Copa Libertadores menyimpan segudang rekor mentereng dalam sejarahnya sejak pertama kali digelar pada 1960. Salah satunya capaian gol dari para pemain bertahan yang berposisi sebagai bek.
Tercatat, ada lima bek dengan koleksi gol tersubur dalam sejarah Copa Libertadores per 24 September 2025. Berikut catatan gol kelima bek tersebut di Copa Libertadores.
Gilberto da Silva Melo merupakan salah satu bek kiri Brasil yang memiliki rekor apik kala bermain di Copa Libertadores. Ia membela sejumlah klub-klub Brasil dalam kariernya, seperti Flamengo, Cruzeiro, Vasco da Gama, Gremio, Sao Caetano, dan EC Vitoria. Gilberto juga pernah bermain untuk klub-klub Eropa, macam Inter Milan, Tottenham Hotspur, dan Hertha Berlin.
Ia berlaga di Copa Libertadores bersama Cruzeiro, Gremio, dan AD Sao Caetano. Gilberto mencetak total 10 gol dalam 46 pertandingan Copa Libertadores bersama ketiga klub tersebut. Sayangnya, ia tidak pernah menjuarai Copa Libertadores sepanjang kariernya sebagai pemain.
Nelinho bermain sebagai bek kanan sepanjang kariernya sebagai pemain pada 1970--1987. Ia kerap kali berpindah-pindah klub Brasil, seperti Remo, Gremio, Cruzeiro, dan Atletico Mineiro. Nelinho hanya sekali membela klub Eropa, yaitu Barreirense, pada Juli 1970--Januari 1971.
Meski berposisi sebagai bek kanan, ia cukup produktif dalam mencetak gol ketika bermain di Copa Libertadores bersama Cruzeiro. Nelinho mencetak 11 gol dalam 30 laga Copa Libertadores pada 1975--1977. Ia sukses mengantarkan Cruzeiro menjuarai Copa Libertadores pada 1975/1976.
Francisco Arce merupakan bek kanan yang menuai banyak kesuksesan kala berkarier di Serie A Brasileiro bersama Gremio dan Palmeiras. Ia pernah menjuarai Copa Libertadores bersama Gremio pada 1997 dan Palmeiras pada 1998. Selain itu, rekor gol dan assist Arce terbilang mentereng di Copa Libertadores bersama empat klub berbeda.
Ia mencetak total 12 gol dan 14 assist dalam 79 laga Copa Libertadores bersama Club Cerro Porteno, Gremio, Palmeiras, dan Club Libertad Asuncion. Arce menorehkan dua gol pertamanya secara beruntun kala Cerro Porteno imbang 1-1 kontra Defensor SC dan Nacional pada fase grup Copa Libertadores 1992. Sementara itu, gol terakhirnya terjadi kala Palmeiras mengalahkan Cruzeiro lewat adu penalti pada leg kedua perempat final Copa Libertadores pada 30 Mei 2001.
Ruben Ezpinoza adalah pesepak bola asal Chili yang berposisi sebagai bek. Ia lebih sering membela klub-klub Chili, seperti Colo-Colo, CD O'Higgins, CD Everton, dan Union Espanola. Espinoza hanya dua kali merantau keluar negeri, ketika membela CD Cruz Azul pada 1991--1992 dan menutup kariernya bersama Richmond Kickers pada Januari 1996--1997.
Kiprahnya cukup mentereng kala berlaga di Copa Libertadores bersama CD Universidad Catolica dan Colo-Colo. Espinoza mencetak 13 gol dalam 50 pertandingan Copa Libertadores bersama kedua klub tersebut. Ia pernah menjuarai Copa Libertadores bersama Colo-Colo pada 1990/1991.
Gustavo Gomez adalah bek tengah asal Paraguay yang menjadi andalan Palmeiras sejak Agustus 2018. Ia mengawali kariernya kala membela Club Libertad Asuncion pada Januari 2012--Juni 2014. Gomez kemudian membela Lanus pada Juli 2014--Agustus 2016.
Ia sempat merantau ke Italia dan bergabung dengan AC Milan pada Agustus 2016. Akan tetapi, Gomez hanya mengoleksi 20 penampilan di semua kompetisi selama 2 tahun pada 2016--2018 sehingga dipinjamkan kepada Palmeiras pada Agustus 2018. Ia akhirnya dipermanenkan pada Juli 2020.
Gomez berhasil memecahkan rekor Ezpinoza sebagai bek paling subur dalam sejarah Copa Libertadores. Ia menorehkan 14 gol dalam 76 laga Copa Libertadores bersama Palmeiras per 24 September 2025. Gomez mencetak gol ke-14 kala Palmeiras menang 2-1 atas River Plate pada 18 September 2025.
Dari lima pemain di atas, tidak ada yang pernah bersinar bersama klub-klub Eropa. Meski begitu, kiprah mereka di Copa Libertadores patut mendapat apresiasi lebih. Sebab, mencetak banyak gol bagi pemain yang berposisi bek bukan hal mudah dilakukan terutama di kompetisi sebesar Copa Libertadores.