Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-up

Mampukah mengakhiri nasib sial?

Tampil sebaik-baiknya dan menggenggam titel tertinggi tentu menjadi tujuan setiap tim yang mengikuti sebuah kompetisi atau turnamen. Namun, karena berbagai faktor, termasuk keberuntungan, sejumlah tim ternyata harus puas cuma menjadi peringkat kedua alias runner-up.

Dalam sejarah sepak bola, ada beberapa tim yang harus menerima nasib disebut spesialis runner-up. Mereka berulang kali masuk ke partai puncak, tetapi selalu gagal merebut juara. Lalu, siapa saja mereka dan mampukah mengakhiri kutukan tersebut?

1. Timnas Belanda

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upTimnas Belanda (holland.com)

Siapa yang meragukan kualitas sepak bola Belanda? Sejak era Johan Cruyff hingga Memphis Depay dan Frenkie de Jong, De Oranje selalu menjadi unggulan setiap kali tampil di Piala Dunia. Sayangnya, hingga detik ini, mereka masih saja gagal merebut trofi tersebut.

Belanda pernah tiga kali masuk final Piala Dunia, tetapi ketiga-tiganya berujung kekalahan. Pada 1974, mereka dikalahkan tuan rumah Jerman Barat. Empat tahun berselang, Argentina menjadi momok. Lalu, pada 2010, Belanda kalah dramatis dari Spanyol lewat perpanjangan waktu.

2. Timnas Indonesia

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upTimnas Indonesia (instagram.com/affsuzukicup)

Jika Belanda mengalami nasib apes di Piala Dunia, Indonesia kurang beruntung di ajang Piala AFF (dulu Piala Tiger). Sebelum edisi 2020, Timnas Garuda sempat lima kali masuk babak final kompetisi antarnegara di ASEAN ini. Namun, semuanya gagal berujung juara.

Dari lima final tersebut, tiga kesempatan di antaranya dikalahkan Thailand, yakni pada 2000, 2002, dan 2016. Sementara itu, pada 2004 dilengserkan Singapura dan pada 2010 ditaklukkan Malaysia. Lalu, apakah pada edisi 2020 ini timnas Merah Putih mampu mengubah nasibnya?

3. Timnas Yordania

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upTimnas Yordania (twitter.com/JordanFA)

Apabila di Asia Tenggara ada AFF Cup, Asia Barat punya WAFF Championship. Kompetisi tersebut mempertemukan timnas negara anggota West Asian Football Federation. Seperti Piala AFF, kejuaraan ini juga rata-rata diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

Iran masih memegang rekor sebagai negara pengoleksi gelar terbanyak, yakni empat kali. Nasib sebaliknya dialami Yordania. Mereka tiga kali masuk partai pamungkas, yakni pada 2002, 2008, dan 2014. Namun, tiga kesempatan tersebut gagal menghasilkan trofi.

Baca Juga: Yordania Tuding Kiper Timnas Wanita Iran Sebagai Pria

4. Atletico Madrid

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upAtletico Madrid (twitter.com/atletienglish)

Dalam kompetisi UEFA Champions League (dulu bernama European Cup), nama Atletico Madrid memang kalah mentereng dibandingkan saudara sekotanya, Real Madrid. El Real sejauh ini mengoleksi 13 trofi Si Kuping Besar, sedangkan Los Colchoneros masih nihil gelar.

Sebenarnya, Atletico punya tiga kesempatan menjuarai Liga Champions. Mereka sempat tiga kali masuk babak final, tetapi semuanya tidak berakhir indah. Pada 1974, mereka dikalahkan Bayern Munich. Kemudian, pada 2014 dan 2016, giliran Real Madrid yang menjadi pemenang.

5. MSV Duisburg

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upMSV Duisburg (instagram.com/msvduisburg)

MSV Duisburg memang bukan klub elite di Liga Jerman. Prestasi terbaik mereka sejauh ini hanya sekali menjadi runner-up Bundesliga pada musim 1963/1964 silam. Demikian pula di gelaran DFB-Pokal karena mereka masih belum bisa mendapatkan trofi turnamen tersebut.

Sebenarnya, tim berjuluk Die Zebras ini sempat empat kali mencicipi babak final DFB-Pokal, yakni pada 1966, 1975, 1998, dan 2011. Sayangnya, tidak satu pun yang menghasilkan gelar juara. Eintracht Frankfurt dan Bayern Munich sama-sama dua kali mengalahkan tim ini.

6. S.V. Robinhood

Masih Gagal Juara, 6 Tim Sepak Bola Ini Disebut Spesialis Runner-upS.V. Robinhood (concacaf.com)

Mungkin banyak yang tidak familiar dengan tim ini. S.V. Robinhood adalah klub asal Suriname yang ternyata sudah eksis sejak tahun 1945 silam. Di kompetisi domestik, mereka adalah raja dengan 24 gelar liga. Namun, nasib berbeda saat berlaga di CONCACAF Champions League.

Klub yang berbasis di Paramaribo ini pernah lima kali menembus final CONCACAF Champions League, yakni pada 1972, 1976, 1977, 1982, dan 1983. Namun, semuanya berujung kekalahan. Klub asal Meksiko menjadi momok karena mengalahkan mereka dalam tiga kesempatan.

 

Setelah berjuang hingga babak pamungkas, kalah di partai final memang sangat menyakitkan. Jadi, siapa yang akhirnya mampu mengubah nasib tersebut?

Baca Juga: 5 Pemain Top Belanda Ini Punya Garis Keturunan Suriname, Sudah Tahu?

Binar Photo Verified Writer Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya