TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kongres PSSI Hasilkan 3 Poin: Timnas Indonesia Kayak Jepang?

Mulai dari cetak biru, hingga komersial

Kongres Biasa PSSI menghadirkan 3 poin, Minggu (28/5/2023). (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memaparkan hasil dari Kongres Biasa yang baru saja digelar di Hotel InterContinental, Minggu (28/5/2023). Kongres ini menghasilkan tiga keputusan, yang harus digodok federasi pada tahun ini.

Kongres tahunan ini hanya berjalan singkat, tak sampai dua jam. Dimulai pada pukul 13.40 WIB, namun sudah rampung pada 15.01 WIB.

"Alhamdulillah Kongres PSSI berjalan baik. Ada tiga poin besar hasil dalam kongres ini," kata Erick dalam jumpa pers selepas Kongres.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Kongres Biasa PSSI Berlangsung Tertutup

1. Bahas cetak biru sepak bola Indonesia

Pembukaan Kongres Biasa PSSI di Hotel InterContinental, Jakarta, Minggu (28/5/2023) (IDN Times / Tino Satrio)

Poin yang dipaparkan pertama adalah soal blueprint atau cetak biru terkait transformasi sepak bola Indonesia hingga 2045. Erick meminta, pengurus pusat dan daerah bersinergi dalam menjalankannya.

"Blueprint supaya sepak bola nasional terbang lebih tinggi sudah kami paparkan. Ini tentu menjadi target yang akan kami lakukan secara menyeluruh dari pusat dan daerah. Asprov (Asosiasi Provinsi) jadi bagian perubahan, bukan hanya kami di pusat," ujar Erick.

2. Mau tiru federasi Jepang

Timnas Jepang di Piala Dunia 2022 (Instagram.com/japanfootballassociation)

Erick juga membahas terkait aspek komersial. Menteri BUMN itu ingin sepak bola Indonesia bisa menghasilkan banyak cuan. Itu dibutuhkan untuk meningkatkan sepak bola Indonesia.

Asosiasi sepak bola Jepang (JFA) dijadikan contoh oleh Erick. Mereka bisa mendulang 200 juta dolar, atau setara Rp2,9 triliun per tahun. Dengan uang sebanyak itu, JFA bisa membangun tim nasional yang hebat. Sementara, PSSI setidaknya butuh Rp260 miliar untuk operasional, termasuk pengelolaan Timnas.

"Kami tekankan juga, penting sekali komersialisasi dalam membangun sepak bola. Tidak mungkin kami membangun sepak bola tanpa dana yang cukup. Kami mulai berpikir untuk membentuk PT yang akan mengomersialisasikan aset-aset yang ada di PSSI untuk tim nasional," ujar Erick.

Bukan hanya meningkatkan kualitas sepak bola. Kiat ini juga bisa membantu pesepak bola Tanah Air yang terkena musibah.

"Kami juga akan membentuk sebuah yayasan. Nantinya, yayasan ini akan membantu pesepak bola atau pahlawan-pahlawan seperti Kurnia Meiga," ujar mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca Juga: Persija Vs PSM Jadi Laga Pembuka Liga 1 2023/24

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya