TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengulik Kedigdayaan Bayer Leverkusen di Bawah Kendali Xabi Alonso

Bayer Leverkusen saat ini puncaki klasemen Bundesliga

Bayer Leverkusen (bayer04.de)

Bayer Leverkusen menjadi sorotan pada awal musim 2023/2024. Die Werkself menunjukkan performa mengejutkan dengan bersaing dalam perebutan juara Bundesliga Jerman. Tak cuma itu, konsistensi permainan yang ditunjukkan juga membuat tim belum terkalahkan sejauh ini di semua kompetisi.

Penampilan apik Bayer Leverkusen ini tidak terlepas dari sang pelatih, yakni Xabi Alonso. Musim ini merupakan musim penuh perdana juru taktik asal Spanyol itu. Ia direkrut oleh manajemen pada Oktober 2022 lalu menggantikan Gerardo Seoane. Tak butuh waktu lama baginya, Die Werkself diubahnya kembali menjadi tim yang kompetitif.

Performa ini tentunya berkat andil dari Xabi Alonso. Sebagai sosok pelatih muda, kemampuannya meracik strateginya berhasil ditransformasikan dengan baik di atas lapangan kepada para pemain. Lalu, apa yang membuat Bayer Leverkusen bisa digdaya dan menjadi penantang gelar pada 2023/2024? Mari mengulik lebih dalam melalui ulasan di bawah ini!

1. Jejak karier sebagai gelandang top di bawah pelatih kenamaan menjadikan Xabi Alonso sarat ilmu

Xabi Alonso saat masih dilatih Jose Mourinho di Real Madrid. (bundesliga.com)

Xabi Alonso sudah menahbiskan diri sebagai gelandang top ketika aktif bermain. Ia pernah membela Real Sociedad, Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munich, juga Timnas Spanyol. Bersama tim yang dibelanya tersebut, ia berkembang menjadi pemain kelas dunia. Ia bisa mengeluarkan potensinya dengan maksimal terbaiknya berkat peran para pelatih tersebut.

Mulai dari Rafael Benitez di Liverpool, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, dan Carlo Ancelotti di Real Madrid, Pep Guardiola di Bayern Munich, hingga Vicente del Bosque di Timnas Spanyol merupakan pelatihnya. Ilmu yang diserap dari para pelatih tersebut menjadi bekalnya saat ini. Ia berhasil meracik strategi dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya sebagai pemain.

Tentu Alonso punya taktiknya tersendiri sebagai pelatih. Namun, strategi yang dijalankannya tidak terlepas dari pengaruh mantan pelatihnya. Ia membangun permainan di Bayer Leverkusen dari lini tengah dengan penguasaan bola dan serangan langsung. Racikan ini pun terbukti dengan kebangkitan pada 2022/2023 lalu. Sebelum direkrut, Die Werkself terpuruk di peringkat 17 setelah 8 laga awal di liga. Ia lalu datang dan membawa tim finis di urutan 6 klasemen akhir Bundesliga. Ia juga membawa tim melaju hingga semifinal Liga Europa pada musim yang sama.

2. Formasi 3-4-2-1 menjadi andalan Xabi Alonso di Bayer Leverkusen

Xabi Alonso memberikan arahan kepada Jeremie Frimpong. (bundesliga.com)

Formasi 3-4-2-1 kerap digunakan Xabi Alonso di Bayer Leverkusen. Pada awal kedatangannya, ia memilih bermain pragmatis sembari beradaptasi dengan kondisi tim yang sedang krisis kepercayaan diri setelah awal musim yang buruk. Pelatih 41 tahun ini berfokus membenahi lini pertahanan dan mengandalkan serangan balik melalui para pemain cepat di sisi sayap.

Pada 2022/2023, Bayer Leverkusen jarang melakukan tekanan. Alonso lebih sering menjaga stabilitas di lini tengah dan membangun serangan dari samping lapangan melalui umpan-umpan terukur. Berdasarkan data The Analyst, Die Werkself mencatatkan jumlah umpan silang (217) paling sedikit kedua di Bundesliga. Namun, mereka bisa mengonversi 20%-nya menjadi tembakan. Angka tersebut merupakan tertinggi di liga yang menandakan efektivitas serangan.

Taktik Alonso kemudian berubah pada 2023/2024 menyusul hengkangnya Moussa Diaby dan Mitchel Bekker di sektor sayap. Bayer Leverkusen lebih menjaga stabilitas lini tengah dan melakukan build-up mulai dari lini belakang. Pola serangan dari sisi sayap kini diambil Alejandro Grimaldo dan Jeremie Frimpong sebagai wingback. Hal tersebut juga disokong oleh kuatnya lini tengah berkat kombinasi Granit Xhaka dan Exequiel Palacios. Sementara itu, di lini serangan, kerja sama Florian Wirtz, Jonas Hoffman, dan Victor Boniface menjadi tumpuan dalam mencetak gol. Selain formasi 3-4-2-1, Alonso juga beberapa kali memakai 3-4-3, 4-4-2, dan 4-3-3.

Baca Juga: 5 Pelatih Terakhir Bayer Leverkusen sebelum Xabi Alonso, Nihil Trofi

Verified Writer

Khasan Rochmad

Be curious

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya