Jakarta, IDN Times - Manajer Manchester United, Erik ten Hag, sempat mengajak Robin van Persie untuk kembali ke Old Trafford. Namun, Van Persie menolak untuk balik ke MU dan enggan menjadi asisten Ten Hag.
Dia memilih buat bertahan menjadi pelatih Feyenoord, klub yang membesarkannya. Keputusan ini disebabkan oleh sejumlah alasan kuat.
Van Persie mengaku ingin dekat dengan keluarganya di Belanda. Terlebih, saat masih aktif bermain, dia sudah lama bermain di luar negeri.
Pun, di Feyenoord, ada putranya, Shaqueel, yang sedang menimba ilmu. Bocah 15 tahun tersebut pastinya butuh pendampingan dari Van Persie.
"Putra dan putri saya menjadi yang terpenting saat ini," kata Van Persie kepada Life After Football.
Van Persie ingin hidup tenang di Belanda. Menurutnya, saat ini merupakan momen tepat buatnya menciptakan stabilitas dalam hidup. Makanya, setelah 14 tahun merantau, Van Persie mau keluarganya hidup dengan nyaman di Belanda.
"Kami tinggal di Manchester dan Istanbul selama 14 tahun. Kemudian, kami berpikir 'apa yang baik untuk anak-anak sekarang?' Akhirnya, kami merasa ingin mendapatkan stabilitas dalam hidup," ujar Van Persie
Salah satu alasan Van Persie bertahan di Feyenoord adalah demi menyelesaikan kursus kepelatihannya. Dia ingin mendapatkan lisensi UEFA Pro terlebih dulu.
Usai mendapatkan lisensi sakti tersebut, Van Persie baru berani bicara lebih banyak. Mungkin saja, dia melatih klub beken di masa depan.