TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Battle of Santiago, Awal Terciptanya Sistem Kartu di Sepak Bola

Pertandingan yang memberikan dampak besar pada sepak bola!

momen pertandingan antara Chile dan Italia di Piala Dunia 1962 (telegraphindia.com)

Di era sepak bola modern, pemberian kartu kepada pemain yang melakukan pelanggaran dan bermain keras cenderung kasar merupakan sebuah hal yang wajar. Namun, sistem pemberian kartu kuning dan kartu merah merupakan produk dari pengembangan sepak bola.

Sebuah laga bertajuk Battle of Santiago yang digelar di Chile pada tahun 1962 menjadi awal lahirnya sistem kartu di olahraga sepak bola. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada laga yang disebut sebagai Battle of Santiago tersebut? Berikut penjelasannya!

1. Gempa bumi Chile tahun 1962

rumah-rumah yang hancur akibat gempa bumi di Chile tahun 1960 (britannica.com)

Tuan rumah Piala Dunia 1962 telah diplot menjadi milik negara Amerika Selatan. Pada akhirnya, Chile dipilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 1962 setelah mengungguli Argentina dalam pencalonan. Persiapan dilakukan dengan matang untuk menggelar event empat tahunan tersebut.

Namun, Chile mendapatkan kendala besar setelah negara mereka mendapatkan musibah berupa bencana gempa bumi dahsyat dengan guncangan 9,5 SR pada tahun 1960. Hingga saat ini, gempa Chile tahun 1960 masih dianggap sebagai yang terkuat dalam sepanjang sejarah manusia modern.

Tidak hanya sekali, bencana tersebut datang bertubi-tubi bagi masyarakat Chile. Rentetan bencana alam mulai dari gempa bumi, longsor, tsunami hingga gunung meletus terjadi dari pertengahan hingga akhir Mei 1960. Bencana tersebut, benar-benar membuat warga Chile menderita dan membuat masyarakat dunia berduka.

Baca Juga: 6 Negara yang Paling Sering Masuk Final Piala Dunia, Ada Italia!

2. Awal permasalahan

Antonio Ghirelli (italyonthisday.com)

Meski mendapatkan kendala besar pada tahun 1960, Chile tetap menyatakan siap untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 1962. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat Chile setelah kesedihan yang mereka dapatkan 2 tahun sebelumnya.

Menjelang Piala Dunia 1962 digelar, dua orang jurnalis asal Italia bernama Antonio Ghirelli dan Corrado Pizzinelli membuat sebuah kontroversi besar. Mereka membuat serangkaian artikel yang memberikan citra buruk bagi Chile sebagai calon tuan rumah.

Mereka menyebut, jika Chile belum pantas dan tidak siap untuk menyelenggarakan Piala Dunia 1962. Keduanya menggambarkan Chile sebagai negara yang kumuh, penuh dengan kejahatan dan prostitusi bagaikan sebuah tempat pembuangan sampah.

Artikel tersebut banyak dimuat oleh koran lokal Chile. Alhasil, banyak peristiwa tersebut membuat masyarakat Chile sangat marah terhadap kedua jurnalis asal Italia tadi.

3. Pertandingan yang panas sejak detik awal

momen pertandingan antara Chile dan Italia di Piala Dunia 1962 (telegraphindia.com)

Kemarahan masyarakat juga memberikan semangat dalam bentuk dendam tersendiri bagi para pemain Chile yang akan berlaga di Piala Dunia 1962. Secara kebetulan, Chile berada satu grup dengan Italia yang merupakan negara asal Antonio Ghirelli dan Corrado Pizzinelli.

Tensi panas telah terlihat sebelum laga diselenggarakan di Estadio Nacional, Kota Santiago. Para pemain Chile memiliki motivasi tersendiri untuk bertanding melawan Italia. Sesuai prediksi, pertandingan antara Chile dan Italia ini berjalan panas sejak detik awal.

Tidak sampai satu menit atau tepatnya pada detik ke-12, pelanggaran pertama dilakukan oleh pemain Chile. Tensi tinggi terus terjadi sepanjang laga. Baru memasuki menit ke-4, Humberto Maschio dari Italia terpancing emosi dan melakukan sebuah pukulan telak kepada Leonel Sanchez dari Chile.

Tidak sampai disitu, pertandingan kasar terus terjadi di lapangan. Beberapa menit kemudian, Giorgio Ferrini dari Italia melakukan tendangan dengan sengaja kepada pemain Chile. Akan tetapi, wasit Ken Aston dari Inggris tidak bisa berbuat apa-apa.

Pasalnya, belum ada aturan pasti untuk mengeluarkan pemain setelah melakukan pelanggaran keras. Namun tetap, Giorgino Ferrini secara paksa dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-8, meskipun harus dibantu oleh polisi bersenjata.

4. Battle of Santiago 

Permainan keras menjurus berkali-kali terjadi di lapangan dan sulit untuk dikendalikan. Selain Giorgino Ferrini, Italia juga harus kehilangan pemain lain dalam laga ini. Dia adalah Mario David yang dusir oleh Ken Aston setelah dengan sengaja mendaratkan kakinya di kepala pemain Chile. Ia diusir pada menit ke-47.

Sebetulnya Chile juga berpeluang untuk kehilangan Leonel Sanchez karena permainan kasarnya. Bahkan, Sanchez merupakan pemain yang memancing amarah Mario David sebelum diusir dari lapangan. Selain itu, Sanchez juga merupakan pemain yang membuat Humberto Maschio dari Italia harus mengalami patah hidung dalam laga tersebut.

Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Chile dengan skor 2-0. Pertandingan ini disebut-sebut-sebut sebagai pertandingan paling kasar dalam sepanjang sejarah Piala Dunia. Oleh karena itu, publik menyebut pertandingan ini sebagai Battle of Santiago yang mengacu kepada kota tempat dilaksanakan pertandingan tersebut..

Baca Juga: Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala Dunia

Verified Writer

Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya