TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FIFA Soroti Kualitas JIS, Masih Bisa Buat Piala Dunia U-17 2023?

FIFA kirim surat ke PSSI per 20 Juli 2023

Soft launching Jakarta International Stadium (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - FIFA akhirnya bersurat ke PSSI soal Piala Dunia U-17 2023. Dalam surat yang mereka kirimkan tertanggal 20 Juli 2023, Jakarta International Stadium (JIS) benar-benar jadi sorotan utama.

IDN Times mendapatkan salinan surat FIFA yang ditandatangani Alan Ferguson selaku Ahli Rumput Senior FIFA. Setelah kami telusuri, ternyata memang surat ini berfokus pada JIS semata dan tak menyinggung stadion-stadion lain.

Baca Juga: Renovasi Rumput JIS Buat Piala Dunia U-17 Gak Asal

1. Jadi, apa kata FIFA soal rumput JIS

Penampakan Jakarta International Stadium yang dipakai untuk IYC 2021. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Dalam suratnya, FIFA menyebut sudah mendapatkan informasi mengenai kondisi lapangan JIS dari ahli rumput PSSI. Dari situ, FIFA membuat penilaian bahwa lapangan JIS ternyata menggunakan tipe sistem karpet.

Sistem karpet ini masuk dalam sistem hybrid. Jadi, bagian atas karpet atau rumput stadion, menggunakan rumput organik. Sedangkan, bagian bawah rumput menggunakan karpet sintesis. Sistem karpet ini memang digunakan di beberapa stadion di dunia.

Namun, FIFA menjelaskan bahwa tipe sistem karpet di lapangan JIS ini memiliki efek negatif. Karpet yang berada tepat di bawah rumput organik akan jadi penghalang bagi akar rumput masuk ke tanah.

"Efek negatif dari sistem karpet ini adalah sistem pengakaran dari rumput. Karpet akan jadi penghalang antara akar rumput dan tanah, dan lapangan dengan tipe seperti ini juga akan sulit untuk dirawat secara teknis," tulis FIFA dalam suratnya.

2. Akan sulit juga digunakan untuk turnamen

Suasana JIS di malam hari. (IDN Times/Sandy Firdaus)

FIFA juga mengungkapkan, sejatinya lapangan tipe sistem karpet ini diterapkan agar ketika stadion digunakan untuk ajang selain sepak bola, rumput bagian atas bisa dengan mudah diganti sehingga tidak menimbulkan kerusakan.

Namun, jika digunakan untuk ajang seperti turnamen sepak bola, di mana lapangan tidak hanya digunakan untuk satu laga, itu bisa menjadi masalah. Akar rumput yang tidak kuat akan menjadikan rumput kering, yang berimbas pada permukaan lapangan yang keras.

"Dengan lapangan tipe sistem karpet ini, kualitas lapangan akan langsung memburuk begitu digunakan dua sampai tiga pertandingan. Apalagi di stadion ini, rumput yang digunakan adalah rumput Zoysia, yang memang butuh perawatan khusus," cuif FIFA.

3. FIFA sarankan sistem karpet dibongkar

Jakarta International Stadium (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Alhasil, FIFA pun tidak merekomendasikan JIS jadi venue Piala Dunia U-17 2023, jika mereka masih memakai tipe sistem karpet ini. Menurut perspektif mereka, karpetnya harus dibongkar jika ingin dipakai menjadi venue Piala Dunia U-7 2023, 

"Ketika sudah dibongkar, karpet yang panjang lima cm itu harus dibongkar. Harus disediakan media tanam yang baru untuk rumput, plus pemasangan rumput baru di atasnya," kata mereka.

Jika kelak rumput baru terpasang, FIFA ingin agar rumput ini dijahit dengan luas 2x18 cm, yang memang lumrah dilakukan Indonesia. FIFA berujar, proses ini memakan waktu delapan sampai 10 minggu.

"Dengan proses seperti itu, maka lapangan bisa digunakan untuk ajang sekelas turnamen, paling tidak dua grup bisa bermain di sana. Konsultan lapangan FIFA siap membantu Indonesia untuk melakukan ini," cuit FIFA.

Baca Juga: Akhirnya, FIFA Bicara Soal Rumput JIS Lewat Surat ke PSSI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya