Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Diaspora Anyar Dicoret dari Timnas U-17, Kenapa?

Timnas U-17 lawan Korea Utara di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)
Timnas U-17 lawan Korea Utara di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)
Intinya sih...
  • Beberapa pemain diaspora yang tercoret dari Timnas U-17 adalah Feike Muller, Eizar Jacob, Lionel de Troy, Floris De Pagter, Azadin Ayoub, Deston Hoop, Nicholas, Noha Pohan S, dan Jona Gaselink.
  • Alasan ketujuh pemain diaspora itu tak masuk skuad adalah masalah paspor dan izin klub yang menjadi penghalang mereka membela Garuda Muda.
  • Faktor kualitas juga menjadi keputusan Nova dalam memilih skuad Timnas U-17 untuk Piala Kemerdekaan 2025. Sebagian besar dari mereka masih tergolong begitu muda, yakni 15 tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-17 bakal beraksi di Piala Kemerdekaan 2025, yang akan digelar di Medan, Sumatra Utara, pada 12-18 Agustus mendatang. PSSI pun telah merilis daftar skuad yang akan menjadi amunisi pelatih Nova Arianto.

Dalam ajang tersebut, Timnas U-17 berkekuatan 30 pemain. Sebagian besar dari mereka merupakan bagian Garuda Muda di Piala Asia U-17 2025, macam I Putu Panji, Fabio Azka, hingga Evandra Florasta.

Mereka tersaring dari pemusatan latihan (TC) yang berlangsung di Bali sejak 7 Juli 2025. Menariknya, sederet pemain diaspora anyar yang juga ikut bergabung dalam TC justru tak mengikuti turnamen.

1. Siapa saja pemain diaspora yang tercoret?

Pelatih Timnas U-17, Nova Arianto. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Pelatih Timnas U-17, Nova Arianto. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Para pemain diaspora yang masuk dalam TC adalah Feike Muller (Willem II Tillburg), Eizar Jacob (Sydney FC), Lionel de Troy (US Citta di Palermo), dan Floris De Pagter (SC Telstar).

Ada pula Azadin Ayoub (Elverum FC), Deston Hoop (SC Telstar), dan Nicholas (Rosenberg FK), Noha Pohan S (NAC Breda), serta Jona Gaselink (FC Emmen).

Tetapi, hampir semua dari mereka tak masuk skuad utama untuk Piala Kemerdekaan 2025. Hanya Eizar Jacobo dan Noha Pohan yang mendapat kesempatan dari Nova.

2. Apa alasan Nova?

Nova Arianto Pelatih Timnas U-17 (instagram.com/novarianto30)
Nova Arianto Pelatih Timnas U-17 (instagram.com/novarianto30)

Nova menyatakan ada sejumlah alasan yang membuat ketujuh pemain diaspora itu tak masuk skuad. Paspor dan izin dari klub menjadi penghalang mereka membela Garuda Muda.

"Masalah paspor, kalau kedua orang tuanya tidak memiliki paspor (Indonesia) pastinya akan sulit, karena usia mereka masih di bawah 17 tahun. Jadi, tidak bisa melalui proses naturalisasi. Ada beberapa pemain yang kami masih menunggu update dari Izin klubnya," kata Nova kepada IDN Times.

3. Ada yang belum sesuai kriteria

Timnas U-17 lawan Afghanistan di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)
Timnas U-17 lawan Afghanistan di Piala Asia U-17 2025. (Dok. PSSI)

Faktor kualitas juga menjadi keputusan Nova. Legenda Persib Bandung itu mengaku ada sejumlah pemain diaspora yang memang belum sesuai dengan skema permainannya.

Terlebih, sebagian besar dari mereka masih tergolong begitu muda, yakni 15 tahun. Nova ingin memaksimalkan pemain kelahiran 2008.

"⁠Yang terakhir pastinya peniilaian kami dari sisi kualitas pemain ada bebrapa yang memang belum sesuai keinginan saya," ucap Nova.

Piala Kemerdekaan 2025 masuk dalam rangkaian persiapan Garuda Muda menuju Piala Dunia U-17 2025, November mendatang. Di turnamen tersebut, Timnas U-17 akan menghadapi Uzbekistan, Tajikistan dan Mali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us