TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Top yang Beberapa Kali Kalah di Final Turnamen Bergengsi

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi termasuk!

Cristiano Ronaldo saat MU kalah di final Liga Champions 2009 (uefa.com)

Setiap pemain sepak bola pasti ingin merasakan jadi juara turnamen bergengsi. Merupakan kebanggaan tersendiri jika bisa mengangkat trofi, baik bersama klub maupun tim nasional.

Apalagi jika itu merupakan trofi dengan prestise tinggi seperti Liga Champions, Piala Eropa, Copa America, bahkan Piala Dunia. Namun tentu perjalanan meraih trofi bergengsi itu tidak selalu mulus.

Terkadang seorang pemain sudah berhasil mencapai final, tapi akhirnya takluk sehingga harus kehilangan gelar yang sudah di depan mata. Hal itu bahkan pernah beberapa kali dialami oleh para pemain top, lho, misalnya 5 pemain berikut ini.

1. Cristiano Ronaldo 

Cristiano Ronaldo menangis saat Portugal kalah di final Euro 2004 (thetimes.co.uk)

Cristiano Ronaldo memang adalah salah satu pemain terbaik dalam sedekade terakhir, bahkan sepanjang masa. Ia sudah banyak meraih trofi, baik bersama klub, negara, ataupun trofi individual. Ia juga sukses memenangi banyak final, tapi bukan berarti ia selalu berjaya di partai puncak turnamen bergengsi.

Ronaldo pernah merasakan pahitnya kalah di final Piala Eropa kala Portugal takluk dari Yunani di final Euro 2004. Ronaldo muda bahkan sampai menangis kala itu, dan itu wajar karena saat itu Portugal berstatus tuan rumah.

Sementara bersama klub, CR7 pernah kalah di final Liga Champions 2008/09 kala membela MU. Ia juga dua kali takluk di final Piala FA bersama MU, kalah di final Copa del Rey saat membela Real Madrid, dan hanya jadi runner-up Copa Italia bersama Juventus musim lalu. Ya, bahkan pemain sehebat Ronaldo pun pernah beberapa kali kalah di final.

Baca Juga: 5 Pemain yang Berhasil Juara Liga Champions dengan Dua Klub Berbeda

2. Lionel Messi 

Lionel Messi ketika Argentina kalah dari Chile di final Copa America 2016 (goal.com)

Rival abadi Ronaldo, Lionel Messi, juga beberapa kali merasakan getirnya kalah di partai final. Apa yang dialami Messi bahkan bisa dibilang lebih menyakitkan, karena ia takluk dalam tiga final bergengsi secara berturut-turut. Messi mengalaminya bersama timnas Argentina pada 2014 hingga 2016.

Pertama, Argentina takluk di final Piala Dunia 2014 dari Jerman. Setahun kemudian Tim Tango kalah lagi, kali ini di final Copa America dari Chile melalui adu penalti. Pada 2016, Copa America Centenario diadakan untuk merayakan 100 tahun Copa America. Lagi-lagi, Argentina melaju ke final tapi harus takluk dari Chile melalui adu penalti.

Tiga kali kekalahan beruntun di final sangat mengguncang mental Messi, sampai ia sempat memutuskan pensiun dari timnas ketika itu, meski belakangan menganulir keputusannya. Sedangkan bersama Barcelona, Messi pernah 8 kali kalah di final, termasuk 3 kali di final Copa del Rey. Namun di final Liga Champions, Messi selalu menang dalam 4 kali kesempatan.

3. Gonzalo Higuain

Gonzalo Higuain ketika Argentina kalah di final Piala Dunia 2014 (thesun.co.uk)

Sebagai sesama pemain Argentina, Gonzalo Higuain pun merasakan nasib yang sama dengan Messi karena ia juga termasuk skuad Argentina yang kalah di tiga final beruntun. Bahkan, bisa dibilang Higuain adalah salah satu biang kegagalan Tim Tango karena tampil buruk di ketiga final tersebut.

Kalah di final juga pernah Higuain rasakan di level klub. Bersama Juventus ia kalah di final Liga Champions 2016/17 serta final Coppa Italia musim lalu. Sedangkan kala membela Real Madrid, ia harus puas jadi runner-up Copa del Rey 2012-13. Secara total, Higuain hanya 5 kali menang dari 11 final turnamen bergengsi yang pernah ia mainkan.

4. Michael Ballack 

Michael Ballack menerima medali perak setelah kalah di final Liga Champions 2008 (sports.ru)

Ada pula Michael Ballack, gelandang legendaris Jerman yang pernah merasakan sejumlah kegagalan pahit di final. Yang paling getir tentu di Piala Dunia, kala Ballack gagal membawa timnas Jerman mengalahkan Brasil di final Piala Dunia 2002. Enam tahun berselang, lagi-lagi Der Panzer harus takluk, kali ini di final Euro 2008 dari timnas Spanyol.

Sementara di level klub, Ballack tidak pernah memenangi Liga Champions di sepanjang kariernya karena ia dua kali melangkah ke final tapi selalu kalah. Bersama Bayer Leverkusen pada 2001/02, Ballack kalah dari Real Madrid di final. Sedangkan di Liga Champions 2007/08, Ballack yang membela Chelsea harus takluk di partai puncak dari MU. Miris!

Baca Juga: 5 Pemain Usia 30 Plus yang Belum Meraih Gelar Liga Domestik

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya