Kisah Renato Sanches, Wonderkid yang Sempat Tenggelam dan Kini Bangkit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Renato Sanches pernah meraih penghargaan Golden Boy pada 2016. Saat itu, ia mengalahkan nama-nama seperti Marcus Rashford, Ousmane Dembele, hingga Leroy Sane. Namun, setelah mendapatkan gelar tersebut dan bergabung dengan raksasa Jerman yaitu Bayern Munchen, performanya menurun dan kariernya tenggelam.
Hingga pada akhirnya setelah bergabung dengan Lille, performanya perlahan naik dan menjadi salah satu pemain kunci kesuksesan Lille musim ini. Lantas, bagaimana kisah Renato Sanches yang sebelumnya tenggelam namun kini bangkit? Simak artikel berikut ini!
1. Sudah mulai bersinar di tim muda Benfica
Renato Sanches sudah menjadi perhatian publik sejak ia berada di tim muda Benfica. Ia juga menjadi salah satu pemain bintang karena performa gemilangnya pada ajang UEFA Youth League pada musim 2014/15.
Musim selanjutnya, Renato Sanches langsung masuk ke tim utama Benfica dengan mencatatkan 35 pertandingan dan membantu Benfica meraih trofi Liga Portugal dan Piala Portugal.
2. Menjadi pilihan utama saat Portugal menjuarai Euro 2016
Berkat penampilannya bersama Benfica, Renato Sanches berhasil masuk dalam skuad Portugal pada Euro 2016 lalu. Perjalanan Portugal sempat terseok-seok di fase grup. Namun pada babak gugur, Renato Sanches selalu menjadi starter dan permainan Portugal lebih baik dari sebelumnya.
Puncaknya, bersama Portugal ketika ia berhasil menjuarai Piala Eropa tersebut setelah mengalahkan tuan rumah, Perancis, dengan skor 1-0. Pada saat yang bersamaan, Renato Sanches meraih gelar Pemain Muda Terbaik pada ajang tersebut.
Baca Juga: 10 Pemain Termahal yang Dijual Klub Liga NOS Portugal, Siapa Teratas?
3. Kalah bersaing di Bayern Munchen
Editor’s picks
Hasil penampilan gemilangnya bersama Benfica dan timnas Portugal pada 2016, Renato Sanches menjadi komoditi panas bursa transfer. Pemuda yang baru berusia 18 tahun tersebut diperebutkan oleh Manchester United dan Bayern Munchen.
Akhirnya Bayern Munchen yang beruntung dan memboyongnya dengan harga 35 juta euro atau sebesar Rp602 miliar. Namun, pada saat itu lini tengah Bayern sedang diisi banyak pemain bintang seperti Xabi Alonso, Javi Martinez, Arturo Vidal, hingga Thiago Alcantara.
Di usia yang masih sangat muda, Renato Sanches kesulitan beradaptasi yang mengakibatkan dirinya gagal bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama,
4. Gagal total saat dipinjamkan ke Swansea
Jarang mendapatkan tempat di tim utama, pada musim selanjutnya Renato Sanches dipinjamkan ke salah satu klub Premier League, Swansea City. Sayang saat bersama The Swans, dirinya gagal total karena tidak memberikan kontribusi apapun.
Selama satu musim penuh menjalani masa pinjaman, Renato Sanches hanya bermain sebanyak 15 pertandingan saja.
5. Perlahan menunjukkan performa terbaiknya bersama Lille
Setelah merasa waktunya cukup bersama Bayern Munchen, akhrinya pada musim 2019/20, ia pindah ke Lille dengan mahar 20 juta euro atau sebesar Rp344 miliar. Bersama klub asal Prancis tersebut, Renato Sanches berhasil kembali mencapai performa terbaiknya.
Setelah Renato Sanches bergabung, Lille kembali menjadi langganan papan atas liga. Bahkan musim ini, Les Dogues berhasil memuncaki klasemen sementara. Hal tersebut tak lepas dari kontribusi Renato Sanches yang menjadi motor serangan.
Kini, Renato Sanches tengah menikmati kembali momen terbaiknya sebagai pesepak bola. Ia berhasil bangkit dari jurang kegagalan dan sedikit lagi akan meraih trofi pertamanya bersama Lille. Renato Sanches hanya perlu diberi waktu dan ruang untuk berkembang.
Baca Juga: Tak Terlalu Terkenal, 5 Pemain Muda Ini Justru Bisa Direkrut Tim Elite
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.