Tottenham Hotspur kerap dipandang sebagai klub besar Liga Inggris. Meski nihil prestasi, khususnya pada sedekade terakhir, The Lilywhites sejatinya mampu tampil konsisten di papan atas English Premier League (EPL). Spurs bahkan sering bermain di kompetisi Eropa.
Untuk menyusun komposisi skuadnya sebaik mungkin, Spurs sering kali merekrut pemain-pemain incarannya pada tiap jendela transfer, termasuk pemain yang harganya mahal. Mereka bisa datang dari mana saja. Salah satunya Bundesliga Jerman.
Pemain termahal yang pernah diboyong Tottenham Hotspur dari Bundesliga adalah Son Heung Min. Saat menebus jasanya, The Lilywhites harus merogoh kocek 30 juta euro atau sekitar Rp470 miliar kepada Bayer Leverkusen.
Perekrutan ini pun berjalan sukses lantaran Son tampil impresif di Inggris. Ia membentuk duo maut bersama Harry Kane di lini serang Spurs.
Keduanya menjadi lumbung gol utama The Lilywhites. Son sendiri sudah mencetak 131 gol untuk Spurs. Dari angka itu, 23 gol di antaranya berbuah gelar top scorer Premier League 2021/2022.
Dimitar Berbatov selalu identik dengan jersey Manchester United. Padahal, sebelum bersama The Red Devils, ia pernah membela klub Premier League lain.
Tepatnya pada 2006 lalu, Berbatov diboyong Tottenham Hotspur dari Bayer Leverkusen seharga 15,7 juta euro atau sekitar Rp246 miliar. Menjajal kompetisi tertinggi Inggris untuk pertama kali, Berbatov tak perlu waktu lama untuk unjuk gigi.
Ia tampil menjanjikan di lini depan Spurs dengan torehan 46 gol dan 24 assist. Ia hanya bertahan selama 2 musim lantaran memutuskan hengkang ke Manchester United pada 2008 silam.
Tottenham Hotspur berhasil mengamankan tanda tangan Gylfi Sigurdsson dari Hoffenheim. Transfer ini terealisasi pada musim panas 2012 yang memakan biaya mencapai 12 juta euro atau sekitar Rp157 miliar.
Bermodalkan pengalamannya di Bundesliga, Sigurdsson dengan cepat mampu menyesuaikan diri. Ia berkembang menjadi pengatur serangan The Lilywhites yang mumpuni.
Secara keseluruhan, Sigurdsson sukses membukukan 13 gol dan 9 assist dari 83 penampilan bersama Tottenham. Masa baktinya untuk klub London Utara berjalan singkat, yaitu hanya 2 musim. Sigurdsson memutuskan hengkang ke Swansea City.
Tottenham Hotspur menebus Kevin-Prince Boateng dari Hertha Berlin dengan biaya 7,9 juta euro atau sekitar Rp124 miliar. Proses transfer ini sendiri rampung pada musim panas 2007 silam.
Dengan kepindahannya ke Tottenham, Boateng akhirnya membuka lembaran baru di luar Jerman. Sayangnya, saudara Jerome Boateng itu tak mampu menunjukkan performa terbaik.
Kevin-Prince Boateng gagal mengemban tugasnya di lini depan The Lilywhites lantaran tak mampu mencetak satu gol pun. Ia akhirnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund sebelum dilepas secara permanen ke Portsmouth FC.
Kevin Wimmer mengisi peosisi kelima dalam deretan ini. Ia diboyong dari FC Koeln seharga 6 juta euro atau sekitar Rp94 miliar pada musim panas 2015 lalu. Didatangkan guna menambah kedalaman di lini belakang, nyatanya Wimmer tak mampu berbuat banyak. Ia kalah bersaing dengan bek Spurs lainnya.
Pemain berpaspor Austria itu hanya dipercaya tampil 31 kali di semua kompetisi. Wimmer tak mampu menggusur posisi yang ditempati Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld yang tampil dominan saat itu.
Tak heran apabila Wimmer cuma bertahan selama 2 musim. Ia lantas dijual ke Stoke City.
Tak semua rekrutan mahal Tottenham Hotspur di atas yang mampu bersinar. Kini, hanya tersisa Son Heung Min yang setia bersama The Lilywhites. Sementara, sisanya ada yang berkelana di klub lain dan ada juga yang sudah gantung sepatu.