Waduh, PSSI Bilang JIS Lebih Cocok di Eropa Ketimbang Indonesia
Padahal, PSSI pernah mau pakai JIS jadi markas Timnas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pernyataan kontroversial kembali keluar dari mulut Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi. Dia menyatakan jika Jakarta International Stadium (JIS) lebih cocok dibangun di Eropa.
Menurut Yunus, model stadion yang berkapasitas 82 ribu tersebut lebih cocok dibangun di Milan, Madrid, atau London.
"Pembuatan JIS sudah benar. Akan lebih benar lagi, ketika JIS berada di tengah-tengah Madrid, London, Milan. Itu sangat representatif untuk sebuah stadion," kata Yunus Nusi ketika ditemui di sela-sela Rakernas KONI Pusat, di Jakarta, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Kaesang Ikut Sindir PSSI soal Status Kelayakan JIS
1. JIS tidak layak di Indonesia?
PSSI punya dalih mengapa menyandingkan lokasi JIS dengan tiga kota ternama di Benua Biru tersebut. Menurutnya, stadion di tiga kota itu punya akses bagus dan lahan parkir yang luas, tidak di tengah pemukiman padat penduduk, dan akses jalan yang lebar.
PSSI juga menyesalkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), selaku pengelola JIS, tidak berunding dengan mereka saat pembangunan JIS. Menurut Yunus, PSSI bisa memberikan saran seperti apa spesifikasi stadion yang dibutuhkan untuk dipakai Timnas Indonesia
Ini jadi salah satu alasan PSSI belum berani menggunakan JIS sebagai homebase Timnas Indonesia guna menjamu Curacao di FIFA Matchday 24 dan 27 September 2022 nanti. Menurut mereka, aspek keselamatan belum diakomodir sepenuhnya.
"Kalau JIS ini layak atau tidak di tengah kota Madrid, ya layak sekali. Tapi, tidak layak untuk berada di negara kita saat ini. Kenapa? Apalagi di Jakarta Utara lingkungannya ada rel kereta api, kemudian minimnya kantong parkir. Setahu saya, pembangunan JIS tidak pernah ada komunikasi dengan PSSI," ujar Yunus.
Jika berbicara soal strategis, menurut Yunus, Stadion Utama Gelora Bung Karno jauh lebih baik ketimbang JIS. Dia mengklaim, suporter tidak akan kebingungan mencari lahan parkir jika ingin menonton Timnas di stadion yang berkapasitas 77 ribu tersebut.
"Kita saja di GBK hampir 10 ribu lebih kantong parkir. Toh, masih ada yang parkir di SCBD, Plaza Senayan, di Hotel Sultan, itu pun masih crowded pada saat keluar. Apalagi di JIS?" kata Yunus.
Baca Juga: PSSI: JIS Layak Dipakai Timnas Indonesia Lima Tahun Lagi