Bagaimana Nasib Kontrak dan Gaji Pemain Liga 1 di Kala Pandemik?
IDN Times mewawancarai salah satu agen top, Gabriel Budi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona memberi pukulan telak kepada iklim sepak bola di Indonesia. Liga 1 2020 baru berjalan 3 pekan, pandemik yang membawa wabah penyakit bernama COVID-19 ini memaksa kompetisi berhenti karena status force majeure. Imbasnya luas, di mana kesejahteraan klub dan pemain jadi taruhannya. Tak pelak, pemotongan gaji dalam kontrak jadi solusi.
Lalu bagaimana nasib para pesepak bola profesional Indonesia di kala pandemik? Bisakah mereka bertahan hidup di tengah situasi penuh ketidakpastian di Indonesia?
Berupaya menjawab sederet pertanyaan ini, IDN Times coba menghubungi salah satu agen pemain ternama di Indonesia, Gabriel Budi Liminto. Kepada kami, Koh Budi, demikian kami menyapanya, bercerita sedikit tentang nasib kontrak para pemain yang ada di bawah naungannya dan situasi bursa transfer pemain saat ini di kala pandemik.
Baca Juga: Belum Tentukan Nasib Kompetisi, PSSI Pastikan Solusi Terbaik buat Klub
1. Gaji pemain dipotong imbas kompetisi yang berhenti, bagaimana nasib mereka? Apakah ada nada sumbang di balik keputusan PSSI ini?
Baru-baru ini, PSSI mengadakan pertemuan dengan 18 klub peserta Shopee Liga 1 2020. Selain membahas kemungkinan untuk melanjutkan kompetisi, ada juga wacana soal negosiasi ulang kontrak pemain yang diajukan oleh pihak klub. Dalam hal ini, wacana menurunkan nilai kontrak dan gaji pemain jadi solusi yang disodorkan klub.
Tentu saja, ide kontroversial ini memancing kontroversi. Sebabnya, kesejahteraan pemain jadi taruhannya. FIFPro sendiri secara terang-terangan mengkritik kebijakan PSSI yang memperbolehkan pemotongan terhadap kontrak dan gaji pemain dengan melakukan intervensi secara hukum.
Terkait ini, Gabriel Budi pun bersuara. Menurutnya, di tahap ini, banyak pihak klub dan agen serta pemain, yang masih duduk bersama untuk memikirkan solusi terbaik di tengah pandemik.
"Semuanya sedang dibicarakan baik-baik. Pada intinya, perlu komunikasi antara klub dan pemain (yang baik). Dan yang paling utama ya harus ada saling pengertian (win win solution) untuk semua stakeholder sepak bola di Indonesia," ujar Koh Budi kepada IDN Times, Selasa (2/6).
Baca Juga: 3 Alasan Kuat Muangthong United Inginkan Febri Hariyadi