Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fabinho (skysports.com)

Jakarta, IDN Times - Aroma dendam dalam final Liga Champions semakin kental terasa. Selain Mohamed Salah, ternyata ada satu pemain lain yang mengusung misi pembalasan.

Pemain yang dimaksud adalah Fabinho. Memang, ada sejarah antara Fabinho dengan Madrid. Dia sempat bermarkas di Santiago Bernabeu selama semusim, 2012/13, dengan status pinjaman dari Rio Ave.

Namun, masa peminjaman Fabinho tak berjalan mulus. Dia malah kesulitan di Madrid, bahkan tak terpakai. Potensi Fabinho baru terlihat ketika pindah ke AS Monaco pada musim panas 2013. Selama lima tahun di Monaco, Fabinho berkembang jadi salah satu pemain paling prospektif di dunia.

1. Momen pembuktian Fabinho

twitter.com/goal

Atas sederet fakta itulah Fabinho akan menjadikan duel melawan Madrid sebagai momen pembuktiannya. Saat final di 2018, dia belum main buat Liverpool karena masih berseragam Monaco.

Kini, Fabinho bisa membuktikan kapasitasnya kalau Madrid sebenarnya salah menyia-nyiakan potensinya.

2. Fabinho sial di Real Madrid

Fabinho (90min.com)

Mantan rekan satu tim di Madrid, Tomas Mejias, menilai sebenarnya Fabinho cukup sial kala itu. Sebab, dia tertutup pesonanya oleh Casemiro.

Kondisi Fabinho di Madrid saat itu memang cukup memilukan karena tak dilirik sama sekali. Makanya, cukup mengejutkan ketika Fabinho bisa menjadi salah satu pemain kunci Liverpool di bawah arahan Juergen Klopp.

"Tak ada yang mengira kariernya seperti ini. Namun, kalau lihat sejak awal kualitasnya, pemain ini memang di atas rata-rata. Ketika ada orang yang memberikan kesempatan kepadanya, kualitasnya langsung keluar," ujar Mejias dikutip Daily Mirror.

3. Gelandang jangkar komplet

potret Rodrigo saat menyelamatkan gawang Manchester City dari Fabinho (twitter.com/City_Xtra)

Bukan cuma Mejias yang berpendapat demikian, eks pemain Liverpool dan Madrid, Xabi Alonso, juga merasa kalau Fabinho adalah pemain dengan kualitas tinggi. Secara fisik pun, menurut Alonso, Fabinho memiliki kecakapan untuk menjadi gelandang jangkar yang tangguh.

"Secara teknik, dia luar biasa. Dia juga ditunjang dengan fisik yang sempurna," kata Alonso.

Editorial Team