Komitmen Bangun Sepak Bola Putri, Djarum Gelar Turnamen Anak-Anak
Bakal digelar di 18 titik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakti Olahraga Djarum Foundation terus berupaya mengembangkan kecintaan terhadap sepak bola putri. Teranyar, mereka sukses menghelat MilkLife Soccer Challenge-Kudus Series 1 2024.
Gelaran ini diikuti sebanyak 1.712 peserta dari 101 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang datang dari Kudus, Pati, Jepara hingga Rembang. Mereka saling uji kemampuan di atas lapangan hijau.
Gelar juara dalam turnamen yang berlangsung pada 26 Februari hingga 3 Maret 2024 di kategori U-10 dimenangkan SDN Jambean 02 Pati dan di kategori U-12 direbut SDUT Bumi Kartini Jepara.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, lahirnya juara-juara baru dalam turnamen ini merupakan cerminan dari proses pengembangan sepak bola putri di level akar rumput melalui penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge yang rutin digelar.
“Dengan penyelenggaraan turnamen secara berkala ini, talenta-talenta pesepak bola putri usia dini mulai terlihat. Tentunya ini membangkitkan harapan suatu saat mereka menjadi pemain profesional dan mereka bisa membawa Indonesia di turnamen level dunia,” ujar Yoppy dalam rilis resminya.
“Untuk itu, selain di Kudus, pada tahun ini kami juga akan mengadakan turnamen serupa di kota-kota lainnya agar kecintaan terhadap sepak bola putri semakin bertumbuh di berbagai daerah,” lanjut dia.
1. Total ajang ini berjalan di 18 titik
Terus berkomitemen membangun sepak bola putri, Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife berencana menggelar ajang serupa di tujuh kota lainnya yakni Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.
Di tujuh kota tersebut, turnamen yang melibatkan siswi SD dan MI ini akan diadakan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Sementara di Kudus, MilkLife Soccer Challenge bakal dihelat empat kali.
Jika ditotal, penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge pada tahun ini bakal berlangsung 18 kali.
Yoppy menuturkan, perluasan MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota tersebut tak lepas dari hasil positif yang terjadi sepanjang 2023. Pada tahun lalu, MilkLife Soccer Challenge yang tiga kali diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, sukses mendongkrak kecintaan siswi SD dan MI untuk menekuni sepak bola.
“Setelah tiga kali kami menyelenggarakan di Kudus, kami melihat antusiasme para peserta sangat tinggi. Sama seperti saat ini, mereka yang datang tidak hanya dari Kudus, tapi juga dari kota-kota sekitar. Dari temuan tersebut, kami bersemangat untuk memperluas turnamen dalam rangka ‘jemput bola’ agar semakin banyak putri-putri Indonesia yang mencintai cabang olahraga ini,” kata Yoppy.
Yoppy melanjutkan, penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota tersebut juga merupakan upaya menggerakkan ekosistem sepak bola putri di tanah air. Sehingga, ke depan bakal semakin berkembang dan mampu melahirkan talenta-talenta berkualitas dan kelak menjadi pesepak bola profesional.
“Melalui MilkLife Soccer Challenge yang menyasar level akar rumput ini, kami memiliki harapan dalam waktu dekat banyak bibit-bibit pesepak bola putri yang lahir sehingga cabang olahraga ini semakin berkembang,” beber Yoppy.
“Tentunya, menggerakan ekosistem sebesar ini tidak bisa sendiri, perlu dukungan dari banyak pihak seperti federasi, sekolah sepak bola, klub-klub sepak bola dan berbagai stakeholder lainnya sehingga bersama-sama kita bisa mengantarkan Indonesia berlaga di turnamen tertinggi yakni Piala Dunia Wanita,” sambungnya.