Luciano Vulcano menjadi asisten pelatih Sunderland, bergabung dari Al-Nassr setelah bekerja dengan Stefano Pioli di klub sebelumnya.
Isidre Ramon Madir ditugaskan sebagai asisten pelatih untuk menganalisis lawan, dengan pengalaman di berbagai klub dan timnas sebelumnya.
Neil Cutler menjadi pelatih kiper baru Sunderland, menggantikan Alessandro Barcherini dan membawa pengalaman dari berbagai klub sebelumnya.
Regis Le Bris ditunjuk sebagai pelatih Sunderland pada awal 2024/2025. Pria asal Prancis tersebut berhasil meraih prestasi hebat pada musim pertamanya. Bris mampu membawa The Black Cats kembali ke English Premier League (EPL).
Demi merealisasikan target bertahan di kasta tertinggi pada akhir 2025/2026, manajemen Sunderland pun memenuhi sejumlah permintaan Bris. Selain pemain, klub juga menambah tiga amunisi di staf kepelatihannya. Siapa saja mereka?
Di Premier League 2025/2026, sosok yang akan bertindak sebagai tangan kanan Regis Le Bris adalah Luciano Vulcano. Dalam pengumuman yang dirilis pada 9 Juli, Sunderland menyatakan jabatan yang diemban pria asal Italia itu adalah asisten pelatih. Vulcano bergabung dengan Sunderland dari Al-Nassr. Di klub Saudi Pro League tersebut, ia bertindak sebagai asisten Stefano Pioli.
Sebelum Bris, Vulcano memang hanya pernah bekerja dengan Pioli sepanjang karier kepelatihannya. Selain di Al-Nassr, ia juga membantu Pioli di AC Milan (2019—2024), Fiorentina (2017—2019), dan Inter Milan (2015—2017). Dengan begitu, Vulcano merupakan bagian dari staf pelatih yang berhasil mempersembahkan trofi Serie A Italia untuk AC Milan pada 2021/2022.
Namun, saat itu, Vulcano sebetulnya bukan berstatus sebagai asisten Pioli. Jabatan resmi yang dipegangnya adalah pelatih teknis. Begitu pun di dua klub Italia lainnya. Ketika bekerja sama untuk pertama kali dengan Pioli di Inter Milan, ia merupakan analis pertandingan. Pioli lantas mempromosikannya menjadi kepala analis ketika menukangi Fiorentina.
Satu asisten baru Regis Le Bris lainnya di Sunderland adalah Isidre Ramon Madir. Klub menyatakan, pria asal Spanyol ini memegang jabatan asisten pelatih. Secara spesifik, Madir ditugaskan untuk menganalisis lawan.
Sosok yang lahir pada 9 Juni 1974 tersebut memang sangat familir dengan posisi tersebut. Ia pernah melakukannya di Barca Atletic (2008—2011), OGC Nice (2011—2013 & 2021), Celta Vigo (2013—2014), Barcelona (2014—2017), Watford (2017—2019), Timnas Spanyol (2018—2020), Valencia (2020—2021), Al-Sadd (2021—2022), dan Paris Saint-Germain (2022—2024).
Sebelum datang ke Sunderland, Madir bekerja untuk Timnas Iran. Di sini, ia bukan berstatus sebagai analis, melainkan asisten pelatih. Madir menjadi pembantu bagi Jesus Casas mulai September 2024—Maret 2025.
Tugas pelatih kiper di Sunderland mulai 2025/2026 akan dijalankan oleh Neil Cutler. Pria asli Inggris ini menggantikan Alessandro Barcherini yang dipercaya sebagai asisten pelatih tambahan. Barcherini memang merupakan pelatih kiper interim Sunderland pada 2024/2025.
Sementara, Cutler sendiri memang sudah cukup berpengalaman sebagai pelatih kiper. Sebelumnya, ia bekerja di Bury (2007—2011), Scunthorpe United (2011—2013), Walsall (2013—2018), West Bromwich Albion (2018), Aston Villa (2018—2022), dan Wolverhampton Wanderers (2023—2024). Terakhir, Cutler mengabdi untuk Timnas Inggris U-20 (2024—2025).
Sebagai pemain, Cutler memang bukan seorang kiper yang terlalu sukses. Ia hanya pernah bermain satu kali di Premier League bersama Aston Villa. Namun jumlah klub yang dibela Cutler menunjukkan dirinya yang sudah sangat malang melintang di sepak bola domestik. Aston Villa merupakan 1 dari 11 klub Inggris yang pernah dihuninya.
Luciano Vulcano, Isidre Ramon Madir, dan Neil Cutler melengkapi staf kepelatihan Sunderland yang sebelumnya sudah diisi Alessandro Barcherini dan Michael Proctor. Menariknya, selain di jajaran pelatih, Sunderland juga sebetulnya memiliki satu sosok baru di level manajemen. Mereka memilih Florent Ghisolfi sebagai direktur sepak bola pada 2 Juli 2025. Pria asal Prancis ini datang dari AS Roma. Penunjukkan Ghisolfi, Vulcano, Madir, dan Cutler merupakan salah satu bentuk keseriusan Sunderland untuk menjadi klub yang stabil di English Premier League.