TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Naturalisasi yang Membawa PSBS Biak Promosi ke Liga 1

Semuanya berpengalaman

Fabiano Beltrame (depan) dan Otavio Dutra (belakang) memperlihatkan gestur berdoa sebelum memasuki lapangan. (instagram.com/psbsofficial)

Musim 2023/2024 adalah musim yang bersejarah bagi PSBS Biak. Klub yang berdiri sejak 1968 ini akhirnya berhasil menembus kasta tertinggi Liga Indonesia di Liga 1 untuk pertama kalinya. Kepastian ini terjadi setelah PSBS menaklukkan Persiraja Banda Aceh dengan skor telak 4-0 pada leg kedua semifinal Liga 2, Kamis (29/2/2024) siang WIB. Atas kemenangan ini, PSBS unggul agregat 5-1 atas Persiraja Banda Aceh.

Meski masih menyisakan dua laga lagi di partai final, klub berjuluk Badai Pasifik ini sudah dipastikan akan berlaga di Liga 1 musim depan. Mereka telah menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim dengan kerja keras, kegigihan, dan tekad yang kuat untuk mencapai mimpi. Kehadiran lima pemain naturalisasi Indonesia juga menjadi salah satu faktor kunci kekuatan PSBS Biak musim ini.

1. Usia tak menjadi penghalang Beto Goncalves untuk berkontribusi kepada PSBS Biak

Alberto Goncalves (instagram.com/psbsofficial)

Alberto Goncalves dipinjam PSBS Biak dari Madura United pada 2023/2024 selama 1 musim. Keputusan peminjaman ini terbukti tepat. Beto, sapaan akrabnya, jadi andalan juru taktik PSBS, Regi Aditya, dengan sumbangan 4 gol dan 3 assist dari 20 laga di Liga 2 2023/2024.

Meskipun usianya sudah menginjak 43 tahun, Beto menunjukkan dirinya masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi. Pemain yang pernah membela Timnas Indonesia sebanyak 12 kali ini seakan tak menunjukkan penurunan performa. Ketajaman dan pengalamannya masih menjadi senjata penting bagi PSBS Biak musim ini

2. Mamadou Barry berhasil menjadi pencetak gol terbanyak kedua di PSBS Biak

Mamadou Barry (instagram.com/psbsofficial)

Bagi sebagian pencinta sepak bola Indonesia, nama Mamadou Hady Barry mungkin masih terdengar asing. Namun, siapa sangka, striker bertinggi 190 cm ini menjelma salah satu mesin gol PSBS Biak di Liga 2 2023/2024. Ia bahkan menempati peringkat kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak di PSBS Biak dengan 8 gol dari 19 laga. 

Fakta menarik lainnya, Barry ternyata telah resmi menjadi WNI sejak 2021 lalu. Saat itu, ia masih membela PSMS Medan dan Persewar Waropen. Lebih mengejutkan lagi, Barry ternyata memulai karier sepak bolanya di klub Indonesia, Persipal Palu, pada 2006.

Baca Juga: Bekuk Persiraja, PSBS Biak ke Liga 1 Musim Depan

3. Fabiano Beltrame menjadi sosok vital di sektor pertahanan PSBS Biak

Fabiano Beltrame (instagram.com/fabianobeltrame15)

Berbeda dengan Mamadou Barry yang namanya masih asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia, Fabiano Beltrame sudah menjadi sosok yang cukup dikenal. Petualangannya di berbagai klub besar Indonesia, seperti Persela Lamongan, Persija Jakarta, Arema Cronous (sekarang Arema FC), Madura United, hingga Persib Bandung sudah pernah dicicipinya. Bahkan, pada usianya yang tak muda lagi, 41 tahun, ia berhasil membawa PSBS Biak promosi ke Liga 1 musim depan.

Setelah belasan tahun mengabdikan diri untuk sepak bola Indonesia, mimpi Fabiano Beltrame untuk menjadi WNI akhirnya terwujud. Meski sempat tertunda kurang lebih 1 tahun, pemain kelahiran Brasil ini akhirnya resmi disumpah WNI pada akhir 2019 lalu. Pengukuhan tersebut sekaligus menjadi jawaban atas penantian panjangnya.

4. Osas Saha tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan tim Badai Pasifik

Osas Saha (instagram.com/osasmarvellous)

PSBS Biak tak hanya mengandalkan Alberto Goncalves dan Mamadou Barry sebagai penyerang naturalisasi. Klub ini juga memiliki penyerang naturalisasi lainnya, Osas Saha. Pemain yang dinaturalisasi pada 2018 ini didatangkan PSBS Biak dari Kalteng Putra pada paruh kedua Liga 2 2023/2024.

Osas Saha tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan PSBS Biak. Pemain berusia 37 tahun ini tampak nyetel dan langsung memberikan kontribusi gol. Ia berhasil mencetak 2 gol dan 1 assist dari 10 laga. Bahkan, pada semifinal leg kedua menghadapi Persiraja Banda Aceh, ia menyumbang satu assist.

Verified Writer

Mubayin Hukmi

Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya