Football Institute: Format Liga 2 Pas, Kurangi Match Fixing
Liga 2 tak perlu menggunakan babak 16 besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute Budi Setiawan setuju dengan format Liga 2 2023/24 yang ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Format baru yang meniadakan babak 16 besar ini membuat potensi match fixing bisa berkurang.
"Saya setuju kompetisi Liga 2 tanpa babak 16 besar, langsung delapan besar. Banyaknya fase gugur sama saja mengundang pelaku praktek pengaturan skor, sehingga format kompetisi memang harus meminimalisir fase gugur," ujar Budi dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Sriwijaya FC Tolak Format Kompetisi Liga 2 Tanpa 16 Besar
1. PT LIB harus berinovasi ke depannya
Meski begitu, Budi berkata bahwa PT LIB selaku operator kompetisi tidak luput dari pekerjaan rumah. Dia berujar, Liga 2 saat ini masih belum optimal dari sisi komersial, baik itu dari klub maupun LIB sendiri. Kemampuan finansial klub juga belum merata.
"Liga 2 masih belum optimal dari sisi komersial, baik dari klub maupun LIB. Klub-klub Liga 2 masih belum mempunyai kemampuan finansial yang merata. Sementara LIB juga belum mampu untuk meningkatkan value Liga 2," kata Budi.
Baca Juga: PSDS Kontrak 20 Pemain untuk Liga 2, Ada Gusti Sandria