Pemain Afrika memang mencuri perhatian dunia dalam 3 dekade terakhir. Banyak juga mereka yang akhirnya direkrut klub-klub Eropa. AC Milan menjadi salah satu tim Benua Biru yang cukup rajin mendatangkan talenta asal Afrika.
Tidak cuma di lini tahan dan gelandang, klub berjuluk I Rossoneri tersebut juga beberapa kali mendatangkan pemain Afrika untuk mengisi lini serang. Ada yang sukses di San Siro, tetapi ada juga yang gagal berkembang. Ini deretan pemain depan asal Afrika yang membela AC Milan.
George Weah bisa jadi adalah striker asal Afrika terbaik yang pernah dimiliki AC Milan. Didatangkan dari Paris Saint-Germain pada 1995, ia langsung membawa I Rossoneri juara Serie A Italia pada musim perdana. Tidak cuma itu, striker asal Liberia tersebut juga dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or 1995.
Puasa gelar pada 2 musim selanjutnya, Weah kembali mengantarkan AC Milan memenangi scudetto pada 1998/1999. Namun, setelah itu posisinya di lini serang klub merah/hitam makin tergeser. Pada Januari 2000, ia setuju dipinjamkan ke Chelsea dan turut membawa The Blues merebut FA Cup 1999/2000. Weah sendiri menjabat sebagai presiden Liberia sejak 2018.
Nama Pierre-Emerick Aubameyang mungkin lebih identik dengan Borussia Dortmund atau Arsenal. Namun, tahukah kamu kalau penyerang Timnas Gabon ini pernah membela AC Milan? Aubameyang merupakan jebolan akademi I Rossoneri dan sempat dipanggil tim senior pada 2008.
Sayangnya, saat itu AC Milan gagal menggali bakat Aubameyang. Ia lebih sering dipinjamkan, termasuk ke LOSC Lille dan AS Monaco. Sempat juga membela AS Saint-Etienne, Aubameyang akhirnya berlabuh ke Borussia Dortmund dan mematri namanya sebagai salah satu striker tajam di Bundesliga Jerman.
Nnamdi Oduamadi bisa disebut sebagai pemain yang sangat beruntung. Ia cuma bermain sekali untuk AC Milan pada 2010/2011 sebagai pengganti melawan Catania. Namun, itu sudah cukup bagi penyerang asal Nigeria tersebut untuk mendapatkan medali pemenang saat I Rossoneri mengunci titel juara Serie A.
Selepas itu, pemain kelahiran Lagos ini lebih sering dipinjamkan, termasuk ke Torino, Crotone, dan HJK Helsinki. Sempat balik ke AC Milan, ia akhirnya pindah secara permanen ke Tirana, klub asal Albania, pada 2018. Cuma semusim, Oduamadi kembali ke Italia untuk membela AC Crema.
M'Baye Niang diboyong AC Milan pada pertengahan 2012 setelah tampil cukup baik bersama SM Caen. Penyerang berpaspor Senegal ini masih berusia 17 tahun kala itu. Sayangnya, boleh jadi karena masih belia, performanya naik-turun. Itu membuatnya lebih kerap dipinjamkan, termasuk ke Montpellier dan Genoa.
Sempat balik ke San Siro sepanjang musim 2015/2016, Niang gagal mempertahankan konsistensi. Ia dipinjamkan lagi ke Watford pada Januari 2017. Setelah itu, finalis Piala Afrika 2019 tersebut sering berganti klub, mulai dari Torino, Rennes, Al-Ahli, Bordeaux, dan Auxerre.
Posisi natural Kevin-Prince Boateng memang di lini tengah. Namun, saat berseragam AC Milan pada 2010—2013, mantan pemain Timnas Ghana ini mengaku telah mengubah gayanya. Awalnya bermain sebagai gelandang bertahan, ia lantas mengadopsi peran trequartista.
Pada periode pertamanya bersama I Rossoneri, Boateng sukses merengkuh titel juara Serie A 2010/2011 dan Supercoppa Italiana 2011. Sempat hijrah ke Schalke 04, ia kembali ke San Siro pada Januari 2016 sebagai agen bebas. Pada periode keduanya ini, Boateng cuma mampu menembus final Coppa Italia 2015/2016.
Samuel Chukwueze adalah pemain depan asal Afrika terbaru yang didatangkan AC Milan. Talenta asal Nigeria ini diboyong dari Villarreal pada bursa transfer musim panas 2023. Ia dikontrak untuk memperkuat sektor kanan serangan klub sehingga tidak cuma mengandalkan Rafael Leao di sisi kiri.
Winger Timnas Nigeria ini adalah jebolan akademi Villarreal dan menembus tim utama pada 2018 lalu. Sejak saat itu, Chukwueze tampil reguler dengan memainkan 155 pertandingan di LaLiga Spanyol dan menciptakan 21 gol di sana. Selama berseragam The Yellow Submarine, ia juga sempat menjuarai UEFA Europa League 2020/2021.
Selain nama-nama di atas, masih ada Catilina Aubameyang yang juga pernah berseragam AC Milan. Namun, sayap kiri asal Gabon tersebut dapat disebut sebagai rekrutan gagal. Selama di San Siro, saudara tiri Pierre-Emerick Aubameyang ini cuma bermain sekali di Serie A.