TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Manchester City Sulit Dikejar dalam Perebutan Juara Liga

Langkah The Citizens cukup mulus menuju trofi Liga Inggris

Para pemain Manchester City (mancity.com)

Liga Inggris musim 2021/2022 saat ini sudah memasuki pekan ke-22. Manchester City yang merupakan juara bertahan kini masih menjadi pemuncak klasemen sementara. Klub asuhan Pep Guardiola ini telah mengoleksi 53 poin. Angka tersebut diraih dari 17 kali kemenangan serta masing-masing dua kali hasil imbang dan dua kali kekalahan sepanjang musim ini. 

Asa The Citizens untuk mempertahankan gelar sepertinya masih sangat terbuka lebar. Beberapa faktor membuat mereka masih menjadi tim yang difavoritkan untuk juara. Berikut adalah sejumlah alasan mengapa langkah City akan cukup sulit dikejar tim lain dalam perebutan gelar Liga Inggris musim ini. 

1. Penampilan konsisten Manchester City di Liga Inggris

Manchester City berhadapan dengan Arsenal. (arsenal.com)

Alasan pertama adalah performa Manchester City di Liga Inggris yang konsisten sejauh ini. Saat ini, City merupakan satu-satunya tim yang sukses meraih kemenangan dalam lima laga terakhirnya di liga. Pertemuan terakhir mereka menghadapi Arsenal pada 1 Januari lalu. City menang 2-1 di Emirates Stadium. 

Selain itu, City juga baru mengalami dua kekalahan sepanjang musim ini. Kekalahan itu pun terjadi di pekan pertama menghadapi Tottenham Hotspur dan menghadapi Crystal Palace pada pekan ke-10. Artinya City sudah mengemas 11 kemenangan beruntun di liga. Hal ini tentu menjadi modal penting untuk menghadapi sisa musim ini. 

Baca Juga: 7 Mantan Pemain Arsenal yang Juara Liga Inggris setelah Pindah Klub

2. Jarak poin cukup jauh dengan tim lain

Klasemen sementara Liga Inggris musim 2021/2022 pekan ke-21. (premierleague.com/tables)

Faktor berikutnya yang membuat Man City sulit dikejar adalah selisih poin yang cukup jauh dengan tim lain. Saat ini, City telah mengoleksi 53 poin, unggul 10 angka dari Chelsea yang berada di peringkat kedua dengan 43 poin. Liverpool dan Arsenal yang berada posisi tiga dan empat juga berjarak cukup jauh dengan City. Masing-masing dengan perolehan 42 poin dan 35 poin. 

Selisih poin yang cukup jauh ini tentu akan mengamankan posisi mereka di puncak klasemen hingga kurun waktu yang lama. Meski sejumlah tim masih memiliki sisa pertandingan yang belum dimainkan, namun sepertinya akan sulit untuk mengejar selisih poin dengan Man City. Apalagi performa City belakangan masih menunjukkan tren positif. 

3. Produktivitas gol sulit disaingi

Selebrasi pemain Manchester City dalam laga menghadapi Swindon Town di Piala FA (mancity.com)

Selain jarak poin yang cukup jauh, hambatan berikutnya bagi tim lain yaitu mengejar selisih gol City. Hingga pekan ke-21, City masih menjadi tim dengan perolehan gol terbanyak dengan 53 gol. Sekaligus tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit yaitu 13 gol. Dengan demikian, City memiliki 40 selisih gol sejauh ini. 

Angka tersebut cukup jauh jika dibandingkan dengan Chelsea di peringkat dua. The Blues kini memiliki catatan 29 selisih gol dari 45 kali mencetak gol dan 16 kali kebobolan. Liverpool menjadi tim yang paling mendekati perolehan City dengan 34 selisih gol. 

Meskipun musim 2021/2022 ini masih cukup panjang, produktivitas gol City nampaknya akan sulit disamai oleh tim lainnya. Apalagi jika City terus tampil dengan maksimal di sepanjang sisa musim.

Produktivitas gol bisa menjadi acuan ketika dua tim atau lebih memiliki jumlah poin yang sama. Maka dari itu, City yang sekarang memimpin klasemen dan mengoleksi banyak gol sepertinya berada pada posisi yang aman untuk beberapa pekan ke depan. 

4. Klub hanya ditinggal satu pemain yang berlaga di Piala Afrika

Potret Riyad Mahrez pemain Manchester City (mancity.com)

Pada bulan Januari ini, sejumlah klub Premier League harus melepas beberapa pemainnya untuk berlaga di Piala Afrika 2021.  Turnamen bergengsi benua Afrika tersebut akan diselenggarakan hingga Februari mendatang. Beberapa pemain asal Afrika yang bermain di Inggris harus pulang untuk membela negaranya masing-masing.

Hal ini tentu akan mempengaruhi kekuatan tim yang ditinggal pemainnya. Apalagi jika pemain tersebut memegang peran penting di klub asalnya. Contohnya seperti Arsenal yang harus rela melepas empat pemainnya sekaligus untuk tampil di Piala Afrika. Serta Liverpool yang harus kehilangan bintang mereka, Mohamed Salah dan Sadio Mane yang menjadi ujung tombak lini serang The Reds. 

Namun berbeda halnya dengan Man City. Skuad Pep Guardiola hanya akan ditinggal oleh satu pemainnya untuk berlaga di Piala Afrika. Ia adalah Riyad Mahrez yang merupakan kapten timnas Aljazair. Meskipun Pep cukup direpotkan dengan absennya Mahrez, namun ia cukup beruntung karena masih memiliki opsi lain di lini depan. Kondisi ini setidaknya akan berlangsung selama satu bulan ke depan hingga Piala Afrika selesai. 

Baca Juga: 5 Pemain Top dari Benua Asia yang Tengah Berkarier di Liga Inggris

Verified Writer

Muhamad Fathan Qoriban

Don't try to be perfect, try to be yourself ✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya