Andrea Berta, Direktur Olahraga Baru Arsenal dengan Rapor Mentereng

- Arsenal resmi memiliki direktur olahraga baru, Andrea Berta, yang diharapkan membantu klub menjadi lebih kompetitif setelah vakumnya posisi tersebut sejak November 2024.
- Berta memiliki pengalaman sukses di dunia sepak bola, terutama dari kiprahnya sebagai direktur olahraga Parma dan Atletico Madrid.
- Peran Berta dalam membangun skuad kompetitif Atletico Madrid dan menjuarai berbagai kompetisi membuat manajemen Arsenal yakin dengan keputusannya untuk merekrutnya.
Arsenal resmi memiliki seorang direktur olahraga baru. Mereka mengumumkan Andrea Berta sebagai pengisi posisi tersebut pada 30 Maret 2025. Sebelumnya, kursi direktur olahraga The Gunners memang tidak berpenghuni setelah ditinggalkan oleh Edu Gaspar pada November 2024 silam.
Penunjukkan ini membuat Arsenal digadang-gadang akan makin berkembang menjadi sebuah tim yang kompetitif. Pasalnya, Berta memiliki rapor yang mentereng di beberapa tempat kerjanya sebelumnya. Lantas, siapa sebenarnya Andrea Berta?
1. Andrea Berta membangun reputasi apik di Italia
Lahir di Brescia, Italia, pada 1 Januari 1972, Andrea Berta tidak memiliki latar belakang di dunia sepak bola. Saat sejumlah pemain memasuki usia emas, ia justru berkarier sebagai seorang bankir. Berta mulai terjun ke dunia si kulit bundar pada 2002. Ia menerima tawaran untuk bekerja paruh waktu sebagai direktur olahraga AC Carpenedolo, tim yang saat itu berkompetisi di Serie D Italia.
Pada awal 2007, Berta direkrut tim Serie A Italia, Parma. Mulai saat itu, ia pun berkiprah sebagai seorang direktur olahraga penuh waktu. Sayangnya, pada musim perdananya (2007/2008), Berta dan Parma terdegradasi ke Serie B. Meski begitu, mereka bisa langsung kembali ke Serie A pada musim berikutnya (2008/2009).
Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kontribusi 12 gol yang diberikan oleh Alberto Paloschi. Penyerang yang saat itu berusia 18 tahun tersebut merupakan 1 dari 14 pemain baru Parma pada awal 2008/2009. Berta sukses meyakinkan manajemen untuk merkerut Paloschi dari AC Milan dengan harga 2,25 jua euro (Rp39 miliar).
Hasil kerja dari Berta pun mencuri perhatian Genoa. Klub yang saat itu dilatih oleh Gian Piero Gasperini tersebut akhirnya menggaetnya dari Parma. Dalam waktu yang singkat, Berta langsung memberikan kontribusi yang signifikan untuk Genoa.
Pada bursa transfer musim panas 2009/2010, ia berhasil mendatangkan pemasukan untuk Genoa sebesar 68,2 juta euro (Rp1,185 triliun) usai melepas 13 pemain. Pada saat yang sama, Genoa memang menghabiskan 72,54 juta euro (Rp1,26 triliun) untuk merekrut personel. Namun, dengan selisih yang tipis tersebut, mereka mampu membeli 17 pemain. Berta bertahan di Genoa hingga Juni 2012.
2. Andrea Berta mencapai puncak kesuksesan bersama Atletico Madrid
Setelah meninggalkan Genoa, Andrea Berta sempat vakum dari dunia sepak bola hampir setahun. Ia baru kembali berkecimpung di industri ini pada Mei 2013. Berta menerima tawaran untuk bekerja sebagai direktur teknik Atletico Madrid. Bersama klub LaLiga Spanyol ini, Berta membantu mereka mencapai kesuksesan sekaligus menasbihkan diri sebagai salah satu direktur terbaik.
Pada musim perdananya (2013/2014), Berta langsung membawa Atletico Madrid menjadi juara LaLiga. Ia berkontribusi besar membangun skuad yang kompetitif. Awalnya, Berta sempat mengejutkan para pendukung Los Rojiblancos karena menjual Radamel Falaco kepada AS Monaco dengan harga 48 juta euro (RpRp747 miliar). Padahal, penyerang asal Kolombia tersebut merupakan top skor mereka pada musim sebelumnya (2012/2013) dengan 34 gol.
Namun, keputusan Berta terbukti tepat. Uang dari hasil penjualan Falcao salah satunya dipakai untuk merekrut David Villa dari Barcelona. Penyerang Timnas Spanyol yang saat itu berusia 31 tahun tersebut dibeli dengan harga 2,1 juta euro saja (Rp36 milar). Hasilnya, Villa mampu menyumbang 13 gol di LaLiga 2013/2014, hanya kalah dari Diego Costa yang menjadi top skor Atletico Madrid dengan 27 gol.
Berta bertahan di Atletico Madrid sampai 5 Januari 2025. Pada 2017, manajemen Atletico Madrid sempat memberinya promosi jabatan. Berta yang awalnya berstatus sebagai direktur teknik berubah menjadi direktur olahraga. Selain trofi LaLiga 2013/2014, ia juga membantu mereka menjuarai kompetisi yang sama pada 2020/2021, Piala Super Spanyol pada 2014/2015, Liga Europa pada 2017/2018, dan Piala Super UEFA pada 2018/2019. Pada 2019, Berta dinobatkan sebagai direktur olahraga terbaik oleh Globe Soccer.
Berta berperan besar membangun ulang Atletico Madrid menjadi tim yang bisa bersaing, bukan hanya di LaLiga, melainkan juga di kompetisi Eropa. Ia bisa menggaet pemain-pemain berkualitas dengan harga miring, seperti Antoine Griezmann, Jan Oblak, Rodri, atau Rodrigo De Paul. Ia juga sukses mendatangkan keuntungan yang besar dengan menjual sejumlah pemain, di antaranya adalah Griezmann dan Rodri.
3. Andrea Berta mendapat tantangan baru di Arsenal
Sejak dilatih oleh Mikel Arteta pada Desember 2019, secara perlahan Arsenal berhasil kembali menjadi tim yang kuat. Mereka mampu menjadi runner-up dalam 2 musim terakhir Premier League. Pada 2024/2025, Arsenal pun masih memiliki peluang untuk menjuarai kompetisi teratas di Inggris tersebut.
Selain Arteta, revolusi yang terjadi di tubuh Arsenal tidak terlepas karena peran Edu Gaspar. Sosok yang pernah membela klub sebagai pemain tersebut ditunjuk sebagai direktur teknik pada 2019. Pada 2022, Edu dipercaya untuk menjadi direktur olahraga mereka.
Edu berperan besar dalam keberhasilan Arsenal merekrut para pemain bertalenta, seperti William Saliba, Gabriel Magalhaes, Martin Odegaard, Declan Rice, Kai Havertz, Jurrien Timber, Riccardo Calafiori, David Raya, atau Mikel Merino. Namun, secara mengejutkan, ia justru mengundurkan diri pada 4 November 2024. Manajemen Arsenal pun cukup kebingungan dengan keputusan tersebut.
Dampaknya, mereka sampai membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk menemukan pengganti Edu. Pada 30 Maret 2025, Andrea Berta akhirnya menjadi orang yang dipilih untuk menggantikan Edu. Rekam jejaknya sebagai direktur olahraga, terutama bersama Atletico Madrid, membuat manajemen Arsenal yakin mereka sudah membuat keputusan yang tepat.
"Andrea akan jadi tambahan yang besar bagi klub kami. Dia memahami nilai-nilai kami dan apa yang kami percaya dan kami tidak memiliki keraguan dia akan membantu kami untuk terus maju dan mengambil langkah selanjutnya dalam usaha untuk memenangkan trofi besar," kata Josh Kroenke, pemilik Arsenal, dilansir situs resmi klub.
Salah satu tugas utama Berta bersama Arsenal adalah menemukan penyerang baru. yang tajam. Kekosongan pemain di posisi tersebut membuat Odegaard dan kolega berulang kali gagal menjadi juara. Hasil kerja Berta untuk Arsenal akan terlihat pada musim panas 2025 nanti. Mampukah ia meraih kesuksesan yang sama seperti di Atletico Madrid?