8 Pemain Asal Klub Luar Eropa yang Ikut Meramaikan Piala Eropa 2020

Walau panen gelar, Thomas Vermaelen tidak terlalu bersinar bersama Barcelona. Bergabung selama lima tahun, ia cuma mencatatkan 34 partai di liga dan sempat dipinjamkan ke AS Roma. Akhirnya, pada Juli 2019, ia pindah ke Vissel Kobe di J League.

Di usianya yang sudah memasuki 35 tahun, ternyata Vermaelen masih menjadi bagian vital di lini pertahanan Vissel Kobe. Akhirnya, pada Mei 2021, namanya dipanggil oleh pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, untuk mengikuti Piala Eropa 2020.

Marko Arnautovic adalah penyerang Austria yang saat ini bermain untuk klub Shanghai Port di Liga Super Tiongkok. Ia pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Panda pada Juli 2019 setelah sebelumnya sempat membela West Ham United, Stoke City, dan Werder Bremen.

Dilansir The Athletic, Arnautovic menjadi salah satu pemain yang dipanggil Timnas Austria yang bertarung di gelaran Piala Eropa 2020. Di lini depan, striker berusia 32 tahun itu berkolaborasi dengan Michael Gregoritsch, Sasa Kalajdzic, dan Karim Onisiwo.

Pada medio Mei 2021, Timnas Swedia mengumumkan skuad yang akan berlaga di Piala Eropa 2020. Dari 26 pemain, terselip nama Gustav Svensson. Berposisi sebagai gelandang bertahan, Svensson saat ini bermain untuk klub Guangzhou City di Liga Super Tiongkok.

Nama Svensson mungkin cukup asing bagi banyak orang. Pasalnya, pemain ini memang lebih sering membela tim semenjana Eropa, seperti IFK Gothenburg, Bursaspor, dan Tavriya Simferopol. Ia juga sempat bermain di klub Liga Tiongkok lainnya, yakni Guangzhou R&F.

Selain Gustav Svensson, pemain asal Liga Tiongkok lainnya yang juga dipanggil Timnas Swedia untuk turnamen Piala Eropa 2020 adalah Marcus Danielson. Pemain yang biasa berposisi sebagai bek ini memperkuat Dalian Yifang sejak Februari 2020 lalu.

Danielson sendiri pertama kali membela negaranya untuk kelompok umur 17 tahun pada 2006. Sempat bermain di Swedia U-19, ia akhirnya mencicipi seragam tim senior pada 7 Oktober 2019. Namun, Danielson sejauh ini baru membukukan delapan caps  di level senior.

Major League Soccer atau MLS sering dianggap sebagai kompetisi bagi pemain yang hendak pensiun. Namun, tidak demikian dengan Przemyslaw Frankowski. Di usianya yang masih 26 tahun, ia bergabung dengan Chicago Fire yang berkompetisi di Liga AS.

Bermain reguler untuk Chicago Fire, Frankowski akhirnya masuk dalam skuad utama Polandia untuk gelaran Piala Eropa 2020. Ia sendiri sebenarnya sudah melakukan debut untuk negaranya pada 2018. Sayangnya, Frankowski gagal tampil di ajang Piala Dunia 2018.

Bergabung di Grup B, Timmas Finlandia mengumumkan nama pemain untuk turnamen Piala Eropa 2020 pada Mei 2021. Dari 26 pemain yang dibawa, terselip nama Robin Lod. Ia adalah penyerang sayap yang bermain untuk Minnesota United di kompetisi Major League Soccer.

Membela Timnas Finlandia sejak 2013, sebenarnya penampilan Lod untuk negaranya cukup lumayan. Sejauh ini ia telah mencatatkan 42 caps. Berposisi sebagai gelandang dan juga bisa bermain di sayap, Lod sudah membukukuan empat gol untuk timnas negaranya.

Tidak cuma Robin Lod yang dipanggil untuk membela Finlandia di gelaran Piala Eropa 2020. Rekannya di Minnesota United, Jukka Raitala, juga ikut masuk sebagai 26 pemain yang terpilih. Jika Lod berposisi sebagai gelandang, Raitala bermain sebagai bek.

Lahir pada Desember 1988, Raitala mengawali karier profesional di Klubi-04. Sempat bermain di TSG 1899 Hoffenheim, Osasuna, dan SC Heerenveen, ia akhirnya memutuskan hijrah ke MLS dan membela Columbus Crew SC pada tahun 2017.

Selain Robin Lod dan Jukka Raitala, Lassi Lappalainen juga terpilih menjadi bagian Timnas Finlandia pada Piala Eropa 2020. Ia bersanding dengan striker klub Eropa, seperti Teemu Pukki, Joel Pohjanpalo, dan Marcus Forss di lini serang.

Pemain kelahiran 1998 ini sebenarnya dikontrak oleh Bologna sejak Juli 2019. Namun, tim asal Italia tersebut langsung meminjamkan Lappalainen ke CF Montreal, sebuah klub asal Kanada. Sejauh ini, ia sudah menyumbangkan gelar Canadian Championship 2019.

Banyak yang bilang bahwa tidak bermain di klub Eropa, kans pemain Benua Biru untuk memperkuat negaranya relatif kecil. Namun, pesepak bola di atas membuktikan bahwa opini tersebut tidak sepenuhnya tepat.