7 Transfer Pemain Termahal dalam Sejarah Bayern Munchen, Siapa Saja?

Secara mengejutkan Prancis mampu menjadi juara dunia pada 2018 lalu lewat deretan pemain mudanya. Salah satu yang menarik perhatian adalah Lucas Hernandez yang berposisi sebagai bek kiri. Tidak ragu-ragu, Bayern Munchen langsung memboyongya pada 2019 dari Atletico Madrid.

Bayern merogoh kocek sangat dalam, bahkan pecahkan rekor transfer klub dengan harga 80 juta euro. Tak hanya itu, ia pun diduetkan dengan rekan senegaranya, yaitu Benjamin Pavard di posisi bek sayap.

Bayern Munchen akhirnya resmi mendapatkan Leroy Sane dari Manchester City. Ia dikontrak selama lima musim dengan banderol 49 juta euro, dan akan memulai petualangan barunya di Bundesliga pada musim depan. Ketertarikan Munchen kepada sang winger telah lama terungkap.

Namun cedera panjang di awal musim ini membuat transfer sang pemain sempat tertunda. Bundesliga sendiri bukan kompetisi asing bagi Sane. Sebelum tampil apik bersama City, ia lebih dulu bersinar bersama Schalke.

Akan sangat menarik untuk melihat performanya di musim depan bersama Bayer Munchen dengan skuadnya yang semakin mematikan.

Corentin Tolisso merupakan salah satu pemain muda yang bersinar bersama Lyon. Dinilai sangat bertalenta, Bayern Munchen rela menggelontorkan dana 41,5 juta euro pada 2017 lalu. Berposisi sebagai gelandang tengah, performanya cukup stabil di dua musim pertamanya.

Sayangnya, musim ini ia harus absen cukup panjang setelah menderita cedera pergelangan kaki. Total ia telah absen dalam 11 laga akibat cedera dan baru tampil di 24 laga pada musim ini dengan catatan 3 gol dan 5 assist.

Javi Martinez memecahkan rekor transfer klub saat diboyong Bayern Munchen pada 2012 dengan harga 40 juta euro dari Athletic Bilbao. Harga tersebut sangat pantas jika melihat performa dan kontribusinya. Ia menjadi penyeimbang permainan lewat visi bermainnya yang elegan.

Javi Martinez telah mengoleksi 237 laga dengan mencetak 13 gol dan 9 assist. Hebanya, gelandang bertahan ini juga mempersembahkan 8 trofi Bundesliga secara beruntun, 5 DFB Fokal dan satu gelar Liga Champions. Di usianya yang telah 31 tahun, ia masih menjadi bagian penting Die Bavarian.

Saat gabung Juventus pada 2011, Arturo Vidal langsung menjadi kunci permainan Bianconerri di lini tengah bersama Paul Pogba. Duet keduanya mampu mempersembahkan empat gelar Serie A secara beruntun. Ia menorehkan 48 gol dan 25 assist dari 171 penampilan di semua ajang.

Performanya menarik minat Bayern Munchen, yang memboyongnya dengan harga 39,3 juta euro pada 2015. Luar biasanya, ia tampil stabil dan mempersembahkan tiga gelar Bundesliga beruntun dan satu DFB Fokal bagi Bayern Munchen selama tiga musim pengabdian. Ia kemudian hijrah ke Barcelona pada 2018.

Pada 2013 lalu Bayern Munchen memboyong Goetze dari Dortmund dengan harga 37 juta euro. Transfer ini menjadikannya pemain Jerman termahal pada masa itu. Ekspektasi tinggi pun dibebankan kepadanya agar mampu bersinar seperti kala berkostum Dortmund, di mana ia mencetak 16 gol pada musim sebelumnya.

Sayangnya Goetze tampil tidak sesuai harapan dan gagal mencapai performa terbaiknya sejak gabung Bayern Munchen. Ia tampil dalam 114 laga dengan catatan 34 gol dan 24 assist. Pada 2016 lalu ia pun dilepas ke mantan klubnya, Dortmund dengan kontrak empat tahun dan habis pada 2020 ini. Sekarang pahlawan Piala Dunia 2014 ini berstatus free agent.

Saat Goetze pulang ke Dortmund pada 2016, Mats Hummels justru kembali ke klub masa kecilnya, Bayern Munchen. Ia dilepas Dortmund dengan harga 35 juta euro. Di Bayern Munchen ia menjadi bek kokoh dan salah satu terbaik di Bundesliga. 

Tiga musim di Allianz Arena, ia sukses berikan tiga gelar Bundesliga beruntun. Uniknya, pada 2019 kemarin Dortmund kembali membawanya pulang dengan harga 37 juta euro dengan durasi kontrak tiga tahun.

Itulah tujuh pemain yang didapatkan Bayern Munchen dengan harga termahal dalam sejarah klub. Jika berkaca pada performa yang ditampilkan, harga tersebut memang sangat pantas. Lalu, mampukah Leroy Sane sebagai pemain anyar membuktikan dirinya?