Ada Spanduk Sindiran ke Kluivert, Suporter Timnas Futsal Sayang ke Souto

- Souto heran dengan munculnya spanduk sindiran ke Patrick Kluivert
- Souto menekankan pentingnya saling menghargai dalam olahraga
- Souto sadar bisa mengalami hal serupa dengan Kluivert
Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, memilih untuk merendah ketika muncul dalam sebuah spanduk. Tulisan dalam spanduk itu, memang menjadi bentuk rasa sayang dan penghargaan suporter kepada Souto yang sudah mengangkat Timnas Futsal.
Dalam laga persahabatan antara Timnas Futsal lawan Australia di Indonesia Arena, Sabtu (1/11/2025) malam WIB, sebuah spanduk terbentang di area suporter. Spanduk itu bertuliskan "Don't Change Souto With Patrick" atau yang berarti dalam bahasa Indonesia "Jangan Ganti Souto dengan Patrick".
Spanduk ini pun dianggap sebagai peringatan bagi Federasi Futsal Indonesia (FFI), agar tidak mengutak-atik posisi Souto. Sadar disayang suporter Timnas Futsal, Souto bereaksi seperlunya, tak terlalu berlebihan.
1. Heran kenapa spanduk itu bisa muncul

Dalam sesi jumpa pers jelang laga, Souto heran kenapa spanduk itu bisa muncul. Alhasil, dia tak mau berkomentar lebih jauh soal itu. Namun, dia mengakui Kluivert lebih baik jika dibandingkan dengannya saat masih aktif bermain sebagai striker.
"Kalau ditanya siapa, tentu sebagai striker Patrick yang lebih jago ketimbang saya. Saya tahu tentang spanduk itu, tapi tidak punya komentar,” ujar Souto.
2. Menyinggung rasa saling menghargai

Souto menyinggung, dalam olahraga saling menghargai adalah hal yang utama. Sebagai sesama pelatih, dia menghormati Kluivert dan percaya, selama melatih Timnas Indonesia sudah mempersembahkan yang terbaik.
"Bagaimana saya bisa jelaskan ya? Apa yang terjadi dengan itu, maaf saya harus katakan, bukanlah budaya dalam olahraga. Budaya sportif di olahraga adalah kita harus hormati semua orang. Saya yakin Patrick juga sudah melakukan yang terbaik, hanya saja hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan itu bisa terjadi pada siapa saja," ujar pria Spanyol tersebut.
3. Sadar bisa mengalami hal serupa

Souto merasa apa yang dialami Kluivert, bisa terjadi pada siapa saja, termasuk dirinya. Dia mengambil contoh, andai gagal di SEA Games 2025, dia bisa saja tertekan dan dipecat dari kursi pelatih Timnas Futsal.
"Saya bisa saja mengalami hal yang sama. Misalnya di SEA Games nanti, kalau kami kalah dan tidak ada perubahan dari saya, mungkin juga akan diganti. Tapi, itulah dunia olahraga. Kami harus siap dan tetap saling menghormati," ujar Souto.
















