Buka-bukaan Emiliano Martinez Jago Tahan Penalti
Jakarta, IDN Times - Kiper Aston Villa, Emiliano Martinez, menjadi salah satu pemain yang memiliki keahlian sebagai penalty stopper. Sebenarnya, hal ini cukup jarang dimiliki oleh kiper, lantaran persentase dalam penalti selalu menguntungkan sang eksekutor.
Hanya saja, Martinez berbeda. Dia selalu mampu membuat para eksekutor tertekan hingga akhirnya mampu menahan banyak eksekusi penalti yang coba dilepaskan lawan ke gawangnya.
1. Adu penalti selalu menegangkan
Martinez tak menampik kiper selalu menjadi pihak yang lebih tertekan dalam situasi penalti. Sebab, 10 rekannya yang lain pasti berharap kiper bisa menahan penalti lawan.
Namun, pria 31 tahun itu punya trik tersendiri. Dia mengalihkan emosi, energinya, demi bisa menciptakan keuntungan. Salah satunya adalah dengan gimik tertentu. Hal tersebut memang sangat lekat dengan Martinez, sampai menjadi musuh publik nomor satu di Prancis usai mengejek Kylian Mbappe.
"Adu penalti merupakan momentum paling menegangkan sepanjang pertandingan. Namun, untuk saya, ini tentang bagaimana mengalihkan energi untuk menciptakan keuntungan," kata Martinez mengutip Daily Mail.
2. Cermat dan fokus
Selain soal mengalirkan energi negatif menjadi positif, Martinez juga menuturkan memfokuskan pikiran menjadi hal paling penting. Selain itu, Martinez menyatakan kecermatan dan ketangkasan dalam membaca pergerakan lawan perlu diasah.
"Saat berada di garis gawang, saya berusaha untuk menjaga pikiran jernih dan fokus. Saya juga mengizinkan intuisi ikut berperan, mengamati apa gestur pemain lawan, termasuk bentuk tubuhnya untuk menentukan gerakan yang dilakukan selanjutnya," kata Martinez.
3. Persentase keberhasilan tepisan Martinez tinggi
Secara statistik, Martinez memang memiliki persentase untuk menahan penalti yang besar. Ketika menghadapi penalti, Martinez memiliki peluang 90 persen untuk menahannnya.
Salah satu aksi paling heroik Martinez adalah saat Piala Dunia 2022, Qatar. Dalam momen itu, Dibu beberapa kali berhasil menepis tendangan penalti lawan, termasuk ketika final melawan Prancis.
