5 Catatan Buruk Manchester United setelah Dibantai 0-4 oleh Liverpool

Manchester United mengalami kekalahan terburuk oleh rival abadi mereka, Liverpool. Pasukan Ralf Rangnick dibantai empat gol tanpa balas di Anfield pada Rabu (20/4/2022) dini hari.
Dalam pertandingan tersebut, Bruno Fernandes dkk kalah dalam semua sisi permainan sehingga mudah dibobol. The Red Devils pun menambah catatan buruk mereka pada 2021/2022 di English Premier League (EPL).
1. Kekalahan ke-5 dengan skor lebih dari tiga gol pada 2021/2022

Sejak masih di bawah kendali Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United telah mengalami kekalahan dengan skor lebih dari 3 gol sebanyak 3 kali di Premier League. Mereka kalah 2-4 oleh Leicester City, kalah 0-5 oleh Liverpool, dan kalah 1-4 oleh Watford.
Catatan buruk tersebut malah berlanjut usai Ralf Rangnick mengambil alih klub sebagai pelatih interim. Meskipun hanya mengalami empat kali kekalahan, dua pertandingan di antaranya kebobolan lebih dari tiga gol. Setan Merah kalah 1-4 oleh Manchester City dan kalah 0-4 oleh Liverpool.
2. Catatan agregat terburuk sejak 1892/1893

Sejak lama, rivalitas antara Liverpool dan Manchester United selalu panas. Namun, The Reds lebih unggul dalam beberapa musim terakhir. Pada 2021/2022 ini, Mohamed Salah dkk telah memenangi dua pertemuan di kasta tertinggi Liga Inggris.
Liverpool menang 5-0 atas Manchester United pada pertemuan pertama di Old Trafford pada 24 Oktober 2022. Pasukan Jurgen Klopp menang lagi dengan skor 4-0 di Anfield dini hari tadi.
Artinya, Liverpool menang agregat sampai 9-0. Ini menjadi catatan agregat terburuk sejak lebih dari 125 tahun lalu. Manchester United terakhir kali kalah agregat hingga 11-0 oleh Sunderland pada 1892/1893.
3. Keempat kalinya penguasaan bola kurang dari 30 persen

Pantas saja Liverpool bisa menang. Mereka berhasil menguasai 72 persen dari pertandingan dini hari tadi. Sementara itu, Manchester United hanya mampu menguasai bola sampai 28 persen.
Ini merupakan keempat kalinya sejak 2016/2017 Manchester United memiliki penguasaan bola kurang dari 30 persen. Itu pernah terjadi ketika melawan Arsenal pada 2017 (24,86 persen) serta dua kali melawan Manchester City pada 2019 (28,14 persen) dan 2020 (27,6 persen).
4. Manchester United hanya mampu melepaskan dua tembakan

Lini pertahanan yang lemah membuat Manchester United harus menahan lebih banyak gempuran dari Liverpool dini hari tadi. Bagaimana tidak, Mohammad Salah dkk mampu melepaskan empat belas tembakan. Sebanyak lima di antaranya tepat sasaran.
Di sisi lain, Manchester United tampak pasrah. Pada babak pertama, sama sekali tidak ada tembakan yang mereka lesatkan, sehingga tuan rumah sudah unggul dua gol lebih awal. Pada babak kedua, Setan Merah hanya mampu melepaskan dua tembakan dan tak menghasilkan apa-apa.
5. Harapan finis di posisi keempat klasemen Premier League makin menipis

Liverpool menyalip Manchester City di puncak klasemen sementara Premier League 2021/2022 dengan torehan 76 poin. Sementara, Manchester United justru turun satu tangga ke posisi enam dengan torehan 54 poin.
Dengan hasil tersebut, Liverpool punya peluang merebut gelar dari Manchester City. Akan tetapi, harapan Manchester United untuk finis di posisi keempat makin menipis. Peluang mentas di Liga Champions musim depan pun sangat kecil.
Dengan berbagai catatan buruk tadi, Manchester United harus segera merombak tim. Ralf Rangnick pun mengakui bahwa Setan Merah membutuhkan banyak pemain anyar. Apalagi tak sedikit pula nama bintang yang akan hengkang dari Old Trafford.