Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-23 sudah merampungkan uji coba di turnamen Piala Merlion Singapura pada 7 - 9 Juni 2019. Mereka berhasil menyelesaikan turnamen di posisi ketiga dan memberi pelatih tim Merah-Putih, Indra Sjafri, bahan evaluasi.
Menyoroti performa Witan Sulaiman dan kolega selama beraksi di turnamen tersebut, hasil yang didapat Timnas U-23 tak jelek-jelek amat. Usai kalah oleh Thailand 1-2 pada 7 Juni, penggawa Garuda Muda bisa bangkit dengan mencukur Filipina dengan skor telak 5-0 dua hari berselang dan menduduki peringkat tiga.
Baca Juga: Rafli Tak Lolos Seleksi Timnas, Milomir: Masih Memiliki Peluang Lain
1. Indra Sjafri sudah bisa menentukan kerangka tim untuk SEA Games 2019
Pelatih Timnas U-23, Indra Sjafri, mengungkapkan bahwa hasil akhir memang bukan tujuan utama timnya di turnamen tersebut. Lebih dari itu, Indra ingin melihat perkembangan anak asuhnya untuk segera menentukan kerangka tim guna diproyeksikan masuk list pemain yang diboyong untuk SEA Games 2019 di Filipina.
"Kami belum jadi juara, tapi target untuk review 10 pemain baru yang diproyeksikan untuk SEA Games tercapai. Sudah ada beberapa pemain yang saya rasa tepat masuk ke tim," kata Indra terkait hasil yang didapat timnya di Singapura beberapa waktu lalu.
2. Indra berhasil melakukan permutasi di beberapa posisi
Pelatih asal Padang tersebut merasa puas dengan performa apik yang ditunjukkan Timnas U-23 dalam turnamen tersebut, secara khusus melihat apa yang diperlihatkan saat mampu menang telak atas Filipina.
Mengacu di partai tersebut, Garuda Muda tampil dengan pakem yang diinginkan Indra didukung kepercayaan diri tinggi dan ditunjang teknik individu yang baik membuat serangan Timnas U-23 bervariasi.
Namun, di luar itu semua, ada hal yang paling penting: Indra berhasil membuat perkembangan yang cukup baik dengan melakukan beberapa eksperimen di turnamen tersebut. Ia melakukan permutasi di beberapa posisi guna mencari formula terkuat di SEA Games nanti.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Contoh nyatanya adalah saat menyulap pemain Arema FC, Muhammad Rafli yang aslinya berposisi sebagai gelandang, di laga kontra Filipina diplot sebagai ujung tombak. Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 20 tahun itu langsung menciptakan hattrick dalam debut perdananya menjadi penyerang saat berseragam timnas.
3. Rachmat Irianto juga mampu menunjukkan penampilan terbaik saat tampil sebagai gelandang
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana Tak cuma sampai M. Rafli saja, bek tengah asal Surabaya yang juga merupakan anak legenda sepakbola Indonesia, Sugiantoro 'Bejo', yakni Rachmat Irianto juga terbilang sukses saat digeser dari posisi aslinya menjadi gelandang oleh Indra. Pemain yang kerap disapa Rian itu mampu mengemban tugas dengan baik sebagai pemutus serangan lawan dan mendistribusikan bola di lini tengah.
Fakta ini menunjukkan bahwa Indra kembali peka terhadap potensi anak didiknya.
"Di turnamen kali ini ada dua pemain yang dicoba di posisi baru. Mereka adalah Rian (Rachmat Irinato) dan M. Rafli. Penampilan keduanya cukup menjanjikan. Rafli mampu membuktikan dengan mencetak tiga gol," ujar mantan pelatih Bali United tersebut.
Baca Juga: Uji Coba Lawan PSIM, Indra Sjafri Bakal Mainkan Wajah Baru