Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala Dunia

Ada 16 kartu kuning dan 4 kartu merah

Piala Dunia layak disebut sebagai turnamen sepak bola terbaik di dunia. Selain karena diselenggarakan tiap 4 tahun sekali, upaya menjaga harga diri negara menjadi salah satu yang diperhitungkan. Tak mengherankan jika terjadi laga kejutan dan laga sengit pada tiap penyelenggaraan.

Salah satu contohnya ialah laga Portugal kontra Belanda pada Piala Dunia 2006. Laga yang dijuluki Battle of Nuremberg ini berjalan sangat sengit dan dinobatkan sebagai laga paling keras dalam sejarah Piala Dunia.

1. Pertemuan di Nuremberg

Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala DuniaCristiano Ronaldo melakukan selebrasi di Piala Dunia 2006 .(twitter.com/optajoe)

Battle of Nuremberg merupakan laga yang mempertemukan Portugal dengan Belanda pada babak enam belas besar Piala Dunia 2006. Laga ini digelar di Frankenstadion, Nuremberg, Jerman. Battle of Nuremberg dipimpin wasit asal Rusia, Valentin Ivanov.

Kedua tim telah menjalani penyisihan grup yang cukup berat. Portugal hadir sebagai juara Grup D. Mereka berada di atas Meksiko, Angola, dan Iran. Sedangkan, Belanda hadir dengan status runner-up Grup C, di bawah Argentina yang menjadi pemuncak klasemen.

2. Sengit sejak babak pertama

Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala DuniaWasit memberi kartu kuning untuk Costinha di Piala Dunia 2006. (historyofsoccer.info)

Portugal dan Belanda menurunkan pemain-pemain terbaik mereka dalam Battle of Nuremberg. Sebelum bertemu pada laga keras itu, kedua tim sempat bertemu pada semifinal Euro 2004. Portugal sukses mengatasi Belanda dengan skor 2-1 kala itu.

Dengan misi balas dendam, laga sudah panas sejak menit awal. Laga baru berjalan 2 menit, Mark van Bommel dari Belanda mendapatkan kartu kuning pertama karena melanggar Cristiano Ronaldo.

Lima menit berselang, tepatnya pada menit ketujuh, Belanda harus mendapatkan kartu kuning lagi. Bek kanan mereka, Khalid Boulahrouz, membuat Cristiano Ronaldo terjatuh.

Ada dua kartu kuning yang diterima Belanda kala itu. Sedangkan, seolah tak mau kalah, Portugal menyusul dengan tiga kartu kuning. Perolehan kartu Portugal termasuk kartu kuning kedua yang didapat gelandang timnas mereka, Costinha, menjelang berakhirnya babak pertama.

Costinha mendapatkan kartu kuning kedua setelah sengaja menghalau umpan bek Belanda dengan tangan. Ia pun mendapatkan kartu merah dan diusir dari lapangan. Pada babak yang sama, Nuno Maniche dari Portugal berhasil membawa A Selecao unggul dengan skor 1-0.

Baca Juga: 5 Pemain asal Portugal dengan Gol Terbanyak di EPL Sejauh Ini

3. Kerasnya laga berlanjut pada babak kedua

Kartu merah yang diberikan Valentin Ivanov kepada Costinha tidak membuat para pemain berhati-hati di lapangan pada babak selanjutnya. Laga malah bertambah keras pada babak kedua. Hasilnya, hujan kartu terjadi pada babak ini.

Total 6 kartu kuning dan 1 kartu merah tambahan bagi Deco Souza didapat oleh timnas Portugal. Sedangkan, di pihak berlawanan, 5 kartu kuning ditambah 2 kartu merah bagi Khalid Boulahrouz dan Giovanni van Bronckhorst menjadi penghias laga ini.

Skor 1-0 melalui gol Nuno Maniche pada menit ke-23 menjadi satu-satunya gol pada pertandingan tersebut. Hasil ini membawa Portugal melaju ke babak delapan besar dengan kondisi tim merugi karena banyak pemain yang harus absen pada laga selanjutnya.

4. Fakta menarik Battle of Nuremberg

Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala DuniaWasit memberi kartu kuning untuk Khalid Boulahrouz (putih) di Piala Dunia 2006. (historyofsoccer.info)

Dengan total 16 kartu kuning dan 4 kartu merah, laga ini dinobatkan sebagai laga dengan jumlah kartu terbanyak dalam satu laga Piala Dunia. Laga ini mengalahkan torehan kartu yang didapat pada laga keras lainnya, seperti final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan Spanyol serta babak grup Piala Dunia 2002 yang mempertemukan Senegal dan Uruguay.

Battle of Nurnberg bisa saja dikalahkan Battle of Santiago yang terjadi pada Piala Dunia 1962, yang mempertemukan tuan rumah, Chile, dan Italia. Namun, laga tersebut masih sangat tradisional dan belum memiliki sistem kartu. 

Berikut rekapan kartu kuning dan kartu merah yang didapat kedua tim dalam Battle of Nuremberg :

Kartu kuning

Portugal: Nuno Maniche, Costinha (2), Petit, Luis Figo, Deco (2), Nuno Valente, dan Ricardo

Belanda: Mark van Bommel, Khalid Boulahrouz (2), Giovanni van Bronckhorst (2), Wesley Sneijder, dan Rafael van der Vaart

Kartu merah/kartu kuning kedua

Portugal: Costinha dan Deco

Belanda: Khalid Boulahrouz dan Giovanni van Bronckhorst

5. Nama yang terinspirasi dari Perang Dunia II

Battle of Nuremberg, Hujan Kartu Terbesar dalam Sejarah Piala DuniaBattle of Nuremberg pada Perang Dunia II (world-at-war.co.uk)

Laga yang berlangsung di Frankenstadion, Nuremberg, antara Portugal dan Belanda ini benar-benar seperti sebuah pertempuran. Oleh karena itu, banyak media menyebut laga ini sebagai Battle of Nuremberg. Nama ini mengacu kepada sebuah perang era Perang Dunia II.

Pertempuran tersebut terjadi di Nuremberg, Jerman, pada 16—20 April 1945. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Amerika Serikat berhasil menggempur Jerman yang saat itu ada di bawah Nazi.

Battle of Nuremberg yang sesungguhnya berakhir pada 20 April 1945 setelah pasukan Amerika Serikat menduduki Adolf Hitler Platz dan mengibarkan bendera di sana. Mereka keluar sebagai pemenang dalam perang tersebut.

Tidak terasa, gelaran Piala Dunia terlaksana lagi pada 2022. Piala Dunia yang akan berlangsung di Qatar itu berjarak kurang lebih 6 bulan lagi. Dengan persaingan dalam mempertahankan harga diri bangsa, mungkin saja akan ada laga menarik sekeras Battle of Nuremberg.

Baca Juga: 5 Pesepak Bola Belanda yang Bisa Diboyong Erik ten Hag ke Old Trafford

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya