TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pemain yang Terkena Kutukan Kapten Arsenal, Siapa Saja?

Percaya atau tidak?

twitter.com/squawka

Ditunjuk menjadi kapten seharusnya menjadi kebanggaan bagi seorang pemain. Pasalnya, dengan mengenakan ban kapten, pemain dianggap punya kualitas tersendiri sebagai pemimpin tim, tidak hanya di dalam lapangan, tetapi juga ketika di luar lapangan.

Sayangnya, menjabat kapten klub Arsenal ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Bahkan, kapten The Gunners seolah menjadi kutukan dan membuat pemain yang bersangkutan terkena masalah hingga kariernya tak berkembang. Lalu, siapa saja pemain yang apes ini?

1. William Gallas

hitc.com

Penunjukan bek asal Prancis sebagai kapten Arsenal pada musim 2007/2008 langsung menuai kritik dari fans. Pasalnya, Gallas besar bersama Chelsea yang merupakan musuh besar Arsenal. Selain itu, ia juga seorang pemain yang terkenal temperamental.

Benar saja, pada November 2008, seperti dilansir The Guardian, ban kapten akhirnya dicopot dari lengannya. Penyebabnya, menurut laporan The Sun, Gallas secara terbuka menuding rekan-rekan setimnya tidak cukup berani memenangkan trofi.

Baca Juga: 5 Pemain Termuda yang Debut bersama Arsenal di Abad 21, Ada Fabregas!

2. Cesc Fabregas 

twitter.com/officialfpl

Selepas Gallas, ban kapten Arsenal melingkar di lengan Cesc Fabregas. Gelandang asal Spanyol ini dipilih memimpin rekan-rekannya saat usianya baru berusia 21 tahun. Dengan umur yang masih belia, tak heran jika Fabregas diragukan bisa menjadi pemimpin tim.

Prestasi Fabregas bersama Meriam London memang tidak terlalu bagus. Ia cuma menggondol trofi FA Cup dan Community Shield. Pada tahun 2011, Fabregas pun merengek minta pindah ke Barcelona dan membuat fans meragukan loyalitasnya kepada tim.

3. Robin van Persie 

sportsmole.co.uk

Kepindahan Fabregas ke Barcelona membuat Arsene Wenger menunjuk Robin van Persie sebagai pemimpin Arsenal. Pada musim 2011/2012, striker Belanda ini sebenarnya tampil sangat baik. Ia merebut gelar top skor, tetapi gagal membawa klub menjuarai liga.

Dikutip dari The Sun, van Persie menolak perpanjangan kontrak yang menyisakan satu tahun. Ironisnya, ia memilih hengkang ke Manchester United. Keputusannya bergabung dengan Setan Merah, apalagi akhirnya meraih juara, membuat fans sangat kecewa.

4. Thomas Vermaelen 

skysports.com

Sepeninggal Robin van Persie, memilih Thomas Vermaelen sebagai kapten Arsenal memang keputusan yang logis. Pasalnya, pemain asal Belgia ini adalah bek tengah terbaik The Gunners kala itu. Namun, semua tidak sesuai dengan harapan.

Sejak menjadi kapten, Vermaelen lebih akrab dengan cedera. Perlahan, ia kehilangan posisi inti, termasuk ditinggalkan untuk pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich. Akhirnya, ia memutuskan pindah ke Barcelona pada musim panas 2014.

5. Mikel Arteta 

twitter.com/squawka

Arteta menerima estafet ban kapten dari Vermaelen pada tahun 2014. Sejak didatangkan dari Everton, pemain berdarah Spanyol ini memang langsung memberikan pengaruh positif di ruang ganti sehingga tidak heran ia akhirnya diangkat menjadi pemimpin tim.

Sayangnya, jiwa kepemimpinan Arteta tidak dibarengi dengan kondisi fisiknya. Di musim perdananya sebagai kapten, ia cuma tampil di 11 pertandingan. Tentu saja kapten harus ada di lapangan saat tim bermain dan Arteta gagal melakukan itu.

6. Per Mertesacker 

arsenal.com

Seperti diberitakan Sky Sports, fans Arsenal dibuat heran ketika Arsene Wenger menunjuk Mertesacker sebagai kapten tim pada musim panas 2016. Pasalnya, pemenang Piala Dunia 2014 bersama Jerman ini lebih sering absen lantaran cedera daripada bermain.

Dalam dua tahun ia menjabat sebagai kapten, Mertesacker cuma membuat 14 penampilan. Meski demikian, ia masih sempat bermain di final Piala FA 2016/2017 melawan Chelsea dan dinobatkan sebagai man of the match sebelum benar-benar pensiun pada 2018.

7. Laurent Koscielny 

twitter.com/SquawkaNews

Seperti Mertesacker, Koscielny harus berjibaku dengan cedera saat ditunjuk sebagai kapten Arsenal pada Agutus 2018. Meski demikian, ia fit pada paruh kedua dan membantu tim mencapai final Europa League 2018/2019 walaupun gagal menjadi juara.

Masalah lantas muncul pada musim berikutnya. Bek berpaspor Prancis ini menolak bergabung dengan tur pramusim Arsenal di Amerika Serikat. Dengan kontrak tersisa satu tahun, Koscielny malah memaksa untuk pindah ke Girondins Bordeaux.

Baca Juga: Jadi Kapten Tim, 9 Pemain Ini Justru Juara Liga di Klub Rival

Verified Writer

Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya