Jurgen Klopp, Sosok Heavy Metal yang Mulai Berkompromi
Juergen Klopp adalah salah satu pelatih terbaik dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jurgen Klopp jadi salah satu sosok yang menarik perhatian di tahun 2020. Ia sukses meraih gelar Pelatih Terbaik dalam ajang Best FIFA Award 2020, mengungguli Hansi Flick dan Marcelo Bielsa.
Kemenangan Klopp memang sedikit berbau kontroversi. Apalagi, raihan trofi Klopp di tahun 2020 kalah jauh jika dibandingkan Flick. Bersama Bayern Muenchen, Flick sukses meraih trofi Bundesliga, DFB Pokal, Piala Super Jerman, Liga Champions, hingga Piala Super Eropa.
Sedangkan Klopp, ia cuma meraih trofi Premier League bersama Liverpool. Meski begitu, gelar ini terasa spesial, karena Klopp berhasil mengakhiri puasa gelar liga Liverpool sejak 1990. Ini juga jadi gelar liga pertama Liverpool sejak era Premier League.
Alhasil, meski menuai kontroversi, gelar Pelatih Terbaik yang didapatkan Klopp ini tetaplah spesial. Ini juga jadi gelar Pelatih Terbaik kedua yang ia dapat, setelah sebelumnya ia mendapatkan gelar yang sama pada 2019 silam.
Memang, seperti apa, sih, sepak terjang Klopp di Eropa hingga didapuk sebagai pelatih hebat?
Baca Juga: Jurgen Klopp Jadi Manager Terbaik, Sir Alex Ferguson: Dia Fantastis!
1. Besar bersama Mainz, melayang bersama Dortmund
Selepas pensiun sebagai pemain, Jurgen Klopp memulai karier kepelatihannya di Mainz, klub terakhir yang dibela sebagai pemain. Di sana, ia sukses mengantarkan Mainz promosi ke Bundesliga. Dari situlah, nama Klopp mulai dikenal sebagai pelatih menjanjikan.
Pada 2008, Klopp pun memutuskan hijrah ke Borussia Dortmund. Di klub inilah, Klopp memperkenalkan diri sebagai pelatih yang bertalenta sekaligus menakutkan. Gaya sepak bola heavy metal, berbalut gegenpressing menjadi sebuah gaya baru di sepak bola Jerman.
Berkat gaya main ini juga, Jurgen Klopp melayang bersama Dortmund. Dua gelar Bundesliga, satu gelar DFB Pokal, dan dua gelar Piala Super Jerman, sukses Klopp persembahkan untuk Dortmund dalam kurun waktu 2010 hingga 2014. Ia juga suskes mengantarkan Dortmund ke final Liga Champions 2012/13.
Namun, selepas itu, kelemahan dari sepak bola heavy metal ala Klopp mulai terlihat. Pemain-pemain yang kelelahan, membuat pressing yang biasanya terlihat energik menjadi tak menyeramkan. Banyak ruang yang justru bisa dieksploitasi lawan.
Alhasil, pada 2015, Klopp memutuskan hengkang dari Dortmund. Pilihannya kali ini jatuh kepada tim yang tengah terseok lainnya, yaitu Liverpool.
Baca Juga: 3 Rahasia Jurgen Klopp Bikin Liverpool Tajam di Setiap Pertandingan