TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Legenda Klub yang Tak Pernah Bermain di Ajang Piala Dunia

Ada yang sampai alih kewarganegaraan lho guys...

twitter.com/11georgebest

Prestasi atau pencapaian seorang olahragawan tentu dinilai dari berapa banyak piala yang berhasil dimenangkannya. Hal ini juga berlaku pada seorang atlet sepak bola. Meskipun dia menggondol gelar juara di level klub, dia belum dianggap sempurna bila belum memenangkan trofi untuk negaranya, dalam hal ini Piala Dunia.

Ada banyak pesepak bola yang mengatakan, memenangkan Piala Dunia adalah cita-cita mereka. Bahkan sebagian dari para atlet kulit bundar itu menegaskan, minimal bisa sekadar bermain di Piala Dunia saja sudah sangat membanggakan.

Meski demikian, ada beberapa pemain hebat dunia yang justru tidak pernah tampil sekali pun di ajang sepak bola tertinggi itu. Bahkan ada yang sampai pindah kewarganegaraan hanya untuk mendapatkan kesempatan tampil di Piala Dunia.

Bisakah kamu menebak siapa saja para pemain yang menjadi legenda klub namun tak pernah sekali pun menginjakkan kaki di venue Piala Dunia? Berikut daftar mereka.

1. Ryan Giggs - Manchester United

thesefootballtimes.co

Negara: Wales

Caps: 64 (1991-2007)

Gol: 12

Piala: 0

Ryan Giggs adalah seorang legenda Setan Merah sejati. Dia menghabiskan seluruh karir sepak bolanya hanya di Manchester United. Giggs, berhasil menyumbang 13 gelar juara Premier League, dua trofi Liga Champions, empat Piala FA dan banyak lagi. Boleh dibilang, Giggsy adalah pesepak bola paling sukses di tanah Britania.

Namun, dengan serangkaian prestasi gemilang itu, Giggs tidak pernah bisa mengantarkan negaranya, Wales, berpartisipasi di Piala Dunia. Terakhir kali Wales turut serta di Piala Dunia adalah pada tahun 1958. Ketika itu, mereka terhenti di babak perempat final.

Giggs membuat debut internasionalnya pada pertandingan tandang Wales ke Jerman pada Oktober 1991, sebagai pemain pengganti, dilansir dari Goal.com. Pertandingan terakhirnya untuk Wales adalah kualifikasi Piala Eropa 2008. Dalam 16 tahun Giggs membela bendera Wales, dia selalu gagal mengibarkan panji The Dragons baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa.

2. Eric Cantona - Manchester United

twitter.com/uefaeuro

Negara: Prancis

Caps: 45 (1987-1995)

Gol: 20

Piala: 0

Dengan empat gelar juara Premier League, ditambah dia Piala Liga dan dua Piala FA dalam lima tahun, maka tidak mengherankan jika Eric Cantona disebut 'Raja Cantona' oleh fans Manchester United. 

Pasalnya, ketika pertama kali bergabung ke Old Trafford, dia memainkan peran kunci dalam mengubah nasib Setan Merah, dilansir dari Independent.co.uk. Bahkan pada era tahun 1990-an, Cantona sukses mengubah Manchester United menjadi salah satu kekuatan besar sepakbola dunia.

Meski begitu, catatan impresif sang Raja di level klub, tak mampu membawa negaranya, Prancis, menuju kejayaan.

Cantona mendapat debut internasional penuh melawan Jerman Barat pada bulan Agustus 1987 oleh manajer tim nasional kemudian Henri Michel. Setahun kemudian, dia diskors tak boleh membela timnas Prancis lantaran menghina sang manajer. 

Tak lama setelah itu, Michel dipecat karena gagal membawa Prancis  lolos ke Piala Dunia FIFA 1990. Empat tahun kemudian, di bawah Gerard Houllier, sekali lagi Prancis gagal lolos ke Piala Dunia 1994 setelah kalah dalam pertandingan terakhir 2-1 di kandang sendiri melawan Bulgaria.

3. George Weah - AC Milan

twitter.com/thesefootytimes

Negara: Liberia

Caps: 60

Gol: 22

Piala: 0

Rakyat Liberia memanggil George Weah dengan sebutan Raja George. Weah telah mengarungi karier sepak bolanya di tiga negara Eropa berbeda, yakni Prancis, Italia dan Inggris. Adalah manajer Arsenal saat ini, Arsene Wenger, yang pertama kali menemukan bakatnya.

Ketika itu, Weah menandatangani kontrak sepak bola profesional di benua biru bersama AS Monaco pada tahun 1988, dilansir dari Acmilan.com. Empat tahun kemudian, dia pindah ke Paris Saint Germain dan sukses mengantarkan klub Paris itu menjadi juara Liga Prancis. Musim itu juga Weah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions.

Pada tahun 1995, Weah akhirnya bergabung ke klub raksasa Serie A Italia, AC Milan. Di sinilah dia mulai mendominasi. Pada tahun itu juga Weah menyabet gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA Tahun 1995 sekaligus menjadi pemain terbaik dunia satu-satunya dari Afrika hingga saat ini.

Catatan menterengnya bersama klub ternyata tak bisa ia tularkan ke negara. Liberia memang adalah sebuah negara kecil di kazanah sepak bola dunia. Dia bahkan dijuluki The Lone Star. Weah telah melakukan segalanya demi kejayaan Liberia. Namun, rekan-rekan setimnya tak memiliki kualitas yang setara dengannya.

Kini, George Weah menjabat sebagai Presiden Liberia. Semoga di tangannya, Liberia bisa menjadi salah satu raksasa sepak bola dunia.

4. George Best - Manchester United

twitter.com/manutd

Negara: Irlandia Utara

Caps: 37 (1964-1977)

Gol: 9

Piala: 0

George Best adalah salah satu legenda terbesar Manchester United. Gaya permainannya merupakan kombinasi dari kecepatan berlari, keterampilan mengolah bola dan kemampuan mencetak go. 

Tidak heran, ia sukses membuat United meraih dua trofi Divisi Pertama (1964–65, 1966–67) dan Piala Eropa pada tahun 1968. Best kemudian dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun Ini (Best Footballer of The Year) dan Pesepak Bola Terbaik versi Penulis Sepak Bola Tahun Ini (Best Football Writers' Association of The Year).

Federasi Sepak Bola Irlandia Utara sendiri menyebut George Best sebagai pemain terbaik sepanjang masa mereka. 

Meski memiliki sederet gelar tim dan individu yang mengkilap, Best tidak pernah sekali pun tampil di Piala Dunia. Di masa keemasaan Best, Irlandia Utara gagal lolos ke Piala Dunia 1966, 1970 dan 1974.

Pada akhirnya, Irlandia Utara sukses berpartisipasi pada gelaran Piala Dunia edisi 1982. Walaupun demikian, manajer timnas Irlandia Utara waktu itu, Billy Bingham, tidak memanggil George Best masuk di antara line up pemainnya.

Pasalnya, di samping usia Best yang saat itu sudah 36 tahun, dia juga seorang pecandu alkohol yang temperamental. Kebiasaan buruknya itulah yang membuat kariernya meredup.

Verified Writer

Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya