Kesaksian Pemain Spanyol Hadapi Teror Mesin Kroasia
Spanyol versus Kroasia berlangsung menegangkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duel Spanyol versus Kroasia di Parken Stadium, Senin (28/6/2021), menjadi yang paling menghibur sepanjang Piala Eropa 2020. Bagaimana tidak, duel di babak 16 besar itu menghasilkan delapan gol.
Atmosfer pertandingan begitu tinggi. Spanyol sempat tertinggal satu gol lewat gol bunuh diri Pedri, yang disebabkan oleh blunder konyol kiper Unai Simon.
Kemudian, Spanyol bisa menyamakan skor lewat Pablo Sarabia hingga akhirnya unggul 3-1. Tertinggal, Kroasia tak menyerah.
Mereka terus menekan Spanyol hingga akhirnya mendapat dua gol penyama kedudukan.
Laga pun harus ditentukan lewat perpanjangan waktu. Di masa ini, Spanyol menunjukkan kualitas mentalnya. Mereka pada akhirnya mampu menang lewat gol dari Alvaro Morata dan Mikel Oyarzabal.
Baca Juga: Aksi Badut Kiper Spanyol Lawan Kroasia, De Gea Diseret
1. Partai paling menegangkan
Delapan gol tercipta, menciptakan sebuah catatan tersendiri di Piala Eropa. Sepanjang sejarah turnamen, ini adalah laga kedua yang paling banyak menghasilkan gol, setelah duel Prancis kontra Yugoslavia pada Piala Eropa 1960.
Tentu, emosi dikuras dalam laga ini. Hal itu diakui oleh kapten Spanyol, Sergio Busquets.
Menurut Busquets, yang jadi masalah buat Spanyol adalah adaptasi dengan wajah baru Kroasia. Ketika Kroasia tertinggal, pendekatan baru diambil. Di sini, Spanyol gagal mengantisipasi perubahan sistem Kroasia.
Editor’s picks
"Kami tak bisa adaptasi dengan cepat ketika mereka mengubah sistemnya. Kami sebenarnya punya kesempatan untuk mengunci kemenangan lebih awal. Tapi, kami pada akhirnya menunjukkan karakter yang kuat," kata Busquets dilansir situs resmi UEFA usai laga.
Baca Juga: [BREAKING] Drama 8 Gol Super Seru, Spanyol Depak Kroasia