Profil Mesut Oezil, Gelandang Kaya Imajinasi yang Dermawan
Mesut Oezil akhirnya pensiun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Usianya masih 34 tahun. Namun, Mesut Oezil menyadari, masanya di dunia sepak bola profesional sudah tuntas. Di akun Twitter pribadinya, dia mengumumkan pensiun sebagai pemain jelang Ramadan 2023.
"Setelah pertimbangan yang begitu berat, saya mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional. Saya mendapatkan keistimewaan menjadi pesepak bola profesional dengan bermain selama 17 tahun dan begitu bersyukur atas kesempatan ini," cuit Oezil.
Tuntas sudah karier salah satu gelandang paling kreatif asal Gelsenkirchen itu sebagai pemain. Mari kita mengenang, seperti apa perjalanan karier Oezil.
Baca Juga: Gemilang Prestasi Mesut Oezil Sepanjang Karier
1. Dari Schalke, menuju skuad Jerman di Piala Dunia 2010
Oezil lahir di Gelsenkirchen, 1988 silam. Dia merupakan putra dari imigran asal Turki, lazim juga disebut Gastarbeiter (imigran yang pindah ke Jerman). Tumbuh di Gelsenkirchen, tentu Oezil akrab dengan Schalke.
Pada 2005, Oezil masuk ke tim muda Schalke. Dia sempat memperkuat tim muda Schalke selama semusim, sampai akhirnya promosi ke skuad senior pada 2006. Dari Schalke, Oezil mulai menarik perhatian.
Pada 2008, Oezil hijrah ke Werder Bremen. Di sinilah kariernya makin melesat. Performanya makin moncer, bahkan sampai mengantarkan Bremen meraih trofi DFB Pokal di musim 2008/09. Dia juga masuk skuad Jerman U-21 untuk Piala Eropa U-21 2009, buah dari performa apiknya ini.
Bersama generasi emas Jerman macam Manuel Neuer, Mats Hummels, dan Jerome Boateng, Oezil membawa Jerman U-21 memenangi Piala Eropa U-21 2009. Raihan ini membawa Oezil naik ke tim senior, dan juga jalan keluar dari tanah Jerman.