Kisah Julian Alvarez, si Laba-laba Muda yang Bersinar di Piala Dunia

Tandem ideal Lionel Messi di lini depan Albiceleste

Timnas Argentina sukses memastikan diri sebagai kampiun Piala Dunia 2022 Qatar usai menundukkan Prancis di partai puncak. Pencapaian ini terbilang spesial, khususnya bagi sang mega bintang, Lionel Messi, yang hampir pasti memainkan laga Piala Dunia terakhirnya.

Tak hanya Messi yang jadi pahlawan Argentina, beberapa pemain Albiceleste lain juga punya peran vital, salah satunya Julian Alvarez. Ia sejatinya hanya diplot pelapis Lautaro Martinez. Namun, kegigihannya memanfaatkan momentum dan menunjukkan kapasitas terbaik sukses membuatnya mengamankan spot penyerang utama.

1. Jalani masa kecil di kota yang fanatik dengan sepak bola

Kisah Julian Alvarez, si Laba-laba Muda yang Bersinar di Piala DuniaJulian Alvarez kecil (instagram.com/juliaanalvarez)

Julian Alvarez menjalani masa kecil di Calchin, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 650 km dari ibukota Argentina, Buenos Aires. Ia lahir pada 31 Januari 2000 dari keluarga kelas menengah. Sang ayah, Gustavo Alvarez, merupakan seorang buruh pabrik sereal lokal di daerah kelahirannya. Sedangkan sang ibu, Mariana Alvarez, menghabiskan waktunya sebagai guru TK.

Sepak bola sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Julian adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang gila sepak bola. Yang tertua adalah Agustin. Ia sempat meniti karier sepak bola, tetapi menderita cedera lutut parah dan mengalihkan perhatiannya ke pendidikan untuk kemudian lulus sekolah dengan gelar di bidang akuntansi. Sementara kakaknya yang lain, Rafael, bermain untuk klub lokal sembari belajar mengenyam pendidikan jasmani di Universitas Cordoba.

Seperti tempat lain di Argentina, sepak bola merupakan bagian integral dari budaya di Calchin. Keluarga Julian juga menjadi bagian dari komunitas tersebut. Di masa kanak-kanak, Julian sangat terobsesi dengan sepak bola. Ia punya kemampuan yang bagus dan talenta yang menjanjikan sehingga mampu dilirik oleh sejumlah pemandu bakat, bahkan dari raksasa Spanyol, Real Madrid.

2. Sempat jalani trial bersama Real Madrid, tetapi terhalang usia 

Alvarez mengembangkan skill sepak bolanya di usia muda bersama salah satu sekolah akademi lokal di Chalcin. Potensinya terendus oleh banyak klub, bahkan saat usianya masih 11 tahun. Klub sekaliber Real Madrid, melalui direktur olahraganya, Ramon Martinez, memutuskan untuk mengundang Alvarez melakoni trial di Spanyol.

Alvarez mewakili Los Blancos dalam sebuah turnamen junior di Girona, Spanyol. Statistik yang dicatatkannya juga cukup mencolok lewat dua gol dalam lima pertandingan serta sumbangan assist untuk gol kemenangan di final melawan Real Betis. Meski tampil menonjol, Alvarez gagal dikontrak oleh Real Madrid karena terkendala regulasi yang ditetapkan oleh FIFA.

Menurut aturan FIFA yang dirilis saat itu, klub bisa mengontrak pemain di saat usianya sudah menginjak 16 tahun. Situasi ini memakan waktu yang cukup lama bagi Alvarez untuk menunggu. FIFA mengubah peraturannya yang mempersulit klub untuk merekrut pemain praremaja dari luar negeri sehingga pemain di bawah usia 16 tahun tidak dapat pindah klub tanpa orang tua mereka, sebagaimana dilansir dari The Athletic.

Baca Juga: Puja-puji Messi untuk Aksi Julian Alvarez di Piala Dunia 2022

3. Pulang ke kampung halaman dan meniti karier dari bawah 

Kisah Julian Alvarez, si Laba-laba Muda yang Bersinar di Piala DuniaJulian Alvarez saat berseragam River Plate (instagram.com/juliaanalvarez)

Dengan potensi yang dimilikinya, Alvarez mendapatkan banyak undangan untuk menjalani trial di sejumlah klub. Kariernya perlahan menanjak dari waktu ke waktu.

Ia sempat bergabung dengan tim akademi Atletico Chalcin, lalu meneruskan langkahnya bersama CA Atalaya. Puncaknya, Alvarez digaet klub raksasa Argentina, River Plate, pada awal tahun 2016.

Alvarez berkembang dengan cepat bersama Los Millonarios. Ia hanya butuh waktu tiga tahun untuk menembus skuad utama.

Tercatat, Alvarez dipercaya untuk tampil dalam 122 pertandingan dengan raihan 54 gol dan 31 assist. Performa gemilangnya selaras dengan keberhasilan River Plate menggondol sejumlah titel bergengsi, seperti satu gelar Copa Sudamericana dan satu trofi Copa Libertadores.

4. Mencuri perhatian Pep Guardiola hingga diangkut Manchester City 

Kisah Julian Alvarez, si Laba-laba Muda yang Bersinar di Piala DuniaJulian Alvarez (instagram.com/juliaanalvarez)

Menjadi pemain prospektif dengan usia yang masih muda, profil Alvarez dengan segera diamankan oleh Manchester City. The Cityzens tak ragu mengeluarkan mahar senilai 20 juta euro atau setara Rp331 miliar pada awal 2022 lalu. Alvarez dipinjamkan terlebih dahulu ke River Plate hingga akhir musim sebelum resmi berseragam The Cityzens sejak musim 2022/2023.

Kedatangan Alvarez ke Etihad Stadium tak lepas dari campur tangan sang juru taktik, Pep Guardiola. Ia yang sudah akrab dengan pemain asal Tim Tango sebelumnya menyebut bahwa Alvarez memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi salah satu pemain hebat di masa yang akan datang.

“Kami merasa telah merekrut pemain muda kelas atas untuk tahun-tahun mendatang dan kami senang. Dia (Alvarez) sangat rendah hati dan positif. Setiap sesi, dia meninggalkan segalanya. Semua orang membicarakan Erling (Haaland), tapi dia luar biasa," ujar Guardiola dilansir dari GOAL.

5. Jalani debut Piala Dunia 2022 dengan membawa Argentina menjadi juara 

Kisah Julian Alvarez, si Laba-laba Muda yang Bersinar di Piala DuniaJulian Alvarez mengantarkan Timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 (instagram.com/juliaanalvarez)

Punya perjalanan karier yang menanjak di level klub, Alvarez mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan panggilan Timnas Argentina. Meski awal perjalanannya di Manchester City belum maksimal, Alvarez tetap mendapatkan satu tempat di skuad Albiceleste pada Piala Dunia 2022.

Awalnya ia memang hanya berstatus cadangan dari Lautaro Martinez. Namun, berkat kerja kerasnya, Alvarez mampu memanfaatkan kesempatan untuk membalikkan keadaan. Ia pun berhasil menjadi salah satu pemain kunci Argentina di sepanjang perhelatan Piala Dunia 2022 dengan koleksi 4 gol dari 7 pertandingan.

Alvarez menjadi salah satu aktor utama di balik pecahnya puasa gelar Piala Dunia yang dialami Argentina selama 36 tahun. ‘El Arana atau si laba-laba, julukan Alvarez yang diberikan oleh sang kakak, juga berhasil mewujudkan mimpi masa kecilnya dengan bermain bersama sang idola, Lionel Messi.

Pencapaian yang diraih Julian Alvarez saat ini tentunya memerlukan waktu yang panjang dan tak bisa diraih secara instan. Kini, lewat keberhasilannya meraih Piala Dunia, si laba-laba muda yang tengah tumbuh memiliki kans lebih besar untuk bermetamorfosis menjadi pemain hebat di masa yang akan datang.

Baca Juga: Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya