TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan di Balik Mundurnya Darije Kalezic dari Kursi Pelatih PSM

Kalezic tak dilibatkan dalam pemilihan pemain

Pelatih PSM, Darije Kalezic resmi mengundurkan diri dari tim pada Sabtu (14/12). Liga-Indonesia.id

Jakarta, IDN Times - Kabar mundurnya pelatih PSM Makassar Darije Kalezic cukup mengagetkan publik. Pelatih kelahiran Swiss tersebut memilih tak lagi membesut anak asuhnya di pengujung kompetisi, tepatnya jelang pertandingan kontra PSS Sleman pada pekan ke-33 Shopee Liga 1 2019 yang digelar Minggu (15/12).

Kalezic mengungkapkan hal tersebut saat PSM tengah melakukan konferensi pers sebelum pertandingan pada Sabtu (14/12). Pelatih berpaspor Bosnia itu menyebut, duel timnya melawan PSS bakal menjadi pertandingan terakhirnya memimpin PSM sebelum musim berakhir.

"Saya ingin memberi tahu kalian bawah besok merupakan pertandingan kandang terakhir saya di PSM Makassar sebagai pelatih," kata Kalezic kepada awak media.

Baca Juga: Mundur sebagai Pelatih PSM, Kalezic: Semua Akan Abadi dalam Hati Saya

1. Kalezic tak dilibatkan dalam pemilihan pemain di Liga 1 2019

Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic resmi mengundurkan diri dari tim pada Sabtu (14/12). (Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia))

Lalu, kenapa Kalezic memilih mundur sebelum kompetisi selesai? Hal itu rupanya ditengarai beberapa alasan. Menurut dia, ada beberapa situasi dan kondisi yang tak sesuai ekspektasinya ketikan awal datang melatih pasukan Juku Eja.

Awal musim ini, Kalezic mencanangkan untuk mendapatkan trofi bersama PSM. Caranya tak instan, ia ingin mengembangkan tim jangka panjang dan memilih pemain-pemain potensial. Namun, ia tak dilibatkan dalam pemilihan pemain guna menghadapi musim 2019.

2. Performa pemain PSM Makassar tak stabil

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Namun, Kalezic tetap terima dan berusaha menciptakan game plan yang diinginkan dengan pemain yang ada. Proses ini memang berjalan panjang, sehingga membuat performa pemain PSM Makassar tak stabil, terutama saat menjalani pertandingan tandang.

Menilik rapor selama satu musim ini, PSM memang tampil jeblok jika tampil di luar Stadion Andi Mattalatta, dengan rincian tiga kali imbang dan 13 kali harus menuai hasil nirpoin alias kalah. Tentu itu bukan rekor yang bagus bagi tim yang tengah mengejar posisi terbaik di kompetisi.

Sebaliknya, mereka sangat digdaya jika tampil di hadapan pendukungnya. Buktinya, PSM mampu menang sebanyak 13 kali, sekali imbang, dan hanya dua kali menderita kekalahan, yakni dari Persija Jakarta (0-1) dan PSIS Semarang (0-1).

Baca Juga: Jamu PSS Sleman, Kalezic Ingin PSM Berpesta Gol di Laga Perpisahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya