TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Pelatih yang Pernah Bawa Uruguay ke Semifinal Piala Dunia

Timnas Uruguay babak belur di Piala Dunia 2022

Oscar Tabarez (conmebol.com)

Timnas Uruguay harus pulang lebih cepat setelah mereka kandas di fase grup Piala Dunia 2022 Qatar. Raihan kemenangan atas Ghana di laga terakhir tak mampu membawa La Celeste masuk ke babak 16 besar.

Kegagalan ini jelas menjadi sesuatu yang memalukan bagi sang pelatih, Diego Alonso. Kali terakhir peraih dua trofi Piala Dunia tersebut gagal lolos dari fase grup terjadi pada Piala Dunia 2002, atau 2 dekade lalu. 

Padahal, Uruguay sering kali lolos ke fase knock out dan bahkan mencapai babak semifinal. Materi pemain yang dimiliki juga berkualitas. Berikut lima pelatih yang pernah membawa Uruguay menembus babak semifinal Piala Dunia. Siapa saja?

1. Alberto Suppici bawa Uruguay jadi negara pertama yang rengkuh trofi Piala Dunia

Skuad Uruguay pada Piala Dunia 1930. (fifa.com)

Uruguay ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 1930 setelah mereka meraih dua medali emas cabang olahraga sepak bola pada Olimpiade 1924 dan 1928. Alberto Suppici pun dipercaya sebagai arsitek La Celeste di edisi pertama Piala Dunia tersebut.

Langkah Uruguay menuju tangga juara terbilang mudah ketika mereka menyapu bersih laga dengan kemenangan di fase grup. Uruguay kemudian menekuk Yugoslavia 6-1 di babak semifinal dan Argentina 4-2 di partai puncak untuk meraih titel juara dunia.

Baca Juga: 6 Pencetak Gol Terbanyak Timnas Uruguay di Piala Dunia, Ada Suarez

2. Juan Lopez membuat seisi Stadion Maracana menangis pada Piala Dunia 1950

Juan Lopez (auf.org.uy)

Uruguay menjadi pemuncak grup 4 Piala Dunia 1950 usai membantai Bolivia dengan skor 8-0. Berbeda dengan saat ini, format final Piala Dunia ketika itu adalah sistem round robin antara empat tim yang menjadi juara grup sebelumnya.

Hasil imbang kontra Spanyol dan kemenangan tipis melawan Swedia membuat Uruguay harus menang di laga terakhir melawan Brasil. Pertandingan tersebut terbilang tak mudah karena diadakan di Maracana yang merupakan stadion kebanggaan rakyat Brasil.

Brasil berhasil unggul terlebih dulu lewat sontekan Friaca, tetapi Uruguay mampu membuat publik Maracana meneteskan air mata ketika mereka mencetak dua gol balasan sekaligus memberi trofi Piala Dunia kedua mereka.

Lopez juga kembali ditunjuk sebagai pelatih utama pada edisi empat tahun berselang di Swiss. Kali ini langkah mereka dijegal Hungaria di babak semifinal dengan skor 2-4. Uruguay juga gagal menaklukan Austria dalam perebutan tempat ketiga.

3. Juan Hohberg bawa La Celeste finis keempat pada Piala Dunia 1970

Juan Hohberg (auf.org.uy)

Juan Hohberg merupakan punggawa Uruguay yang mencetak tiga gol ketika mereka mencapai babak semifinal Piala Dunia 1954. Kali ini pada edisi 1970 di Meksiko, Hohberg bertukar peran sebagai pelatih La Celeste.

Di bawah tangan dinginnya, Uruguay kembali dibawanya menapaki babak semifinal. Kali ini yang menjegal langkah mereka adalah sang juara, Brasil. Uruguay juga kembali kandas dalam perebutan medali perunggu dari Jerman Barat.

4. Oscar Tabarez jadi pelatih terakhir yang bawa Uruguay tembus babak semifinal

Oscar Tabarez (conmebol.com)

Oscar Tabarez pernah melatih Uruguay dalam tujuh edisi turnamen besar berbeda. Salah satu prestasinya yang paling dikenang adalah ketika membawa La Celeste menempati peringkat keempat Piala Dunia 2010.

Setelah menjadi juara grup A, Uruguay berhasil menekuk Korea Selatan dan Ghana untuk menantang Belanda di babak semifinal. Sayang, langkah mereka dihentikan De Oranje dengan skor 2-3. Uruguay lagi-lagi mengalami kekalahan dalam perebutan juara ketiga kontra Jerman.

Dalam empat gelaran Piala Dunia yang diikuti Tabarez bersama Uruguay, ia mampu dua kali mencapai babak 16 besar serta sekali melaju ke perempat final dan semifinal. Tabarez juga pernah membawa La Celeste merengkuh trofi Copa America 2011.

Baca Juga: Menang Lawan Ghana, Uruguay Tetap Tak Lolos 16 Besar

Verified Writer

Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya