7 Mantan Pemain Top yang Kini Menjadi Pemilik Klub!

Pada 2014 lalu, sang mantan pemenang FIFA World Player of the Year sebanyak tiga kali, yaitu Ronaldo mencoba berinvestasi di sebuah klub bernama Fort Lauderdale Strikers. Saat itu, dirinya membeli saham minor dan dirumorkan akan bermain juga sebagai pemain. Namun, debutnya di lapangan bersama klub tersebut urung terjadi.

Hingga akhirnya pada 2018, Ronaldo dapat merealisasikan keinginannya untuk menjadi pemilik klub. Saat itu, Ronaldo cukup membeli saham klub sebanyak 51% tersebut sebesar 30 juta euro atau sebesar Rp519 miliar.

Namun sayang, hadirnya Ronaldo belum dapat menghasilkan prestasi bagi Valladolid. Bahkan musim ini, klub tersebut harus terdegradasi karena berada di posisi ke-19 klasemen akhir dengan koleksi 31 poin.

Pada 2007 lalu, David Beckham memutuskan berkarier di Amerika Serikat bersama LA Galaxy. Melihat adanya potensi besar di industri sepak bola negeri Paman Sam tersebut, selepas pensiun pada 2013 dirinya mencoba mendirikan klub dari nol.

Usahanya tersebut dimulai pada tahun 2014. Beckham memilih Miami, Florida sebagai markas tim barunya tersebut. Hingga pada akhirnya klub tersebut dapat melakukan debut di MLS pada 2020 lalu dengan nama Inter Miami.

Sebagian besar pesepak bola membeli saham klub saat pemain tersebut sudah memasuki masa pensiun. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh Didier Drogba, karena dirinya saat itu membeli saham dari Phoenix Rising ketika dia bermain di klub tersebut pada usia 40 tahun.

Hebatnya lagi, pada saat bermain pemain asal Pantai Gading tersebut membawa klubnya meraih gelar USL Western Conference pada 2018 lalu. Saat ini, Drogba telah pensiun dan dapat fokus di sisi manajemen Phoenix Rising agar dapat membawa klub tersebut tampil di MLS dalam waktu dekat.

Gheorghe Hagi merupakan legenda asal Rumania yang pernah bermain untuk Real Madrid serta Barcelona pada media 90-an. Setelah pensiun pada 2001, Hagi awalnya merintis karier kepelatihan dengan menangani Timnas Rumania, Bursaspor, Galatasaray, FC Timisora, hingga Steaua Bucuresti.

Hingga pada 2009, dirinya memutuskan untuk mendirikan sebuah klub yang bernama Viitorul Constanta. Bersama klub tersebut, Hagi memulai petualangan dari divisi paling bawah. Pada akhirnya pada 2012 klub tersebut mencapai divisi teratas Liga Rumania.

Hagi pernah menjadi pelatih klubnya sendiri pada tahun 2014 hingga 2020 lalu. Hebatnya lagi, Hagi membawa klub tersebut menjuarai Liga Rumania pada musim 2016/17 lalu.

Dave Whelan mungkin menjadi pemilik klub paling senior dalam daftar ini. Dirinya merupakan pesepak bola profesional pada era 1950an hingga 1960an. Kariernya sebagai pemain harus berakhir ketika dirinya mengalami patah kaki ketika membela Blackburn saat final Piala FA pada tahun 1960 lalu di Wembley.

Passionnya terhadap sepak bola masih besar dan dirinya masih haus akan gelar. Hingga pada tahun 1995, Whelan mengakuisisi Wigan Athletic yang pada saat itu masih di divisi bawah.

Kisah manis terjadi pada 2013 lalu. Saat itu, Wigan lolos ke final Piala FA dan harus berhadapan dengan raksasa sekelas Manchester CIty. Tak ada yang menyangka jika The Latics yang akan keluar menjadi pemenang. Pada akhirnya Whelan dapat mengangkat trofi Piala FA yang dulu gagal diraihnya.

Mantan pemain top Chelsea, yaitu Demba Ba dan Eden Hazard mulai mendirikan klub mereka sendiri di San Diego pada 2016 lalu. Mereka memberi nama klub tersebut San Diego 1904 dengan mengacu pada S sebagai huruf ke-19 dari alfabet dan D sebagai huruf ke-4. Saat ini, San Diego 1904 tengah berada di National Independent Soccer Association atau divisi ketiga di Amerika Serikat.

Class of '92 merupakan generasi emas milik Manchester United yang membawa klub tersebut pada kejayaan dalam waktu yang cukup lama. Pada tahun 2014, seluruhnya minus David Beckham memutuskan membeli sebuah klub dari non liga yang bernama Salford City.

Kehadiran kelima orang tersebut mmeberikan dampat besar pada klub, salah satunya adalah keputusan kontroversial dengan mengubah warna klub yang awalnya oranye menjadi merah.

Walaupun begitu, klub tersebut perlahan dapat bangkit hingga pada 2019 lalu dapat promosi ke League Two (Divisi Keempat Inggris). Salford City memiliki target besar dengan dapat mencapai Championship Division (Divisi Kedua Inggris) pada 2029 mendatang.

Pemilik klub yang sebelumnya adalah mantan pemain menjadi keuntungan sendiri bagi klub tersebut. Walaupun tidak ahli dalam hal bisnis, pemain tersebut mengerti bagaimana sebuah klub seharusnya mengambil keputusan untuk meraih kejayaan. Hal tersebut terbukti dengan beberapa sudah promosi ke divisi teratas bahkan dapat meraih gelar.