TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunci Pengembangan Sepak Bola Jepang hingga Menjadi Raksasa Asia

Melakukan penguatan akar rumput

Timnas Jepang (jleague.co)

Intinya Sih...

  • Jepang memiliki prestasi sepak bola dunia dengan peringkat FIFA ke-17 dan 4 gelar juara Piala Asia.
  • JFA melakukan program penguatan tim nasional dengan kriteria ideal pemain, visi bermain, dan kompetisi kelompok umur.
  • JFA fokus pada pengembangan sistem kepelatihan kelas dunia, memperkenalkan sepak bola sebagai olahraga inklusif, dan memiliki target menjadi juara Piala Dunia 2050.

Jepang merupakan negara Asia terbaik dalam hal sepak bola. Mereka menempati posisi ke-17 di peringkat Federation Internationale de Football Association (FIFA). Sejak 1998, Jepang sendiri telah menjadi peserta langganan Piala Dunia pada tiap edisi. Selain itu, Samurai Biru, julukan Timnas Jepang, juga berprestasi di tingkat Asia maupun dunia.

Berbagai prestasi yang telah dicapai Timnas Jepang tidak lepas dari peran Japan Football Association (JFA) yang merintis perencanaannya. Dilansir JFA, mereka memiliki gambaran besar dalam melaksanakan suatu program yang dikenal dengan Japan’s Way. Berikut ini cakupan sektor pengembangan yang dilakukan JFA melalui berbagai perencanaan jangka panjang.

1. Penguatan tim nasional dengan karakteristik sepak bola modern

Timnas Jepang menjadi juara FIFA Women's World Cup 2011. (jfa.jp)

Keseriusan Jepang untuk mengembangkan sepak bola dapat diketahui melalui program penguatan tim nasional. Untuk membentuk tim nasional yang disegani negara lain, JFA memiliki kriteria ideal bagi pemain yang membela Samurai Biru. Kriteria pemain ideal tersebut meliputi pemahaman taktikal, teknik bermain, mental, dan fisik yang kuat.

Tidak hanya menyiapkan pemain yang ideal, JFA juga merencanakan visi bermain Tim Nasional Jepang. Visi bermain tersebut merepresentasikan karakteristik sepak bola modern mereka. Jepang tidak hanya ingin mencapai standar dunia, tetapi juga ingin menjadi yang terbaik di dunia.

Bukti kekuatan Timnas Jepang dapat dilihat dari gelar yang telah diperoleh. Di Asia, mereka menunjukkan kedigdayaannya dengan meraih empat gelar juara Piala Asia. Tidak hanya sepak bola putra, sepak bola putri Jepang juga pernah menjadi juara FIFA Women's World Cup 2011.

2. Pengembangan pemain muda melalui program berkelanjutan

Timnas Jepang U-17 (jfa.jp)

Dilansir FIFA, makin banyak pemain Jepang yang bermain untuk liga Eropa selama 2 dekade terakhir. Kesuksesan sepak bola Jepang tidak terjadi secara kebetulan. Pemain muda Jepang menjalani program yang berkelanjutan melalui kompetisi sesuai kelompok umur.

Jepang memiliki berbagai kompetisi kelompok umur, mulai dari tingkat sekolah menengah atas, universitas, hingga akademi klub profesional. Dibutuhkan kesabaran, teknik, dan cara pembinaan yang benar kepada pemain muda. Cara yang ditempuh Jepang ini untuk menghadirkan sepak bola yang berkelanjutan.

JFA memiliki rekomendasi format permainan sesuai dengan usia anak. Usia 5—12 tahun menjadi momen untuk mengenalkan sepak bola yang menyenangkan. Itu sekaligus belajar tentang teknik dasar dalam sepak bola.

Usia 13—18 tahun sudah meningkatkan intensitas dengan bermain sepak bola yang serius. Setelah itu, usia 19—21 tahun mulai bermain secara kompetitif. Meskipun telah bermain secara serius dan kompetitif, unsur menyenangkan dalam sepak bola tidak boleh dihilangkan pada usia tersebut.

Baca Juga: 4 Pemain Bundesliga yang Membela Timnas Jepang di Piala Asia 2023

3. Mengembangkan pelatih kelas dunia

Hajime Moriyasu, pelatih Timnas Jepang, saat melakukan konferensi pers. (jfa.jp)

JFA ingin Jepang memimpin sepak bola Asia, sekaligus memiliki pengembangan berkelanjutan melalui sistem kepelatihan kelas dunia. Mereka menilai pelatih memiliki peran penting agar pemain dapat belajar dan bermain sepak bola. Pelatih bertanggung jawab untuk meningkatkan level permainan seorang pemain.

Pelatih yang ideal menurut JFA tidak hanya menuntut meraih kemenangan, tetapi juga membuat pemain terus berkembang. Oleh sebab itu, pelatih tidak hanya dituntut menguasai pengetahuan sepak bola. Mereka juga harus memiliki kemampuan lainnya, seperti komunikasi, manajerial, dan penyelesaian masalah.

Writer

Muhammad Zaky Dharmawan

Penulis yang memiliki banyak keresahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya