Bagaimana Nasib Kandang PSM Usai Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK?
Renovasi Stadion Mattoanging jadi proyek terbesar Nurdin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, dicokok tim penindak Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di rumah jabatannya, kawasan Sungai Tangka, Makassar, Sabtu (27/2/2021). Penangkapan Nurdin menimbulkan pertanyaan di kalangan publik sepakbola lokal, bagaimana nasib kandang PSM Makassar, Stadion Mattoanging?
Nurdin memang sempat berjanji akan merenovasi Stadion Mattoanging agar memiliki fasilitas bertaraf internasional. Sehingga, tim berjuluk Juku Eja tersebut bisa bertanding di kompetisi antarklub level Asia, tanpa harus mengontrak stadion lain.
Baca Juga: Profil Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Punya Harta Rp51,3 Miliar
1. Nurdin sempat didemo fans PSM karena Stadion Mattoanging
Proses realisasi proyek renovasi Stadion Mattoanging memang berlangsung lambat. Nurdin masih mengurus berbagai administrasi terkait proyek renovasi.
Pada awal Februari 2021 lalu, Nurdin bahkan sempat didemo sejumlah pendukung PSM di kantornya dan menyatakan bakal buka suara terkait proses perbaikan Stadion Mattoanging.
Baca Juga: KPK Tangkap Nurdin Abdullah bersama Pejabat Pemprov dan Pengusaha
Editor’s picks
Lewat akun instagramnya, @nurdin.abdullah, dijelaskan proses renovasi baru memasuki tahapan lelang di level Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan. Ditambah, harus ada evaluasi lewat proses Manajemen Konstruksi demi memastikan renovasi aman digelar.
Sempat ada proses perbaikan dalam skala kecil yang digelar di Stadion Mattoanging.
"Anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan Stadion Mattoanging ini kami pastikan sudah siap, yakni Rp1,1 triliun. Sumbernya dari APBD Sulsel tahun 2021 serta Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah disetujui DPRD Sulsel," begitu caption Nurdin dengan memamerkan desain Stadion Mattoanging terbaru.
Nurdin menyatakan proyek ini dilaksanakan dengan sistem multi years dan diharapkan selesai pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Dewan Juri Bung Hatta Award Kecewa Tahu Nurdin Abdullah Terjaring KPK