Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Terakhir kali Tottenham mengangkat trofi terjadi pada 2008 silam ketika menjuarai Piala Liga. Asa fans The Lilywhite untuk melihat tim kesayangannya memutus puasa gelar kini terbuka lebar.
Harapan tersebut berada di bawah tangan yang tepat, Antonio Conte. Di bawah asuhannya, Tottenham memulai Premier League musim ini dengan apik. Spurs meraih 7 poin dari 3 laga awal. Lebih dari itu, apa yang sedang di bangun Conte saat ini sangat progresif dan meyakinkan. Untuk itu, sudah saatnya bagi Tottenham meraih gelar pada musim ini.
1. Rencana Antonio Conte didukung penuh manajemen
Antonio Conte (premierleague.com) Antonio Conte adalah sosok pelatih yang dikenal banyak menuntut untuk memenuhi ambisinya meraih gelar. Namun, hal ini selaras dengan prestasi yang dia persembahkan. Tuntutan ini tampaknya dipahami CEO Tottenham, Daniel Levy, yang dikenal pelit mengeluarkan dana besar.
Sejauh ini Spurs telah menggelontorkan dana 150 juta euro atau sekitar Rp2,2 triliun untuk memenuhi permintaan Antonio Conte membentuk skuad yang kompetitif. Dana itu digunakan untuk mendatangkan sederet pemain top, seperti Dejan Kulusevski, Yves Bissouma, dan Richarlison. Sementara itu, Ivan Perisic didatangkan secara gratis.
Baca Juga: 4 Pemain Tottenham Hotspur Dilarang Latihan, Kode Dijual?
2. Start meyakinkan, tapi tak boleh lengah
Ben Davies dan rekan-rekannya melakukan selebrasi gol (tottenhamhotspur.com) Dukungan dari manajemen ini menciptakan situasi yang positif di tubuh klub. Dampak revolusi Antonio Conte cukup signifikan di tiga laga awal Premier League. Tottenham belum terkalahkan dengan torehan 2 kemenangan dan sekali imbang. Namun, mereka tak boleh lengah.
Catatan Spurs musim lalu di tiga awal laga lebih luar biasa dengan tiga kemenangan beruntun di bawah asuhan Nuno Santos. Namun, setelahnya mereka harus menelan tiga kekalahan beruntun. Meningkatkan stabilitas dan mentalitas inilah yang menjadi tugas besar Antonio Conte musim ini.
3. Mengikuti jejak Inter Milan
selebrasi gol para pemain Tottenham Hotspurs ( Antonio Conte selalu berhasil mempersembahkan gelar bagi tiga klub terakhir yang dia tangani, yaitu Juventus, Chelsea, dan Inter Milan. Tottenham perlu berkaca pada apa yang dilakukan Inter Milan. Manajemen klub memberikan kebebasan pada Antonio Conte untuk membentuk timnya dan bersabar.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Mereka mendatangkan pemain top, seperti Romelu Lukaku, Achraf Hakimi, Nicolo Barella, dan Alexis Sanchez. Kesabaran mereka berbuah trofi Scudetto pada musim kedua Antonio Conte. Hebatnya adalah itu merupakan trofi perdana setelah puasa gelar selama 11 tahun.
Hal yang sama bisa teradi pada Tottenham musim ini. Mereka hanya butuh untuk percaya pada proses yang sedang dibangun Antonio Conte. Cepat atau lambat revolusi ini bisa berbuah trofi.
4. Bakal tampil di empat kompetisi, Spurs harus tentukan prioritas
Son Heung Min dan Richarlison (premierleague.com) Musim ini Tottenham bakal bermain di empat kompetisi sekaligus, yaitu Premier League, FA Cup, Piala Liga, dan Liga Champions. Dengan jadwal yang akan sangat padat dan kedalaman skuad saat ini, mereka harus menentukan prioritas.
Peluang cukup terbuka di ajang domestik, sementara di Liga Champions akan cukup sulit. Pasalnya, mereka telah absen dua musim terakhir. Musim lalu langkah terjauh pasukan Antonio Conte adalah semifinal Piala Liga. Sementara itu, di FA Cup mereka tersisih lebih awal, yakni di babak kelima.
Baca Juga: Tottenham Susah Payah Sikat Wolves di Kandang Sendiri