TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mungkin Gak, Sih, UEFA Memajukan Jam Sepak Mula Liga Champions Eropa?

Ini kami tanyakan mewakili rasa penasaran publik Indonesia

IDN Times/Isidorus Rio Turangga

Jakarta, IDN Times - Tak bisa dipungkiri, pesona Liga Champions Eropa memang tiada duanya. Kompetisi elite sepakbola di Benua Biru ini menarik minat banyak pencinta bola, tak hanya di Eropa saja, tapi juga di seluruh dunia, utamanya, di Indonesia.

Maka dari itu, guna merasakan gempitanya turnamen ini, tim IDN Times Sport berkesempatan mengunjungi acara UEFA Champions League Trophy Tour yang dihelat oleh Heineken yang bekerja sama dengan UEFA di Beer Hall, kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, pada Senin (11/3) siang ini.

Di acara yang dihadiri oleh brand ambassador UEFA, Carles Puyol dan Alessandro Del Piero ini, kami juga berkesempatan bertemu dengan Kepala Bidang Media dan Humas UEFA, Thomas Giordano. Kepadanya, kami bertanya satu pertanyaan penting yang menjadi rasa penasaran pencinta Liga Champions di Benua Asia: mungkinkah sepak mula Liga Champions dimajukan lebih awal?

Baca Juga: Manchester City Terancam Larangan Tampil di Liga Champions, Kenapa?

1. Memajukan jam sepak mula adalah usulan menarik

IDN Times/Isidorus Rio Turangga

Kepada IDN Times Sport, Thomas sendiri berujar bahwa wacana memajukan jam sepak mula laga-laga Liga Champions kerap menjadi pertimbangan UEFA bersama dengan klub-klub peserta juga para sponsor. Menurutnya, itu juga demi kemaslahatan banyak pihak dan penggemar sepakbola Eropa, utamanya yang tinggal di Asia.

"Sejujurnya, kami sempat memikirkan hal itu (memajukan jam sepak mula). Tapi, jujur saja, untuk saat ini, kami belum bisa berkomentar lebih banyak, walau itu adalah wacana menarik. Itu adalah sesuatu yang melibatkan hajat orang banyak dan kami harus menghormati itu, walau, ya, pangsa pasar kami di Indonesia sangat amat besar sekali," ujar Thomas.

2. Ada jadwal yang harus disesuaikan dengan suporter di Eropa

IDN Times/Isidorus Rio Turangga

Selain perkara agenda klub dan sponsor, satu hal yang menjadi perhatian UEFA adalah jam pertandingan yang memang sudah diatur untuk memudahkan penonton yang datang langsung untuk menonton di stadion.

"Lihat, kami bisa saja mengatur sepak mula agar main di sekitar jam 23.00 atau jam 24.00 di Indonesia, misalnya. Tapi, di Eropa, itu masih terhitung jam kerja bagi banyak pekerja di sana. Itu sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk menyenangkan penonton di Asia, namun abai dengan para suporter kesebelasan yang datang langsung di stadion," jelas Thomas.

Baca Juga: Tersingkir dari Liga Champions, AS Roma Resmi Pecat Di Francesco

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya