Harry Kane, Simbol Kesetiaan Tottenham Hotspur yang Penuh Nestapa

Melegenda tanpa gelar juara

Harry Kane telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang hebat di Eropa. Ia melakukannya bersama Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris. Performa Kane belum menurun meski sudah berusia 29 tahun saat ini.

Tak hanya hebat, ia juga setia. Kane menunjukkan loyalitasnya bersama The Lilywhites. Ia sudah membela mereka lebih dari sedekade. Namun, masih ada satu hal yang terasa kurang dalam kariernya, yaitu gelar juara.

Kane tak pernah meraih gelar juara sama sekali. Dalam beberapa kesempatan, ia disarankan untuk berganti klub demi bisa meraihnya. Namun, Harry Kane tetap setia dengan balutan seragam tempur Tottenham Hotspur.

1. Tergila-gila dengan sepak bola sejak kecil

Harry Kane, Simbol Kesetiaan Tottenham Hotspur yang Penuh NestapaHarry Kane saat masih berusia 5 tahun (twitter.com/HKane)

Sepak bola sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Kane menikmati masa-masa itu dengan bermain sepak bola di halaman rumah. Ia biasa bersenang-senang bersama ayah dan saudara laki-lakinya, Charlie.

Sepak bola layaknya rutinitas bagi Kane. Ia tak bisa lepas darinya. Tak peduli apa pun itu, bahkan bola tenis sekali pun, Kane tetap terobsesi dengan sepak bola. Ia bermain dengan teman sekelasnya saat jam istirahat untuk sekadar mengoper satu sama lain. 

Usianya beranjak 5 tahun. Kane bergabung dengan Ridgeway Rovers, salah satu tim lokal di Chingford, London, yang berkompetisi di Sunday League. Kebetulan, David Beckham juga pernah bermain untuk klub tersebut. Kane menjadikannya sebagai idola yang sangat ia kagumi.

''Dia (Beckham) adalah idolaku, sama seperti kebanyakan anak muda lainnya. Aku tahu dia pernah bermain untuk tim yang sama denganku,'' ucap Kane di The Players Tribune.

2. Pernah menimba ilmu di tim akademi Arsenal

Ridgeway Rovers punya reputasi mentereng karena melahirkan beberapa pemain hebat. David Beckham hingga Andros Townsend contohnya. Nasib baik itu berlanjut kepada Harry Kane. Ia meninggalkan Ridgeway Rovers saat berusia 6 tahun. Kane bergabung dengan tim akademi Arsenal untuk mengembangkan bakatnya.

Dalam hidup, kegagalan akan selalu ada. Begitu juga yang dialaminya. Kane dilepas Arsenal saat usianya beranjak 8 tahun. Tak ada alasan yang jelas tentang itu. Kekecewaan sempat menghampirinya karena ditolak Arsenal. Namun, Kane didukung orang-orang di sekitarnya.

''Aku punya banyak teman di Arsenal. Jadi, sedikit mengecewakan aku tidak bisa bermain dengan mereka. Namun, bagiku saat itu, tidak peduli untuk siapa aku bermain, aku hanya ingin bermain sepak bola,'' ucap Kane.

Usai ditolak Arsenal, Kane kembali ke Ridgeway Rovers pada 2002 silam. Sejak saat itu, karier sepak bolanya menanjak. Kane berhasil bangkit dari keterpurukan. Ia meneruskan petualangannya ke Watford setelah lolos uji coba. Puncaknya, Kane dikontrak tim akademi Tottenham Hotspur saat berusia 11 tahun.

Baca Juga: 5 Penyerang yang Bisa Menggantikan Harry Kane di Tottenham Hotspur

3. Keraguan muncul saat sering dipinjamkan

Harry Kane, Simbol Kesetiaan Tottenham Hotspur yang Penuh NestapaHarry Kane (lcfc.com)

Nasibnya di Tottenham Hotspur jauh berbeda dari saat membela Arsenal. Ia berhasil promosi ke skuad U-18 pada 2009 silam. Meski begitu, semuanya tetap tak berjalan dengan mudah. Apalagi sejak Kane dimasukkan ke skuad utama The Lilywhites pada awal 2011. Ia butuh waktu yang tak sebentar untuk membuktikan kualitasnya.

Kane harus menjalani peminjaman sebanyak empat kali ke klub lain. Klub yang pernah ia singgahi, di antaranya Leyton Orient, Milwall FC, Norwich City, dan Leicester City. Sempat ada keraguan di dalam hatinya. Kane tak yakin bisa menjadi pemain inti Tottenham Hotspur.

''Aku berharap aku telah melakukan banyak hal untuk Spurs agar aku bertahan. Sayangnya, mereka kembali meminjamkanku. Itu adalah pertama kalinya dalam karierku, keraguan yang besar muncul. Itu hal yang sulit,'' ujar Kane di The Players Tribune.

Kane bahkan sempat berniat untuk meninggalkan Tottenham Hotspur. Ia merasa waktunya sudah berakhir. Namun, niat tersebut urung terjadi karena orangtuanya. Mereka tetap mendukung Kane untuk bisa melewati titik terendah dalam hidupnya.

4. Bersinar di Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris

Harry Kane, Simbol Kesetiaan Tottenham Hotspur yang Penuh NestapaHarry Kane (twitter.com/HKane)

Berkat kesabaran dan kerja kerasnya, waktu yang ia tunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Harry Kane mulai menjadi pemain inti Tottenham Hotspur pada 2013/2014. Pada musim tersebut, Kane tampil superior dengan koleksi 12 gol dan 9 assist dari 27 penampilan. Kerja keras yang ia lakukan selama ini benar-benar tak mengkhianati hasil.

Kane bertransformasi menjadi salah satu penyerang hebat. Catatan golnya konsisten berada di angka double digit pada tiap musim. Kane juga dipanggil Timnas Inggris. Ia menjalani debut bersama The Three Lions pada 27 Maret 2015. Menghadapi Lithuania, Kane langsung mencetak gol perdana meski turun dari bangku cadangan.

Prestasinya terus mengalir. Sejumlah raihan gelar individu berhasil ia bawa pulang. Sebut saja 3 gelar top skor English Premier League (EPL) hingga 2 gelar Pemain Terbaik Inggris. Semuanya merupakan hasil dari kegigihannya. Namun, kariernya belum terasa sempurna lantaran nihil gelar juara bersama Tottenham Hotspur.

5. Bertahan atau hengkang ke klub lain?

Harry Kane, Simbol Kesetiaan Tottenham Hotspur yang Penuh NestapaHarry Kane (twitter.com/HKane)

Harry Kane merupakan top skor sepanjang masa Tottenham Hotspur. Ia sudah membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Inggris. Sayangnya, ia seolah terkena kutukan. Kane belum meraih satu trofi pun sepanjang kariernya.

Prestasi terbaiknya hanyalah membawa The Lilywhites menjadi runner-up Liga Champions 2018/2019. Sisanya, ia tak mampu mempersembahkan apa pun. Usianya nyaris memasuki kepala tiga. Kane tak punya banyak waktu untuk mewujudkan impiannya itu.

Kane beberapa kali dikabarkan akan hengkang ke klub lain. Namun, transfer ini tak pernah terealisasi. Kini, pada musim panas 2023, namanya kembali menjadi sorotan. Kane dikabarkan menjadi incaran Bayern Munich, Real Madrid, dan Manchester United. Andai bergabung ke salah satu klub itu, peluang Kane meraih gelar juara boleh jadi meningkat.

Kesetiaannya terhadap Tottenham Hotspur dianggap sudah habis. Ia dinilai terlalu bagus untuk mereka. Aktor pemeran Spiderman, Tom Holland, bahkan ikut bersuara. Dilansir TalkSport, penggemar sejati The Lilywhites itu menyarankan Kane agar hengkang. Setidaknya sang pemain bisa merasakan indahnya menjadi seorang kampiun di tempat lain.

Harry Kane punya loyalitas yang luar biasa untuk Tottenham Hotspur. Namanya sudah tercatat dalam buku sejarah The Lilywhites. Soal trofi juara yang belum pernah ia raih, akankah Kane setia atau memilih hengkang ke klub lain? Menarik untuk dinantikan.

Baca Juga: Best Starting Eleven yang Belum Pernah Juara UCL, Ada Harry Kane!

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya