TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Manajer MU yang Catat 100 Laga setelah Sir Alex Ferguson

Erik ten Hag masih mending

Erik ten Hag (twitter.com/ManUtd)

Pada pekan ke-27 English Premier League 2023/2024, Manchester United (MU) harus menelan pil pahit dalam Derbi Manchester. Bertandang ke Etihad Stadium, markas Manchester City, Setan Merah dipaksa tunduk dengan skor 1-3. Lebih pahitnya lagi, ketiga gol The Citizen ini tercipta pada babak kedua yang membuat Setan Merah gagal mempertahankan keunggulan tersebut.

Kekalahan ini mencoreng 100 laga Erik ten Hag di Manchester United. Meski begitu, jika dibandingkan dengan para pendahulunya setelah era Sir Alex Ferguson, catatan 100 laga ten Hag masih terbilang lebih baik.

1. Erik ten Hag (100 laga) meraih gelar juara Carabao Cup pada 2023

Erik ten Hag (twitter.com/ManUtd)

Sejak kedatangannya dari Ajax Amsterdam pada 2022/2023, Erik ten Hag sudah mengoleksi 100 laga di Manchester United. Hasilnya, manajer asal Belanda ini mampu mengantarkan Setan Merah meraih 61 kemenangan, 11 seri, dan 28 kekalahan di semua ajang. Hal ini membuat persentase kemenangannya berada di angka 59 persen.

Seiring berjalannya waktu, perjalanan ten Hag di Manchester United tidak selalu mulus. Pada musim ini, performa Setan Merah cukup menurun drastis dari musim lalu. Bahkan, hingga pekan ke-28 Premier League 2023/2024, mereka masih terdampar di peringkat keenam klasemen sementara dengan koleksi 47 poin.

Salah satu pencapaian terbaik ten Hag sendiri adalah menjuarai Carabao Cup pada 2023. Momen ini menjadi titik balik bagi Setan Merah yang telah menanti gelar juara selama 6 tahun.

Baca Juga: Jalan Terjal Manchester United Menuju Liga Champions 2024/2025

2. Ole Gunnar Solskjaer (168 laga) belum mampu mempersembahkan gelar juara

Ole Gunnar Solskjaer (twitter.com/ManUtd)

Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer pada akhir 2018 bagaikan angin segar bagi Manchester United yang dilanda inkonsistensi. Dalam 19 laga sebagai manajer interim, manajer asal Norwegia ini berhasil meraih 14 kemenangan, 2 seri, dan 3 kekalahan. Performa impresif ini mengantarkan Solskjaer ke kursi manajer permanen pada 28 Maret 2019. 

Manajer yang dijuluki Baby Faced Assassin ini menerapkan gaya bermain atraktif. Gaya bermainnya ini mampu membangkitkan semangat tim. Hal itu ia buktikan dengan selalu finis di tiga besar klasemen selama 2 tahun kepemimpinannya.

Lambat laun, taktik Solskjaer ternyata mulai terbaca oleh lawan. Manchester United terjebak dalam pola permainan yang mudah ditebak. Kekalahan demi kekalahan menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi Solskjaer dan tim. Alhasil, ia pun dipecat pada November 2021 setelah meraih 92 kemenangan, 35 imbang, dan 41 kekalahan dari 168 laga di semua ajang.

3. Jose Mourinho (144 laga) sukses membawa Manchester United meraih tiga gelar juara

Jose Mourinho (twitter.com/ManUtd)

Musim pertama Jose Mourinho di Old Trafford terbilang sukses. Ia berhasil mempersembahkan tiga trofi, yaitu Community Shield pada 2016, Carabao Cup pada 2017, dan UEFA Europa League pada 2016/2017. Pencapaian ini membangkitkan optimisme para penggemar Setan Merah yang haus akan gelar juara.

Selanjutnya, musim kedua Mourinho tampak kurang baik. Hal ini diwarnai dengan performa yang inkonsisten. Gaya permainan pragmatisnya dikritik banyak pihak. Selain itu, hubungannya yang renggang dengan beberapa pemain bintang menjadi faktor utama penurunan performa.

Akhirnya, pada Desember 2018, Mourinho dipecat oleh Manchester United. Era The Special One di Old Trafford pun berakhir dengan kontroversi. Meski berakhir dengan kontroversi, ia berhasil meraih 84 kemenangan, 31 imbang, dan 29 kekalahan dari 144 laga di semua ajang.

Verified Writer

Mubayin Hukmi

Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya