TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ungguli Rekan Setim, Mo Salah Raih Gelar Pemain Terbaik Afrika 2018 

Ini adalah mimpinya sewaktu kecil, sekarang jadi kenyataan

twitter.com/CAF_Online

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah kembali terpilih sebagai pemain terbaik Afrika untuk kedua kali secara beruntun. Penghargaan individu sebagai African Player of The Year tersebut diterima Salah dalam acara yang digelar di Kota Dakar, Senegal, Selasa (9/1) malam waktu setempat.

Berikut beberapa fakta menarik dari terpilihnya Mo Salah sebagai pemain terbaik Afrika edisi 2018.

1. Dipilih pelatih Timnas se-Afrika dan jurnalis, Salah unggul dari Mane dan Aubameyang

twitter.com/CAF_Online

Penghargaan African Player of The Year yang digelar tahunan sejak tahun 1970, merupakan agenda yang paling ditunggu-tunggu oleh pesepak bola Afrika. Untuk edisi tahun 2018 ini, terpilih tiga kandidat utama yakni Mo Salah (Mesir), Sadio Mane (Senegal) yang merupakan rekan se-tim Salah di Liverpool, juga Pierre-Emerick Aubameyang (Gabon) yang bermain di Arsenal.

Ketiga kandidat tersebut dipilih oleh pelatih tim nasional negara-negara di Afrika juga direktur teknik, anggota dari federasi dan juga tim panel yang berisikan para jurnalis. Dari penilaian akhir, Mo Salah kembali terpilih menjadi pemenang dengan mengungguli Mane dan Aubaemyang.

Salah dinilai memiliki poin lebih dibanding Sadio Mane dan Aubameyang setelah di musim 2017/18 lalu mencetak total 44 gol bersama Liverpool dan membawa klubnya jadi finalis Liga Champions 2018.

Salah juga membawa Mesir tampil di Piala Dunia 2018 dan berhasil mencetak dua gol. Penampilan Salah juga tidak mengendur di paro pertama musim 2018/19 dengan total sudah mencetak 16 gol dari 29 kali penampilan dan membawa Liverpool ada di puncak klasemen Liga Inggris.

Selain Mo Salah, Achraf Hakimi dari Maroko terpilih sebagai pemain muda terbaik Afrika 2018. Sementara Chrestinah Thembi Kgatlana dari Afrika Selatan dinobatkan sebagai women's player of the year.

Baca Juga: Mohamed Salah dan Alisson Becker Antar Liverpool ke Puncak Klasmen 

2. Menerima penghargaan dari George Weah, Mo Salah mengaku memimpikan penghargaan tersebut sejak kecil

twitter.com/FIFAWorldCup

Penghargaan African Footballe Player of The Year 2018 tersebut diserahkan oleh Presiden CAF, Ahmad Ahmad dengan didampingi Presiden Liberia, George Weah yang merupakan mantan pesepak bola top dan pernah memenangi gelar tersebut pada tahun 1994 silam.

Dalam pidato kemenangannya, Salah mengaku sangat bangga bisa memenangi penghargaan ini dua kali beruntun. Pemain 26 tahun ini bahkan mengaku telah memimpikan gelar tersebut sejak belum menjadi pesepak bola.

"Saya bahkan telah memimpikan bisa memenangi penghargaan ini sejak saya masih anak-anak. Sekarang saya sudah memenanginya dua kali," ujar Mo Salah dikutip dari BBC.

Salah mempersembahkan gelar ini untuk negaranya, Mesir. Dia juga berterima kasih kepada keluarga, fans, suporter yang telah mendukung kariernya hingga bisa berada di puncak seperti sekarang.

3. Mo Salah perpanjang dominasi pemain Premier League yang memenangi gelar African Player of The Year

twitter.com/hashtag/Football_gist

Penghargaan pemain terbaik Afrika edisi 2018 yang diterima oleh Salah, sekaligus memperpanjang dominasi pemain-pemain yang bermain di Liga Inggris yang memenangi gelar ini. Dalam delapan edisi terakhir pemilihan Pemain Terbaik Afrika atau sejak tahun 2011 lalu, tujuh orang pemenangnya bermain di Liga Inggris.

Mulai dari Yaya Toure yang memenanginya pada 2011-2014 sewaktu berseragam Manchester City. Lalu Riyad Mahrez yang terpilih pada 2016 saat masih membela Leicester City. Hingga Mo Salah (Liverpool) di tahun 2017 dan 2018. Hanya sekali, penghargaan ini lepas dari pemain Premier League, yakni di tahun 2015 yang dimenangi Pierre-Emerick Aubameyang yang kala itu bermain untuk tim Jerman, Borussia Dortmund.

Dulu, Liga Italia dan Liga Spanyol menjadi favorit pemain-pemain asal Afrika. Namun, dominasi pemain yang merumput di Liga Inggris dalam tim terbaik Afrika tersebut, menjadi bukti bahwa pemain-pemain Afrika kini menjadikan Premier League sebagai tujuan utama dibandingkan liga-liga negara lainnya.

Baca Juga: Mohamed Salah Dibuatkan Patung di Mesir Untuk Motivasi, Mirip Gak?

Verified Writer

Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya