Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benzema Mau Seret Menteri Prancis ke Meja Hijau Usai Dituding Teroris

Karim Benzema (instagram.com/karimbenzema)

Jakarta, IDN Times - Karim Benzema tidak tinggal diam setelah dituduh dekat dengan kelompok teroris oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmain. Pihak Benzema dilaporkan mau menuntut Darmain ke jalur hukum.

Darmain sebelumnya menuduh Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang dicap sebagai organisasi teroris. Tuduhan itu keluar setelah Benzema memberi dukungan untuk Palestina yang tengah dibombardir Israel.

"Seperti yang kita semua tahu, Karim Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin," kata Darmanin dilansir Marca.

1. Mau seret ke jalur hukum

Karim benzema presentasi di klub baru Al-Ittihad (instagram.com/karimbenzema)

One Football melansir, pihak Benzema sedang mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Tuduhan dari Darmian itu dianggap tak berdasar, hanya bertujuan untuk merusak nama baik mantan bintang Real Madrid tersebut.

"Kami sedang mempertimbangkan proses hukum terhadap menteri ini. Misalnya menjerat dengan undang-undang tentang manipulasi informasi dan pencemaran nama baik, bahkan penghinaan publik," kata salah seorang perwakilan pihak Benzema yang namanya dirahasiakan.

2. Benzema tidak punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin

Karim Benzema resmi bergabung ke Al Ittihad (instagram.com/karimbenzema)

Sumber yang sama juga menyatakan Benzema tidak memiliki kedekatan dengan Ikhwanul Muslimin. Bintang Al-Ittihad itu memberikan dukungan kepada Palestina karena murni karena urusan kemanusiaan.

"Benzema tidak ada hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang menurutnya terkenal buruk. Ini jelas-jelas penghinaan," ujar pihak Benzema.

3. Kewarganegaraan Benzema juga mau dicopot

Karim Benzema (twitter.com/ChampionsLeague)

Efek yang diterima Benzema selepas mendukung Palestina tak sampai di situ. Senator Prancis, Valerie Boyer, menyerukan agar pemerintah mencabut status kewarganegaraan dan mencopot gelar Ballon d'Or yang didapatnya pada 2022 lalu.

"Jika pernyataan Menteri Dalam Negeri itu benar, kita harus mempertimbangkan sanksi terhadap Karim Benzema. Sanksi awalnya yang bersifat simbolis adalah pencopotan gelar Ballon d'Or darinya. Terakhir, kita harus meminta agar kewarganegaraannya dicabut," kata Boyer.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us