TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSSI Putuskan Kongres Tahunan pada 29 Mei, Digelar Secara Tatap Muka 

Harapannya, pandemik COVID-19 sudah melandai pada Mei

Ketum PSSI M Iriawan Hadiri meeting virtual/ Dokumentasi PSSI

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI pada Rabu, 27 Januari 2021, PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia memutuskan bakal menggelar Kongres Tahunan pada 29 Mei. Namun, ada hal unik yang diterapkan PSSI dalam kongres nanti. Apa itu?

"Keputusan rapat Exco hari ini, yakni Kongres PSSI 2021 akan dilaksanakan secara tatap muka dan digelar seusai Hari Raya Idul Fitri pada 29 Mei 2021," ujar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dilansir situs resmi PSSI.

Baca Juga: PSSI Minta PT LIB Segera Buat Format Liga 1 dan Liga 2 2021

1. Alasan PSSI menggelar rapat pada 29 Mei

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (ketiga kiri) berfoto dengan peserta saat acara 'extraordinary club meeting' di Yogyakarta, Selasa (13/10/2020). (ANTARA FOTO/Andrea Fitri Atmoko)

PSSI memiliki alasan tersendiri kenapa akhirnya menggelar kongres pada 29 Mei mendatang. PSSI bersama Komite Eksekutif (Exco) memilih tanggal itu dengan harapan pandemik COVID-19 di Indonesia sudah mereda.

"Exco PSSI memilih tanggal tersebut karena kami berharap pandemik COVID-19 sudah mereda, proses vaksinasi sudah berjalan secara menyeluruh, dan diharapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah tidak ada," ujar Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan.

2. Alasan PSSI menggelar kongres secara tatap muka

Menpora Zainudin Amali bersama dengan Ketua PSSI Mochamad Iriawan (Dok. IDN Times/Istimewa)

PSSI juga memiliki alasan tersendiri kenapa akhirnya kongres digelar secara tatap muka. Menurut PSSI, dengan digelarnya kongres secara tatap muka, akan mengurangi potensi kendala internet, seperti yang kerap terjadi saat rapat secara virtual.

"Seperti diketahui anggota pemilik suara PSSI tersebar di berbagai pelosok tanah air. Kami tidak ingin ketika jaringan internet bermasalah saat pemilik suara mengutarakan pendapat. Kami (PSSI) tidak ingin ada kesan PSSI membungkam suara voters. Kami ingin melihat langsung interaksi dengan voters. Selain itu untuk menjaga statuta dan marwah PSSI," ujar Iwan Bule.

Baca Juga: Pengamat: PSSI Terlambat Hentikan Liga 1 dan Liga 2 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya