5 Transfer Terbaik Manchester United yang Pernah Dilakukan di Januari

Setelah bermain selama dua musim bersama Spartak Moscow, MU membeli Nemanja Vidic seharga 7 juta pound sterling pada tanggal 25 Desember 2005. Resmi bergabung pada 5 Januari 2006, bek Serbia yang dibeli murah ternyata menjadi salah satu palang pintu terbaik yang pernah merumput di Old Trafford.

Menghabiskan delapan musim di MU, duetnya bersama Rio Ferdinand mengantarkan klub mengecap banyak gelar, termasuk lima Premier League, tiga Piala Liga, lima Community Shield, dan masing-masing sekali Liga Champions dan FIFA Club World Cup. Kapten MU setelah Gary Neville ini pindah ke Inter Milan pada akhir musim 2013/2014, sebelum pensiun di awal 2016.

Evra bergabung di jendela transfer yang sama dengan Vidic. Awalnya tidak begitu bagus, pemain asal Perancis yang dibeli dari AS Monaco seharga 5,5 juta pound sterling lantas menjadi salah satu bek kiri terhebat yang pernah mengenakan seragam Iblis Merah.

Pemain dengan tinggi 174 cm tersebut memainkan peran utama dalam semua trofi United selama delapan tahun berikutnya, termasuk gelar Liga Champions 2007/2008 dan lima trofi Premier League. Pada awal musim 2014/2015, ia pindah ke Italia untuk bergabung dengan raksasa Turin, Juventus.

Striker keling ini dibawa Alex Ferguson ke Old Trafford pada bulan Januari 1995. Kala itu, pemain kelahiran Inggris dibeli MU dari Newcastle United dengan biaya transfer 7 juta pound sterling, rekor termahal Britania Raya kala itu.

Dalam paruh musim 1994/1995, Cole bermain 18 kali di Premier League dan mencetak 12 gol. Selanjutnya, karir penyerang cepat ini semakin meroket dan mampu mengantarkan banyak trofi untuk Setan Merah, termasuk treble winners 1998/1999. Duetnya bersama Dwight Yorke disebut-sebut sebagai salah satu pasangan striker mematikan di dekade 1990-an.

Saat dibeli dari Chelsea pada Januari 2014 dengan mahar 46 juta euro, Juan Mata dianggap sebagai pembelian panik Manchester United. Pasalnya, kala itu, performa Setan Merah di tangan David Moyes memang menukik tajam. Meski Mata sanggup tampil baik, tim masih tidak konsisten, yang membuat Moyes dipecat dan MU finish di urutan ke-7.

Perlahan tetapi pasti, peran Mata di Iblis Merah lebih kentara pada musim-musim berikutnya. Di era Louis van Gaal, ia mampu merengkuh Piala FA 2015/2016. Sementara, di bawah Jose Mourinho, pemain asal Spanyol sukses meraih Piala Liga 2016/2017, Community Shield 2016, dan UEFA Europa League 2016/2017.

Setelah memenangkan Liga Champions 2005/2006 bersama Barcelona, pemain Swedia kembali ke tanah kelahirannya bersama Helsingborgs. MU yang kala itu membutuhkan striker, setuju untuk meminjamnya selama sepuluh minggu selama liburan musim dingin di Swedia.

Meski karirnya di raksasa Inggris tergolong singkat, Larsson memberikan hasil yang lumayan. Selama 13 pertandingan, ia mencetak tiga gol. Dalam pengakuannya, sayap MU, Ryan Giggs, kala itu mengatakan bahwa mereka membutuhkan striker kelas dunia, dan manajer (Alex Ferguson) mendapatkannya.

Fergie sendiri sempat memuji Larsson sebagai sosok katalis, seperti Eric Cantona. Direkrut saat usianya sudah 35 tahun, Larsson dianggap sebagai pemain MU yang alami, berkat gerakan dan keberaniannya.