Cek Fakta: Perubahan Aturan di Premier League Karena Arne Slot?

- Arne Slot mengeluhkan beberapa aturan di Premier League, termasuk buang-buang waktu dan pura-pura cedera setelah Liverpool juara liga.
- IFAB langsung mengubah aturan untuk musim 2025/26 setelah suara dari Slot, meskipun pembahasan aturan baru sudah dilakukan sebelumnya.
- Perubahan aturan LOTG 2025/26 meliputi pedoman only the captain, sinyal hitung mundur lima detik bagi kiper, dropball, offside, dan protokol pengumuman keputusan VAR.
Jakarta, IDN Times - Pekan perdana Premier League 2025/26 sudah dimulai pada Sabtu (16/8/2025) dini hari WIB. Liverpool yang diasuh Arne Slot berhasil menang atas Bournemouth dengan skor 4-2.
Seiring dengan digelarnya Premier League ini, ada beberapa aturan baru yang bakal diterapkan, berdasarkan perubahan yang ditetapkan oleh The International Football Association Board (IFAB).
Sempat beredar kabar, aturan ini berubah lantaran Slot selaku pelatih Liverpool gencar meminta agar ada perubahan aturan. Memang, perubahan ini karena Slot semata?
1. Apa yang Slot suarakan?
Dilansir Mirror, pada awal Maret 2025, Slot sempat mengutarakan keluhannya soal beberapa aturan di Premier League, termasuk soal buang-buang waktu. Hal itu dia utarakan tak lama setelah memastikan Liverpool juara liga.
"Menunda kick-off, pura-pura cedera, satu menit untuk tendangan bebas, satu menit untuk lemparan ke dalam. Belum lagi kiper yang juga suka menunda waktu. Ini jadi kekhawatiran saya," ujar Slot.
2. IFAB langsung mengubah aturan, tetapi apa karena Slot?
Seiring suara dari Slot ini, IFAB langsung menerapkan beberapa aturan baru untuk musim 2025/26, yang termaktub dalam Laws of The Game (LOTG). Beberapa perubahan itu menyasar apa yang Slot protes.
Namun, berdasarkan penelusuran IDN Times, ternyata IFAB sudah membahas soal aturan baru ini jauh sebelum Slot bersuara. Dalam situs resmi FIFA, tercatat pembahasan soal ini sudah dilakukan IFAB sejak sebelum Maret 2025.
Beberapa anggota di IFAB juga sudah menyadari, perlu ada beberapa aturan yang diubah. Ditambah dengan protes Slot, realisasi perubahan aturan ini akhirnya bisa dilakukan pada musim 2025/26.
3. Apa saja perubahan yang termaktub di LOTG 2025/26?
Tidak cuma diterapkan di Premier League, LOTG terbaru ini juga diterapkan di Super League 2025/26 Indonesia. Pertama, IFAB memberikan opsi kepada penyelenggara kompetisi menerapkan pedoman only the captain, sebagai upaya mengurangi tindakan tidak sportif seperti mengepung atau memprotes wasit secara berlebihan.
Interaksi biasa antara pemain dan wasit tetap diperbolehkan. Hanya satu pemain (umumnya kapten tim) yang diperbolehkan mendekati wasit saat terjadi insiden penting. Kapten harus menjaga jarak anggota tim lainnya dari wasit.
Selain itu, wasit kini diharapkan memberi sinyal hitung mundur lima detik terakhir dari batas delapan detik saat kiper memegang bola dengan tangan. Hal itu dilakukan buat meningkatkan transparansi dan disiplin waktu.
Jika kiper menguasai bola lebih dari delapan detik, maka lawan diberikan tendangan sudut (corner kick) sebagai sanksi atas pelanggaran waktu tersebut.
Soal dropball, Jika bola dihentikan saat berada di dalam kotak penalti, bola akan dijatuhkan kepada kiper tim bertahan. Jika luar kotak penalti, bola dijatuhkan untuk tim yang terakhir menguasai bola atau yang seharusnya menguasainya jika jelas terlihat oleh wasit.
Kemudian, tidak dikenakan sanksi disipliner apabila ofisial tim atau pemain yang tidak sedang bermain menyentuh bola yang keluar lapangan tanpa niat mengganggu permainan secara tidak adil. Pelanggaran ini hanya menghasilkan tendangan bebas tidak langsung.
Kemudian, soal offside, Penentuan posisi offside kini memperhitungkan titik akhir kontak saat kiper melempar bola, bukan saat bola meninggalkan tangan sepenuhnya.
Kemudian, terkait protokol pengumuman keputusan VAR, IFAB memberikan opsi kepada kompetisi untuk memperkenankan wasit mengumumkan hasil peninjauan VAR secara langsung kepada penonton di stadion guna meningkatkan transparansi keputusan.
Semua aturan ini sudah dimasukkan IFAB ke LOTG 2025/26. dan diterapkan juga di Premier League. Memang Arne Slot bersuara soal ini, tetapi bukan dia yang jadi faktor penentu perubahan aturan-aturan ini.