TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Dayung Jabar Petik Berkah dari Pandemik di PON XX Papua

Jawa Barat sudah mengoleksi delapan emas di cabor dayung

Atlet dayung Jawa Barat yang tampil di nomor women’s quadruple sculls, meraih emas di PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

Jayapura, IDN Times - Atlet dayung putri Jawa Barat, Syiva Lisdiana bersama tiga rekannya, Melani Putri, Anggi Widiarti, dan Nadia Izati Natasha, mampu mempertahankan medali emas di cabang olahraga dayung PON XX Papua 2021. Mentas di final, mereka mampu jadi yang tercepat di Teluk Youtefa, Jayapura, Kamis (7/10/2021).

Saat turun di nomor women’s quadruple sculls, keempatnya tak terbendung oleh lawan-lawannya. Mereka berhasil mencatatkan waktu tujuh menit 9,17 detik untuk menyelesaikan lomba 200 meter. Menempel di bawahnya, pasangan Maluku yang mencatatkan waktu 7 menit 19,66 detik.

"Kami kan saat jadi tuan rumah bisa meraih emas. Mau enggak mau target kami mempertahankan itu. Alhamdulillah catatan itu bisa kembali diraih di PON kali ini," kata Syiva kepada IDN Times.

Baca Juga: Aksi Impresif Jawa Timur Sapu Bersih Emas Tenis PON XX Papua

1. Tak masalah soal lokasi bertanding

Atlet dayung Jawa Barat yang tampil di nomor women’s quadruple sculls, meraih emas di PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

Syiva menyebut, tak ada kesulitan yang dihadapi timnya saat mentas di Papua. Sebab, arena yang dipakai sebagai venue pertandingan, tak memiliki perbedaan signifikan dengan tempat mereka melakukan pemusatan latihan. Walhasil, proses adaptasinya pun berjalan cepat.

"Untuk tempat, kami sudah terbiasa. Maksudnya, (Teluk Youtefa) tempat bertanding, kurang lebih persis dengan tempat kami melakukan pemusatan latihan, di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Jadi tak ada masalah," ujar atlet dayung yang pernah mempersembahkan medali perak pada SEA Games 2015 Singapura itu.

2. TC tak bubar saat pandemik COVID-19

Atlet dayung Jawa Barat yang tampil di nomor women’s quadruple sculls, meraih emas di PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

Syiva menyebut jika keberhasil Jabar tak lepas dari masa persiapan yang cukup matang. Walau pandemik COVID-19 melanda Indonesia, dia merasa jika pemusatan latihan tetap berjalan. Secara tidak langsung, masa persiapan mereka pun bertambah satu tahun, karena PON sempat tertunda satu tahun.

"Nah menguntungkannya Jabar itu selama pandemik tak pernah bubar TC-nya. Sebelumnya kan kami melakukan persiapan untuk PON 2020, tapi ditunda. Jadi persiapan kami panjang untuk bisa lebih siap dan matang menghadapi PON Papua,” bebernya.

Baca Juga: PON XX Papua: Gali Budaya Lewat Kerajinan Papa dan Mama

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya