Barcelona Boikot Media Gegara Yamal Jadi Korban Rasisme
Barcelona marah dengan tindakan komentator
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Barcelona melakukan boikot terhadap salah satu media asal Spanyol, Movistar, usai duel melawan Paris Saint-Germain dalam perempat final leg 1 Liga Champions di Parc des Princes, Kamis dini hari WIB (11/4/2024). Mereka melakukan hal tersebut karena kesal salah satu pemainnya, Lamine Yamal, menjadi korban rasisme.
Aksi itu dilakukan oleh salah satu pengamat Movistar ketika sedang melakukan analisis jelang laga. Komentar dari pengamat itu memang bernada gurauan, tapi ternyata membuat Barcelona marah.
1. Dibilang bisa jadi anak jalanan
Semua bermula saat laga hendak dimulai. Masing-masing pengamat mengemukakan pendapatnya. Salah satu pengamat memuji kualitas kontrol bola Yamal yang begitu mengagumkan.
Kemudian, pengamat yang juga mantan kiper Atletico Madrid dan asisten Diego Simeone, German "Mono" Burgos, melontarkan pernyataan kontroversial saat sedang siaran langsung.
"Jika dia tak melakukannya dengan baik, bisa berakhir di lampu merah," kata Mono dilansir Daily Mirror.
Baca Juga: Rekap Liga Champions: Barcelona dan Atletico Madrid Kompak Menang